AKHIR?

1.3K 197 7
                                    

Setelah semua pertandingan selesai mereka memutuskan untuk pergi ke mall dan bermain di time zone tentu saja itu adalah ide Keysa. Dia ingin benar-benar merasakan kembali kehidupannya yang dulu, bernostalgia bersama kedua anaknya yang tampan itu membuatnya menjadi lebih bahagia.

Mereka berjalan di trotoar menuju mall sembari berbincang-bincang.

"Ck kamu harus lembutin lagi wajah kamu kalo liat orang, gimana besok mau dapet cewe kalo dingin kaya gini terus" kata Keysa pada Leon.

Leon hanya menghela nafasnya pasrah. Dia tidak ingin orang lain melihat senyumannya kecuali ibunya.

"Bunda pengin liat kalian berdua nikah tapi gatau bisa atau engga" kata Keysa lagi.

Levich berhenti dan menarik tangan Keysa lembut.
"Bunda jangan ngomong kaya gitu" kata Levich.

Keysa tertawa pelan, dia hanya menduga saja. Keysa kembali berjalan dan menggandeng kedua anaknya dia sangat bahagia sekarang. Keysa berhenti di salah satu stand makanan dan membeli makanan di sana.

Levich terlihat mengantri untuk mendapatkan makanan itu sedangkan Leon dia beridiri di samping Keysa sembari menatap sekitar dengan wajah datarnya tentunya. Keysa ikut menatap sekitar dia kemudia melihat ada anak kecil yang mendekati jalan raya. Awalnya Keysa biasa saja namun melihat ada truk yang melaju kencang keysa mendelik dan segera berlari menghampiri anak kecil itu. Keysa menarik anak kecil itu namun dirinya sendiri telat menghindar. Alhasil Keysa tersungkur diatas aspal dan semua orang berteriak keras. Leon segera menghampiri ibunya dan menepuk pelan pipi Keysa. Levich yang baru saja mendapatkan makanan langsung membuangnya dan segera berlari kearah ibu dan adiknya. Dia menelfon ambulan dan berteriak agar ambulan cepat datang.

"Bunda hikss" Leon mulai menangis melihat darah yang keluar dari pelipis Keysa.

Levich ikut teruduk di samping Leon. Dia tak berani menyentuh ibunya yang banyak mengeluarkan darah itu.

"Jangan nangis" kata Keysa lirih. Sebelah tangannya bergerak menghapus air mata Leon. Dia kemudian menatap Levich yang tertunduk dengan bahu bergetar.

"Sini kesini bunda pengin peluk kalian" kata Keysa lirih.

Levich segera mendekat dan mereka memeluk Keysa dengan hati-hati.
"Hah... Kalian udah besar... harus...jaga satu...sama lain...hmm" kata Keysa.

Levich mengangguk sedangkan Leon masih menangis melihat keadaan ibunya.
"Bunda jangan bilang kaya gitu bunda harus temenin kita!" Kata Leon.

Keysa mengangguk dia kemudian mendengar ada suara sirine ambulan dan pandangannya memburam, yang terakhir kali dia ingat dia merasakan dua tanggannya digenggam erat dan setelah itu gelap.

Kayla menutup kedua matanya setelah melihat ada cahaya terang di depannya. Ia kemudian melihat ada banyak orang duduk sepertinya. Hah tunggu dulu, Kayla menatap kearah tangannya dan baju yang ia pakai.

"Kenapa gue make putih-putih kaya gini?! Mau ngecosplay jadi kunti atau bagemana?!" Tanyanya pada dirinya sendiri.

Kayla melihat orang di sekitarnya yang menatap kosong kearah depan. Kenapa dia merasa ada yang aneh disini?. Semua orang berdiri dan tubuh Kayla bergerak sendiri mengikuti barisan yang terbuat.

"Loh mas gue ada dimana ini?" Tanya Kayla pada salah satu pria yang terlihat normal diantara yang lain.

Pria itu nampak terkejut dia bukannya menjawab malah kabur menjauh. Kayla berdecak pelan kemudian pria itu kembali lagi bersama dengan seorang pria yang Kayla sendiri tidak mengenali wajahnya.

"Kamu belum saatnya kesini" katanya kemudian mendorong sebelah baju Kayla gadis itu merasa terbang ah tidak terjungkal kebelakang dengan cepat.

"Wehh ini gimana maksudnya?!!" Teriak Kayla.

Di sebuah ruangan terdapat pria yang sedang menggenggam erat tangan wanita yang tertidur diatas ranjang rumah sakit. Terlihat juga dua remaja pria yang tertidur di sofa ruangan itu.

Xander mengecup tangan Keysa berulang kali. Dia berharap gadis itu segera membuka matanya setelah koma selama 3 bulan lamanya.

"Kamu gamau bangun sayang?" Tanya Xander lirih.

"Apa mimpi kamu bagus banget sampe kamu gamau liat muka suami kamu lagi?" Tanyanya lagi.

Xander menunduk dia baru saja pulang dari kantor saat mendengar kecelakaan Keysa 3 bulan yang lalu. Melihat dua anaknya yang menangis membuatnya tidak jadi marah. Mereka seharunya menjaga gadis nakal ini, Xander sendiri harus mengeluarkan tenaga ekstra saat bersama Keysa karena dia tau bahaya kapan saja bisa mendatangi istrinya ini.

Jari Keysa bergerak Xander terdiam kemudian dia menatap kearah wajah Keysa. Kedua mata Keysa mulai bergerak dan bibirnya mulai menggunakan kata. Tiba-tiba saja Keysa bangun, Keysa langsung terduduk sembari memegangi dadanya.

"Gila gue habis di tolak sama malaikat?!" Gumamnya sendiri. Keysa kemudian beralih menatap Xander.

Xander langsung memeluk Keysa erat, dia mengucapkan syukur dan mengurai pelukannya.

"Kamu kenapa lama banget si tidurnya" ucap Xander.

"Loh emang berapa lama?" Tanya Keysa.

"Tiga bulan, tiga bulan kamu bikin kita semua nunggu" kata Xander.

"HAHHH" Keysa berteriak saking kagetnya.

Tiga bulan?!!!!!!!!!! Oh tidak mungkin...

Levich dan Leon terbangun karena teriakan Keysa. Keysa dan Xander kemudian menatap kedua anak mereka yang terlihat terkejut. Leon langsung saja berlari dan memeluk Keysa.

"Aduh-aduhh"

"Hiks kenapa bunda bangunnya lama banget?!!" Tangis Leon.

Keysa kemudian tersenyum dan mengusap punggung anaknya. Ah dia merasa bersalah sekarang. Keysa menatap Levich lekat, anak pertamanya itu menatapnya dengan buliran air yang siap meluncur kapan saja di pelupuk matanya.

"Sini gamau apa peluk bunda?" Tanya Keysa.

Karena tidak mendapat jawaban Keysa tersenyum nakal.

"Ah kalo gitu bunda tidur lagi nihhh" kata Keysa sembari menutup sebelah matanya.

Levich terlihat menggeleng dia naik keatas kasur dan ikut memeluk Keysa erat.

"Jangan! Jangan tidur lagi hiks"

Keysa mengangguk dan mengecup kepala Levich dan Leon secara bergantian.

Xander mendekat dia mencium bibir Keysa lembut dan ikut memeluk Keysa dan dua anaknya.

"Jangan bikin orang panik lagi hm" bisik Xander.

Keysa mengangguk dia kemudian tersenyum.

"Kali ini kayaknya aku gabakalan pergi lagi" kata Keysa.

"Harus" kompak ketiganya.

Keysa tertawa dan mengacak gemas rambut kedua anaknya itu.

Tandain typo yaa...

Jangan lupa votee...

Nightmare or Sweet dream S1&S2 {HIATUS}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang