RADEN BAJINGAN

1.9K 272 50
                                    

Keesokan harinya Keysa sedang menyiram bunga di taman rumah Raden. Dia berdecak pelan setelah mobil hitam milik Raden terparkir di depan rumah. Pria itu baru saja pulang, dan semalam dia pasti menginap dirumah Ella setelah mengantarkan gadis itu pulang.

Keysa menghampiri Raden yang terlihat berjalan dibantu satu bodyguard. Keysa bingung, ada apa dengan pria itu sebenarnya?. Setelah mendekat Keysa mencium bau alkohol yang menyengat. Keysa menutupi hidungnya dan menatap tajam kearah pria yang mabuk itu.

"Bawa ke kamar" kata Keysa pada bodyguard yang memapah Raden. Mereka akhirnya masuk kedalam kamar dan membaringkan Raden diatas kasur.

Setelah bodyguard pergi Kesya melepaskan sepatu pria itu dan melepaskan jaket yang melepas di badan Raden namun Raden menarik Keysa hingga jatuh diatas tubuhnya.

"Heh sadar!" Sentak Keysa.

Raden membelai wajah Keysa dan menatap sayu gadis itu. Keysa mulai panik, dia baru menyadari kalau sangat berbahaya jika seorang wanita berduaan dengan pria yang sedang mabuk, apapun bisa terjadi setelah itu.

Keysa mencoba tenang, dia mendorong tangan Raden dengan pelan. Namun Raden kembali menarik Keysa. Pria itu bahkan sekarang sudah berada diatas Keysa. Keysa menelan ludahnya kasar. Dia sangat takut sekarang, dia belum siap dan tidak mau merasakan pembobolan bersama pria ini terlebih lagi dia sedang mabuk.

Raden kembali membelai wajah Keysa, dia tersenyum.

"Cantik juga ternyata istri ku" ucap Raden.

"Ck,baru nyadar Lo?" Jawab Keysa.

Raden mengangguk dia mulai mendekatkan wajahnya dan mencium Keysa. Keysa memberontak namun tetap saja tenaga Raden lebih besar ketimbang tenaganya. Keysa mencoba keluar dari kekangan pria itu namun hasilnya nihil. Dia mulai menangis, Raden menghentikan aksinya. Dia menghapus air mata Keysa.

"Jangan nangis, aku bakalan lakuin itu pelan-pelan.. jangan takut" katanya.

"Lepas" Keysa masih terus berusaha lepas dari kurungan Raden.

"Jangan hiks... Raden jangan.."

Keysa menggeleng, dia terus berusaha untuk mendorong Raden dan lepas dari kurungan pria sialan itu. Keysa akhirnya pasrah, dia terus menangis saat Raden mulai menjamah tubuhnya. Keysa menggigit bibirnya sampai berdarah, hidupnya hancur...

-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-

(Adegan di sensor demi kenyamanan emosi bersama)


*Brak*

Xander datang, dia mendobrak pintu besar kamar Raden setelah menerima informasi dari salah satu bodyguard nya yang menyamar menjadi bodyguard Raden kalau Keysa sedang dalam bahaya.

Xander menatap sendu kearah gadis yang terduduk diatas lantai dengan pakaian acak-acakan. Xander beralih menatap pria yang tertidur diatas kasur dengan tubuh telanjang. Xander mengepalkan kedua tangannya, sial dia terlambat.

Xander mendekat kearah Keysa, saat gadis itu mengangkat wajah Xander tertegun. Gadis ini terlihat sangat mengenaskan. Keysa menggeleng saat Xander mendekat lagi. Dia merasa dirinya sudah tidak pantas untuk bersama dengan pria itu. Dia kotor, walaupun Raden adalah suaminya namun dia tetap saja sudah tidak suci lagi, ditambah keadaan Raden saat melakukan itu dalam keadaan mabuk.

Xander berjongkok di depan Keysa, dia mengulurkan tangannya namun Keysa menggeleng. Gadis itu terus saja menggeleng sembari terisak.

"Jjangan hiks,,, gue udah ga suci lagi" kata Keysa sembari menghindar. Xander menggeleng dia langsung menarik Keysa dan memeluk gadis itu.

"Shut,, jangan bilang kaya gitu" katanya.

Keysa menangis di pelukan Xander, gadis itu menggeleng. Tidak, dia sudah tidak pantas untuk pria ini. Keysa memberontak ingin melepaskan pelukan Xander namun pria itu terus saja memeluknya.

"Ayo pergi hm" kata Xander.

"Ayo pergi dari sini" gumam Xander lagi.

Xander melepaskan pelukannya, dia menangkup wajah Keysa dengan kedua tangannya. Melihat gadis itu masih menangis Xander menggeleng pelan. Dia mengusap air mata Keysa, dan mengecup seluruh wajah gadis itu.

"Gapapa, ini udah selesai. Ayo pergi, aku bakalan bawa kamu pergi jauh dari sini" kata Xander.

Keysa mengangguk dengan air mata yang masih mengalir di pelupuk matanya. Xander melepaskan jaketnya dia memakaikan jaket besarnya pada Keysa untuk menutupi tubuh gadis itu. Xander mengangkat Keysa dan berjalan keluar. Kesya menatap keatas tempat tidur dengan tatapan tajam, pria bajingan itu pasti dia akan mendapatkan balasannya! Tunggu saja.

Xander membawa Keysa keluar lewat pintu belakang, terlihat keadaan di sekitar sudah sepi. Saat keluar dari pekarangan rumah Raden Keysa melihat ada Noran dan Xavier disana. Mereka menatap kearah Keysa dengan wajah cemas. Gadis itu kembali menangis, Xander mengisyaratkan agar mereka tidak melihat kearah gadis itu dulu.

Noran dengan cepat mengalihkan pandangannya, sedangkan Xavier dia memilih untuk masuk kedalam mobil. Xander masuk kedalam mobil dan mobil itu mulai melaju pelan meninggalkan hutan dibelakang rumah Raden.

Keysa masih menangis, dia masih sangat syok dan ketakutan sekarang. Raden bermain sangat brutal dan meninggalkan trauma bagi Keysa. Xander mengusap pelan kening gadis yang terlihat basah itu. Dia menggeleng dan memegang kedua tangan Keysa.

"Udah Jangan nangis kaya gini" kata Xander.

Keysa menatap Xander lekat, apakah pria ini benar-benar akan membawanya pergi dari Raden?.

"Aku bakalan ngutus orang buat urus perceraian kalian" katanya.

Keysa mengangguk, dia sudah tidak ingin melihat wajah Raden lagi sekarang.

"Maaf hiks... Dokumen di map kamar hikss harus diambil.." Keysa menunduk dan mulai menangis lagi.

"Shtt.. jangan nangis" Xander menarik Keysa kepelukannya lagi dan menenangkan gadis itu.

Xander terlihat memerintahkan orang untuk kembali masuk dan mengambil dokumen yang Keysa maksud. Entah apa isinya Xander sendiri tidak tau, yang terpenting Keysa tenang dan mereka segera pergi dari sana.

Sedangkan disisi lain Raden terbangun dan segera memakai bajunya. Pria itu berlari keluar menuju kamar Keysa, dia berdoa agar gadis itu ada di kamarnya. Namun setelah ia masuk dan mencari Keysa di segala tempat Raden tidak menemukan gadis itu.

Raden mengusap wajahnya kasar, dia mengutuk dirinya sendiri. Bisa-bisanya dia lepas kendali tadi!. Raden terduduk lesu diatas tempat tidur Keysa. Dia mencengkram erat rambutnya dan mengajaknya.

"Goblok banget Lo Raden!" Gumamnya.

Jika kalian berfikir Raden semalam telah menginap di rumah Ella kalian salah, pria ini memang sempat terhasut ajakan Ella untuk berhubungan badan dengan gadis itu namun ia menolaknya dan mengantarkan gadis itu pulang walapun sempat gadis itu menggodanya dengan naik keatas pangkuannya dan mulai menggoyangkan tubuhnya.

Raden hampir saja terhasut, beruntung dia mengingat wajah Keysa yang marah dan menangis padanya tempo hari berkat hal itu Raden kembali tersadar. Setelah mengantarkan Ella pulang pria itu pergi ke bar dan minum sampai pagi disana.

Dia sedang meluapkan semua kekesalan dan penyesalannya disana. Ia berencana untuk memperbaiki hubungannya dengan Keysa namun ia justru membuat kesalahan besar dengan memaksa gadis itu lagi dan melakukan kesalahan sama seperti dulu.

"ARRGGGHH GOBLOK!" teriaknya.




Vote 🤗
Satu kata untuk Raden..

Nightmare or Sweet dream S1&S2 {HIATUS}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang