DISKON GEDE-GEDEAN

424 94 11
                                    

Pintu rumah Kayla terbuka dan masuk seorang pria yang lain tak lain adalah Riko, pria itu membawa sekantung buah-buahan untuk Kayla.

"La gue dateng bukannya dikasih kop-" ucapan Riko terhenti setelah melihat Kayla yang tertidur pulas dengan tiga bocil yang kini menatapnya dengan wajah waspada.

"Loh kalian anaknya siapa? Ga mungkin di culik sama dia kan?" Tanya Riko.

Levich mengamati pria di depannya dengan sebelah alis terangkat, kenapa ada pria yang berani masuk tanpa mengetuk pintu rumah bundanya terlebih dulu. Bahkan dia langsung masuk kesini, jika bundanya sedang mandi bagaimana?!.

Leon juga menatap Riko dengan wajah curiga, dia pikir pria ini adalah maling namun melihat cara berbicaranya yang seolah-olah sudah dekat dengan bundanya membuatnya justru lebih waspada, ayahnya tidak akan kalah saing bukan? Dengan pria kerempeng ini?!.

Lain halnya dengan Athena, dia membuka matanya lebar-lebar. Sungguh dia tidak habis pikir kenapa di dunia ini banyak lelaki tampan yang tersebar luas.

Riko meletakkan sekantung plastik berisi buah-buahan di atas meja. Kemudian tak lama Kayla bangun dan mengucek kedua matanya.

"Sejak kapan Lo masuk kesini bang?" Tanya Kayla sembari menguap.

"Tadi, Lo lagi cosplay jadi penculik anak apa gimana?" Tanya Riko lalu duduk di depan Athena karena menurutnya gadis kecil ini tak begitu menakutkan dari pada dua bocil di sebelah Kayla yang menatapnya tajam.

Levich dan Leon saling bertukar pandang. Jadi bunda mereka sudah mengenal dekat pria buruk rupa ini?.

"Ini latian sebelum jadi emak-emak biar ga kaget lagian ucul banget kan mereka" kata Kayla sembari mengusap kepala Leon.

Leon mengangguk sementara Levich berjalan menuju Kayla dan memeluk gadis itu erat sama juga dengan Leon yang entah sejak kapan sudah berada di pangkuan Kayla.

Riko menatap mereka bertiga dengan sebelah alis terangkat. Apalagi setelah melihat tatapan dua bocil itu sekarang.

Dia merasa kalau dua anak kecil itu bahkan sudah mengibarkan bendera kematian padanya?. Riko menghela nafas pelan memang dia tidak akan pernah bisa akur dengan anak kecil.

"Yaudah ayo ke supermarket" ajak Kayla setelah kepergian Riko.

Tiga bocil di sebelahnya mengangguk antusias kemudian mereka berjalan keluar. Mereka berempat berjalan kaki menuju supermarket. Sebenarnya Kayla agak ragu membawa mereka namun setelah melihat mereka yang tenang dan tidak pecicilan seperti anak lain dia agak bernafas dengan lega.

"Bunda mau beli apa?" Tanya Leon.

Kayla tersedak ludahnya sendiri mendengar kata bunda yang lagi-lagi di keluarkan oleh anak itu.

"Aduh jangan panggil bunda ya Tante aja gimana?" Tanya Kayla.

Leon menatap Kayla dengan mata berkaca-kaca kemudian dia tiba-tiba menangis kencang membuat Kayla gelagapan.

"Huaaaaaaaa huaaaa huaaaa" tangis Leon.

Kayla yang panik akhirnya segera mengendong Leon untuk menenangkannya.

"Aduh jangan nangis nanti kalo gue disangka penculik anak gimana. Udah cup cup cup.."

"Mau panggilnya Bunda aja gamau Tante huaa"

Kayla menghembuskan nafasnya pelan dan pada akhirnya mengangguk, sudahlah asalkan bocah ini tidak menangis lagi.

"Iya kamu boleh manggil bunda ko" kata Kayla agak terpaksa.

Leon menghentikan tangisannya lalu memeluk erat leher Kayla. Di belakang sana Levich dan Athena mengacungkan dua jempol mereka pada akting Leon yang sangat luar biasa.

Nightmare or Sweet dream S1&S2 {HIATUS}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang