RADEN BANGS*T

2.5K 335 21
                                    

Setelah seharian penuh bersama dengan Xander. Keysa jadi mengerti tentang sifat pria yang sekarang jadi babysitter nya itu. Dari semua spekulasi, teori-teori duniawi, rumus matematika, kuantum fisika... Akhirnya Keysa menyimpulkan kalau Xander mempunyai sifat cuek cenderung  dingin dan pendiam.

"Niatan mau bikin heboh malah jadi senyap gini" gumam Keysa sembari memakan apelnya.

"Ah" Keysa meletakkan apelnya disamping meja dan memegangi bibirnya yang berdarah.

"Kesialan apa lagi ini ya tuhannn" geram Keysa sembari menutup kedua matanya menahan emosi.

Sentuhan dingin di dagunya membuat Keysa kembali membuka mata dan langsung terdiam melihat kearah Xander yang sedang di depannya. Jaraknya mungkin setengah jengkal dari wajah Keysa. Pria ini sedang mengelap noda darah yang keluar dari bibir Keysa.

Keysa sendiri terdiam seperti patung, sedangkan Xander dengan pelan mengusap bibir milik Keysa dengan tissu.

Pemandangan, ah tidak.. posisi ini membuat siapa saja akan berfikir yang tidak-tidak mengenai keduanya. Sama seperti Raden yang sudah menatap tajam kedua manusia berbeda kelamin itu dengan tangan terkepal. Siapa pria yang sedang bersama dengan istrinya itu?.

"KEYSA!" Teriak Raden.

Keysa langsung tergelonjak kaget dan hal yang seharusnya tidak terjadi malah terjadi.

*Chup*

Kedua bibir itu menempel, kedua mata Keysa membulat sempurna. Dia..dia mencium Xander!!!. Darah Keysa berdesir, jantungnya berdetak sepuluh kali lebih cepat. Mungkin akan meledak setelah ini. Xander kemudian bergerak menjauh dan mengusap bibir Keysa dengan tisu yang ia pegang. Keysa sendiri masih terbengong dengan wajah bingung, ia mencoba mencerna apa yang baru saja terjadi.

Entah kenapa otaknya tiba-tiba kosong dan linglung begini. Namun setelah melihat kearah Raden yang berdiri tak jauh darinya kesadaran Keysa langsung kembali 1000000% dan otaknya mulai bekerja dengan cepat. Keysa menaikan sebelah alisnya dan meletakkan kedua tangannya diatas bahu Xander.

"Lo udah baca ketentuan yang gue tulis kan?" Bisik Keysa.

Xander segera mengangguk dan membalas memeluk Keysa sembari mengelus pelan surai gadis itu. Keysa sendiri kemudian menampilkan wajah sedih danbmelepaskan pelukannya. Dia menatap Xander dengan mata yang berkaca-kaca.

"Sakit" rengek Keysa.

Xander kemudian menggeleng, dia mengelus pelan surai Keysa dan berkata.

"Makanya kalau makan hati-hati" kata Xander.

Keysa memajukan bibirnya dan melirik sekilas kearah Raden yang masih berdiri di belakang Xander.

"Ke kamar ayo" kata Keysa lagi.

Xander mengangguk dan segera berdiri, dia membuang tissu dan apel yang Keysa makan. Ia segera mendorong Keysa menuju dalam rumah mengacuhkan Raden yang berdiri dengan wajah memerah menahan amarah. Kenapa dia sampai semarah ini?.

"Panas ga tuh??" Gumam Keysa sembari tersenyum menatap kearah depan.

Dia sangat puas sekarang, permainan baru saja dimulai dan melihat bagaimana respon Raden tadi permainan ini pasti akan sangat menyenangkan. Ditambah lagi Xander sepertinya sudah paham dan mengerti alur permainan yang Keysa buat. Karena babysitter tampan ini sempat melihat kearah Raden namun dia nampak tak peduli dan segera melenggang pergi bersama dengan Keysa.

Mereka berdua sampai di kamar Keysa. Hari ini langit sudah jingga dan matahari mulai turun kearah barat. Keysa ingin mandi namun dia kembali berdecak mengingat bagaimana dia berusaha untuk mandi sendiri. Raden sialan itu tidak menyediakan satupun pelayan untuknya.

Nightmare or Sweet dream S1&S2 {HIATUS}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang