KEMBALI

443 79 4
                                    

Malam harinya mereka membuat api unggun di pekarangan rumah. Keysa menyiapkan jagung dan daging sapi untuk di panggang.

"Sayang"

Keysa berbalik dan menemukan Xander suaminya tengah berdiri di ambang pintu dapur. Keysa tersenyum singkat dan kembali mencuci jagung di depannya.

Xander mendekat kemudian dia memeluk Keysa dari belakang. Dia tau Keysa mungkin masih marah atau kesal padanya.

"Masih marah?" bisik Xander.

"Siapa yang marah?"

Xander tersenyum dan mengigit pelan telinga Keysa. Keysa yang terkejut segera mendelik dia mengangkat pisau di depan.

"Mau eksekusi di tempat atau gimana?"

Xander melepaskan pelukannya dan beralih berdiri di sebelah Keysa. Dia bersender pada meja sembari menatap Keysa yang tengah menyiapkan daging.

"Kayla" panggil Xander.

Keysa langsung menatap Xander dengan wajah terkejut. Apa pria ini baru saja memanggilnya dengan nama aslinya?!.

"Sebutin lagi" kata Keysa.

"Kay... La"

Tiba-tiba air mata Keysa turun dan Xander panik setengah mati. Apa dia salah menyebutkan nama istrinya ini?!.

"Huaaa kangen banget di panggil Kayla hiks" tangis Keysa.

Xander menghela nafasnya lega dan menarik Keysa menuju dekapannya.

"Jangan nangis"

"Ini tangisan haru, hua... hiks.. Riasan cetar membahana gue luntur" gerutu Keysa.

Xander tertawa pelan dan melepaskan pelukannya. Dia menarik tissu lalu menghapus air mata dan ingus istrinya itu.

"Jadi om suami percaya?" tanya Keysa lirih.

Xander mengangguk, Keysa kembali memerah bersiap menangis. Xander yang melihatnya segera menggeleng dan mencium bibir Keysa.

Keysa yang tadinya akan menangis tidak jadi karena ciuman suaminya itu. Sekarang Xander tau bagaimana cara ampuh mencegah Keysa menangis.

"Jangan nangis oke nanti anak-anak khawatir" kata Xander setelah melepaskan ciumannya.

Keysa mengangguk dan mengusap air matanya sendiri. Dia segera membawa baki berisi jagung dan Xander membawa dagignya.

Mereka berdua keluar dan terlihat di depan Raden tengah membuat api dibantu Levich, sedangkan Athena dan Leon tengah duduk sembari membuka kardus kembang api.

Levich yang melihat bundanya mendekat segera mengambil alih jagungnya dan meletakkannya diatas meja.

"Woh jago juga, mending ikut acara survival aja om" celetuk Keysa pada Raden.

"Apa sih yang ga gue bisa?" tanya Raden dengan wajah sombong.

"Sombong amat" ketus Keysa.

Xander dan Levich segera menyiapkan jagung bakar dan dagingnya. Keysa berjalan menghampiri Athena dan Leon.

"Aunty masa disini di tulis ga boleh pegang pake tangan, apa Athena harus megang pake apa? kaki?" tanya Athena.

Keysa tersenyum dan mengambil kembang api dari tangan Athena.

"Menurut penelitian dari my brain ini sedikit berbahaya, kalian nanti main kembang api yang bisa di pegang aja oke"

Athena dan Leon mengangguk, walaupun Leon menggerutu karena bundanya selalu menganggapnya sebagai anak kecil.

Nightmare or Sweet dream S1&S2 {HIATUS}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang