RENCANA BUSUK

411 94 4
                                    

Kayla sekarang tengah duduk di atas sofa dengan wajah linglung. Dia bahkan beberapa kali mengerjapkan matanya tak percaya dengan kejadian tadi.

"Emang itu tokonya ga rugi ngasih diskon gede banget?" Gumam Kayla.

"Engga Bun tenang aja"

Kayla menoleh dan menatap Levich yang tengah terduduk. Di sebelah kanan dan kiri anak itu ada Leon dan Athena yang tengah memakan ice cream mereka.

Levich turun kemudian berdiri di depan Kayla.

"Udah Bun jangan dipikir nanti malah bunda pusing sendiri" kata Levich.

Kayla mengangguk kemudian Levich dengan santainya naik dan duduk di pangkuan Kayla.

"Bun menurut bunda ayah ganteng ga?" Tanya Levich tiba-tiba.

"Uhuukkk..." Kayla yang tengah minum tersedak air minumnya sendiri mendengar pertanyaan bocah berusia 5 tahun itu.

"Ganteng engga?" Tanya Levich sembari menatap Kayla meminta jawaban.

Kayla menatap Levich agak lama sebelum mengangguk. Mana mungkin dia menggeleng bisa-bisanya dosanya bertambah karena membohongi anak kecil dengan fakta yang sudah pasti itu.

Leon tersenyum penuh arti kemudian dia melemparkan stik ice cream ke tong sampah.

"Kita lagi nyari bunda baru lohh, bunda mau ya nikah sama ayah" kata Leon.

Kayla mendelik tak percaya, umurnya masih muda bagaimana dia akan menikahi pria yang terlalu tampan itu.

"Tenang aja walaupun keliatan agak tua tapi ayah masih jago" kata Levich.

Kayla kembali mendelik mendengar perkataan Levich, kenapa sekarang arah pembicaraannya mengarah pada hal ambigu?!!.

Malam harinya Kayla mengantarkan mereka pulang. Namun entah kenapa dia sekarang berada di gudang bawah tanah karena menuruti perkataan Levich untuk mengambil botol susu milik Athena.

"Gila nyari botol aja di gudang" gumam Kayla yang tengah mengamati isi gudang.

Jika kalian membayangkan isi gudang yang kini Kayla lihat adalah kotor, banyak sarang laba-laba dan debu kalian salah.

Nyatanya gudang ini sangat amat sangat bersih...bahkan tidak ada noda satupun di atas meja dan lemari.

"Gue mikir ini bukan gudang kenapa ada ranjang segala anjir"

Kayla menatap tak percaya kearah ranjang di depannya. Tapi dia kembali berfikir positif bahwa memang keadaan gudang seperti ini.

Memakluminya karena gudang dirumahnya sempit dan berisi kain pel serta alat-alat rusak lainnya.

"Gudang orang kaya mah bedaa" gumam Kayla.

Sementara itu di ruang tengah Xander baru saja pulang dan menatap ketiga bocah di depannya yang tengah beradu mulut.

"Kan Athe udah bilang taroh sapu otomatisnya di tempat yang bener, jadi rusak kan!" Kata Athena pada Levich.

"Yakan dirumah ga ada pembantu, kita kan kecil mana bisa bawa sapunya ke gudang lagi" kata Levich.

Athena mendengus sebal lalu berjalan menuju sofa dan bersedekap dada. Dia sangat suka kebersihan namun dengan tubuh semungil ini dia tidak bisa membersihkan rumah dan menata barang-barangnya sendiri.

Xander mendekati Athena dan mengusap kepala gadis kecil itu.

"Udah biar uncle yang taroh ke gudang lagi, kalian jangan ribut" kata Xander.

Athena mengangguk dan tersenyum puas setelah itu Xander yang masih berpakaian seragam lengkap berjalan menuju sapu yang rusak.

"Ayah biar Leon aja yang bawain tas ayah ke kamar" kata Leon.

Xander mengangguk lalu memberikan tasnya pada Leon, karena tasnya sendiri memang tidak terlalu berat.

Xander kemudian membawa sapunya ke arah gudang sedangkan ketiga bocah di belakangnya saling melemparkan tatapan aneh sembari mengacungkan jempol mereka.

*Klik*

Xander menutup pintu gudang kemudian turun kebawah. Dan saat ia sampai di lantai dia terkejut melihat siapa yang tengah bersedekap dada menatap sekeliling dengan wajah sebal.

*Klik*

Xander berbalik melihat pintu gudang yang ternyata terkunci dari luar. Dia menghela nafas pelan sebelum tersenyum.

"Eh..."

Xander kembali berbalik dan menemukan Kayla yang tengah berdiri di depannya dengan wajah terkejut.

Sudah lama sekali dia tidak melihat wajah terkejut gadis ini.

"Loh ngapain ke gud-"

Ucapan Kayla terhenti saat lampu tiba-tiba mati, dia berjingkrak ke depan dan menubruk tubuh Xander.

"Ya ampun ya ampun mati lampu" kata Kayla panik.

Mereka terdiam beberapa saat sebelum Kayla sadar dan melepaskan pelukannya.

"Anu aduh sorry ga sengaja refleks" kata Kayla.

Xander mengangguk kemudian dia tersenyum simpul dan menarik sebelah tangan Kayla untuk mencari senter atau apapun yang bisa menjadi sumber cahaya.

"Bentar kayaknya gue tadi Nemu senter deh" kata Kayla dengan gugup.

Dia tidak menyangka akan bergandengan tangan dengan pria idaman emak-emak komplek saat ini. Namun di dalam hatinya dia berjingkrak senang, entah kenapa jiwa-jiwa mesumnya nya mulai mencuat.

Kayla meraba-raba sekitar kemudian dia berhenti setelah merasakan sesuatu yang keras.

Xander memejamkan matanya merasakan sentuhan Kayla. Dia mendesis pelan saat tangan itu kembali meraba tubuhnya.

"Ko kotak si" gumam Kayla lirih namun Xander masih bisa mendengarnya.

"Itu perut saya" kata Xander dengan suara seraknya.

Kayla mendelik dia segera menjauhkan tangannya dari Xander dan berbalik. Dia memukul kepalanya sendiri sembari meringis malu.

"Ko bisa...goblok banget, cabul banget gue perasaan ya tuhan" gumam Kayla lalu berhasil menemukan senter.

"Nahh ketemu" kata Kayla senang lalu menyalakan senternya. Dia berbalik kearah Xander yang masih berdiri di belakangnya.

"Udah?" Tanya Xander dan Kayla mengangguk dengan cepat.

Kayla segera memandu jalan menuju pintu sebelum jantungnya kembali berpacu karena ketampanan Xander.

Dia bahkan merasa pria itu lebih tampan di kegelapan seperti cerita vampir in love yang dia tonton belakangan ini.

*Ceklekceklek*

Kayla menaikan sebelah alisnya, dia berulang kali mencoba membuka pintu gudang namun pintu itu tetap terkunci.

"Anjir mana ga bisa dibuka" desis Kayla.

"Gimana ide cemerlang Leon?" Tanya Leon sembari berdiri dengan percaya diri diatas sofa.

"Iya bagus banget!! Mirip di drama-drama gitu" kata Athena sembari mengacungkan dua jempolnya.

Levich mengangguk dan meletakkan kunci gudang diatas meja.

"Tapi nanti gimana?" Tanya Athena.

Levich tersenyum kemudian mengangkat ponselnya yang menunjukan kontak ponsel milik pak RT.

"Tenang aja besok bakalan heboh dan bunda kita bakalan nikah sama ayah, dijamin 100%" kata Levich dengan senyuman mengerikan.

Leon mengangguk, memang kakaknya ini sangat pintar dalam hal ini. Dia tidak sabar akan melihat mereka kembali menikah dan bundanya memakai dress mewah.

Tak lama mereka tertidur diatas sofa dan Levich terbangun, dia menatap kearah Athena yang tertidur dengan posisi aneh. Levich mendekat dan membenarkan posisi tidur Athena.

"Besok kalo urusan bunda sama ayah selese aku janji bakalan cariin uncle sama aunty buat kamu" bisik Levich.



Hayolohh ngapain ya mereka di gudang??
Jawabannya ada di chapter selanjutnya!!

🤍🤍

Nightmare or Sweet dream S1&S2 {HIATUS}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang