Keysa terbangun dan merasakan tubuhnya lebih segar dari tadi siang. Dia menatap kearah jam dinding yang menunjukkan pukul 3 sore. Keysa kembali lunglai keatas kasur sebelum dia sadar kalau dia juga harus pulang kali ini.
"Ck gabisa apa gue tinggal disini aja" kata Keysa sembari menutupi wajahnya dengan bantal.
"Kalo Lo mau bisa aja" kata seorang pria dari ambang pintu.
Keysa segera bangun, dia menatap kearah pria yang sedang tersenyum kearahnya. Pria itu berjalan mendekat, dan beridiri di depannya.
"Kita belum kenalan, gue Xavier abangnya si kulkas berjalan" katanya.
Keysa terdiam sebentar, benar bukan tebakannya, dia adalah kakak Xander. Dilihat dari rupanya pun mirip, sama-sama tampan.
Keysa mengangguk, saat dia ingin menggapai tangan Xavier tiba-tiba saja seseorang menarik tangannya dan menepis tangan Xavier.
"Ck, pelit banget Lo" kata Xavier lalu dia ikut berbaring di samping Keysa yang tengah terduduk bingung. Xander menarik Keysa mendekat,pria itu menutupi perut Xavier yang menampilkan ekhem,, beberapa kotak yang baru saja Keysa lihat dengan bantal.
"Ngapain Lo kesini?" Tanya Xander.
Keysa hanya diam kikuk ditengah-tengah dua pria tampan yang terlihat saling melemparkan tatapan tajam satu sama lain.
"Nemuin adek ipar dong" kata Xavier.
Keysa menelan ludahnya, dia belum menikah dengan Xander kenapa pria ini memanggilnya adik ipar?.
"Ah atau belum? Masih istrinya si Raden yang sialan itukan?" Tanya Xavier lagi. Pria itu duduk dan mengelus pelan surai Keysa. Xander tentu saja tidak tinggal diam, pria itu menepis tangan Xavier dan menatapnya tajam.
"Kalau kamu bosen sama Xander bisa Dateng ke gue, punya gue lebih gede dibanding dia" bisik Xavier kemudian tertawa geli.
Keysa mendelik, dia sendiri masih bingung harus merespon bagaimana. Dia melirik kearah Xander yang mulai memerah. Keysa yakin sesaat lagi akan terjadi pertumpahan darah didepannya.
Keysa ikut tertawa, dia kemudian tersenyum. Baru saja ia ingin mengatakan sesuatu tangannya terlebih dulu digenggam erat oleh Xander mengisyaratkan agar Keysa diam saja. Keysa mengatupkan kembali mulutnya rapat-rapat.
"Jangan kasar gitu sama cewe nder" kata Xavier sembari tersenyum.
"Ekhem... Gue, g-gue mau pulang, kalian lanjutin aja tatep-tatepannya. Gue permisi dulu... Okeh" kata Keysa lalu segera menyambar tasnya dan pergi dari kamar itu secepat kilat.
"Lucu juga" gumam Xavier.
"Lo sentuh ilang sebelah mata Lo" kata Xander.
"Heh, gosah galak amat nape! Kaya emak-emak komplek lagi rebutan sayuran aja." Kata Xavier sembari berdiri.
"Tenang aja, gue disini kan juga bakalan bantuin Lo." Kata Xavier lalu berjalan keluar.
"Tapi tawaran terakhir gue mungkin masih bisa berlaku kalau Keysa mau" ucapnya lagi diambang pintu.
Xander melemparkan sendok yang masih ada disana kearah Xavier. Beruntung pria itu masih bisa menghindar dan pergi melenggang keluar dengan tawa yang menggelegar.
Keysa mengusap kasar wajahnya setelah masuk kedalam mobil. Dia menghela nafasnya pelan.
"Dulu gue ngebet banget pengin punya banyak berondong hot, cowo tajir kaya berotot, absnya urgh... Sekarang gue malah gamau anjiir.. meresahkan" gumamnya.
Keysa sampai didepan rumahnya ia segera masuk setelah mobil itu pergi dari depan gerbang rumah milik Raden. Keysa berjalan masuk dan mengusap keringatnya yang menetes. Jaraknya lumayan jauh, dia sudah mengatakannya di cerita awal bukan tentang rumah Raden ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nightmare or Sweet dream S1&S2 {HIATUS}
Fantasi•...• 21+ Season 2 On Going ♡ Kayla anaysa tidak pernah menyangka setelah kematian kocak yang terjadi ia malah kembali bangun menjadi istri seorang presdir kejam (Raden). Ditengah-tengah kekesalannya pada Raden Keysa bertemu dengan Xander, pria mist...