APA INI!

458 94 14
                                    

Kayla menatap emak-emak di depannya yang mengaku sebagai ibu kandungnya dengan wajah kebingungan.

Masalahnya dia hanya ingat dulu ia ditelantarkan oleh ibunya saat masih kecil dan selebihnya ia tidak tau. Bagaimana bentuk wajah ibunya ia tidak tau.

"Anda jangan ngadi-ngadi saya anaknya Bu Marta sama Pak Handoko seorang" kata Kayla.

Wanita di depan menggeleng dan mencoba meraih sebelah tangan Kayla namun Kayla dengan cepat mundur kebelakang.

"Saya ibu kamu Kayla" katanya.

Kayla menggeleng kemudian dia menatap pria muda seumuran dengannya yang sedari tadi menatapnya.

"Dia kakak kamu, Devan" kata wanita itu.

"Kayaknya kalian salah rumah deh nama Kayla kan pasaran jadi mungkin bukan Kayla saya kali" kata Kayla.

Wanita di depan menggeleng, dia kemudian menunduk dan meremas bajunya sendiri.

"Dulu mamah tinggalin kamu sendirian di bangku taman,kamu inget kan?" Tanyanya.

Kayla terdiam,dia kemudian menggaruk bokongnya yang agak gatal.

"Kalo gitu ya cari dia di bangku taman masa di rumah ini, aneh" kata Kayla.

"Bisa aja dia udah mati kan" kata Kayla lagi dengan wajah tanpa ekspresi.

Wanita di depan menggeleng dia sangat yakin kalau gadis di depannya ini adalah anaknya.

"Kamu gamau maafin mamah sayang?" Tanyanya dengan suara bergetar.

Kayla terdiam menatap lurus kedalam mata wanita itu. Sebelah tangannya terkepal, dia memang merindukan ibu kandungnya namun ia sudah bahagia dengan keluarganya sekarang.

Kenapa dia harus datang lagi padanya?! Dia dulu meninggalkannya di taman tanpa rasa bersalah kenapa dia sekarang datang dengan wajah memelas seperti orang yang paling tersakiti di dunia ini?.

Kayla menghela nafasnya pelan, siapapun tolong lah Kayla yang malang ini. Dia ingin mengusir namun dia takut terkena azab. Namun jika tidak diusir hatinya sangat sesak mengingat bagaimana perlakuan wanita ini padanya.

Dia memang ibunya,ibu yang tega meninggalkan anak kecil di bangku taman sendirian.

"La mereka siapa?" Tanya seseorang di ambang pintu.

Kayla mendongak dan menatap Riko yang tengah masuk dengan membawa buah anggur. Tatapan pria itu tertuju pada sosok pria di sebelah ibu kandung Kayla.

Kayla mengamati wajah Riko yang menjadi sangat datar, jika di perhatikan lebih dalam ada tatapan benci yang Riko keluarkan.

"Ngapain Lo disini?" Tanya Riko sembari menyerahkan buahnya pada Kayla.

Devan terlihat tersenyum lalu dia menaikan sebelah alisnya.

"Mau jemput adek gue" kata Devan.

"Uhuk" Kayla tersedak buah anggur yang ia makan. Riko segera menatap Kayla dan Kayla menggeleng pelan.

"Gue bukan adek Lo ya! Gue rasa gue anak tunggal tuh ga punya Abang ataupun adek" kata Kayla.

"Sayang dia kakak tiri kamu"

Kayla menoleh menatap wanita di depan dia kemudian menghela nafas pelan.

"Biarpun anda adalah ibu kandung saya tapi saya tidak akan ikut pulang ke rumah anda. Itu rumah keluarga anda bukan rumah saya, dan disinilah saya tinggal sejak kecil, sejak saya dibuang" kata Kayla.

Wanita di depan menatap Kayla dengan raut sedih kemudian dia mengangguk pelan.

"Mamah bakal sering dateng kesini kamu ga harus pindah kerumah mamah" katanya.

Dia kemudian berdiri dan menatap Kayla sejenak.

"Kamu tumbuh jadi gadis yang cantik" kata wanita itu.

Kayla terdiam entah kenapa perkataannya membuat tubuh Kayla merinding. Kemudian dia berbalik dan pergi dari sana diikuti Devan yang berjalan di belakang.

Kayla menatap Devan, pria itu tersenyum miring menatap Riko sebelum akhirnya keluar dari rumahnya.

"Dia Abang Lo La?" Tanya Riko.

Kayla tersentak lalu menatap Riko, dia menggeleng. Dia ini anak tunggal! Sampai kapanpun dia akan tetap menjadi anak tunggal.

"Tadi itu ibu Lo La?" Tanya Riko lagi.

Kayla mengambil satu buah anggur lalu memakannya. Dia mengangguk lesu, kemudian Kayla bersender pada sofa di belakangnya.

Entah kenapa dia memiliki firasat yang buruk, seseorang yang sudah membuangnya tiba-tiba datang dan ingin mengambilnya kembali.

"La"

Kayla membuka matanya dan menemukan Riko yang sudah duduk di sebelahnya. Pria itu menatap Kayla dengan wajah cemas.

"Lo udah gede udah bisa pilih jalan hidup Lo sendiri. Dan Lo sendiri lebih tau apa yang terbaik buat diri Lo dibanding orang lain" kata Riko.

Kayla mengangguk dan Riko mendekat hendak memeluk Kayla namun suara deheman terdengar dari arah pintu.

"Ekhem"

Kayla langsung menoleh dan Riko menarik mundur tubuhnya. Terpampang wajah Xander dengan seragam tentaranya.

"A-ada apa ya pak?" Tanya Kayla agak terbata.

"Saya butuh bantuan kamu" kata Xander.

Kayla menaikan sebelah alisnya diikuti Riko kemudian mereka berdua saling melempar tatapan sebelum akhirnya Kayla mengangguk.

"Saya liat kamu ga ada kerjaan kan?" Tanya Xander sembari menatap Kayla yang terdiam membisu menatap kedepan dimana ada tiga anak kecil tengah menatapnya dengan wajah berbinar.

"Saya mau titip mereka bertiga, kebetulan malam ini saya ada kegiatan di luar" kata Xander.

Kayla menelan ludahnya sendiri, dia kemudian menunjuk dirinya sendiri lalu ketiga anak yang dia tebak berusia 5-6 tahun di depan.

"Maksudnya gue jadi babysitter anak Lo gitu?!" Tanya Kayla tak percaya.

Xander mengangguk kemudian mendekati ketiga anak yang tengah berdiri dengan wajah berbinar.

"Dia Levich yang paling tua, dia Leon adeknya Levich dan yang terakhir Athena dia keponakan saya" kata Xander.

Kayla menganga, dia berdecak tak percaya. Jadi gosip emak-emak komplek itu salah? Pria ini sudah menikah! Bahkan sudah mempunyai dua anak!.

Kalau begitu dimana ibunya?.

"Emak mereka mana?" Tanya Kayla dengan hati-hati.

Seketika ekspresi Xander berubah menjadi sedih disusul Leon yang menangis. Kayla sendiri panik, apa dia sudah salah menanyakan pertanyaan ini?!.

"Dia sudah lama meninggal karena tenggelam di kolam beberapa tahun yang lalu" kata Xander dengan dramatis.

Kayla meringis dan mengangguk dia segera berjongkok dan mengusap pelan kepala Leon.

"Kamu mau main sama Tante? Dirumah Tante banyak mainan loh" kata Kayla.

Leon membuka matanya dan segera memeluk leher Kayla. Kemudian diikuti Levich.

"Levich mau digendong juga!"

"Leon duluan yang meluk leher bunda!"

Heh?

Bunda?.

"Tante bukan bunda kamu l-"

"HUAAA HARUS JADI BUNDANYA LEON TITIK!" teriak Leon sembari menangis kencang.

Kayla segera mengangguk dia takut terkena amarah Xander karena telah membuat anaknya menangis. Kayla tersenyum kikuk dan berdiri menggendong Leon.

"Yaudah ayo main kerumah Tante" kata Kayla.

Dia berbalik hendak kabur dari tatapan Xander. Jika dilihat pria itu memang tampan tapi menakutkan, dia tidak tau bagaimana bentuk pria itu saat marah.

Leon menatap Xander kemudian mengacungkan dua jempolnya mantap sedangkan Levich dia segera menarik Athena yang sedari tadi diam mengikuti adiknya di depan.

Nightmare or Sweet dream S1&S2 {HIATUS}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang