KAYLA IS BACK

477 80 0
                                    

"Enghh" seorang gadis membuka matanya secara perlahan dia merasakan sekujur tubuhnya remuk.

"Kamu udah bangun sayang?"

Tunggu dulu.

Suara ini tidak asing baginya.

"Mamah" lirih gadis itu.

Wanita yang duduk di sebelah ranjang mengangguk dan langsung menangis.

"Akhirnya kamu bangun juga, mamah khawatir banget sayang... Riko bilang kamar kamu kebakaran. Beruntung dia langsung masuk dan selametin kamu" katanya.

Tunggu.

Kebakaran?.

"Hah gue balik lagi!" ucapnya tak percaya.

"Astaga sayang kamu kenapa? Bentar mamah panggilin dokter" wanita tadi berdiri dan segera memanggil dokter.

Sedangkan gadis yang terbaring diatas kasur dengan perban yang melilit di kepala dan kakinya masih menganga tak percaya.

"Gue...gue balik gaes" lirihnya lalu menangis.

Entah tangisan bahagia atau tangisan sedih. Dia kembali ke kehidupannya tentu saja dia senang namun dia meninggalkan keluarga kecilnya orang-orang yang dia sayangi.

Kayla, ya sekarang dia kembali ke tubuh aslinya. Ternyata kebakaran yang terjadi tidak membuatnya mati, hanya patah tulang dan cedera di kepala.

Kayla harus terbaring selama satu bulan di rumah sakit. Beruntung Riko tetangganya langsung cepat tanggap saat melihat asap keluar dari jendela kamar Kayla.

Dan sekarang gadis itu sudah bisa kembali ke rumahnya. Kamarnya di renovasi besar-besaran, ayah dan ibunya sangat senang karena anak mereka kembali. Walaupun Kayla bukan anak kandung mereka tapi mereka sangat menyayangi Kayla.

"Sayang kalo kamu butuh apa-apa panggil mamah ya"

Kayla mengangguk dan merasakan kecupan singkat di kepalanya.

"Mah" panggil Keysa lirih.

"Iya sayang?"

"Mau peluk" cicit Kayla.

Kayla langsung merasakan pelukan hangat yang selama ini dia rindukan, tak terasa air matanya mulai menetes.

"Kayla kangen sama mamah" tangis Kayla.

"Mamah juga kangen, jangan bikin onar lagi okeh, mamah gabakalan maksa kamu buat kuliah"

Kayla mengangguk dan pelukan mereka terlepas.

"Yaudah mamah mau kebawah, ada rancangan baru yang harus di kirim ke butik"

Kayla mengangguk dan menatap kepergian ibunya. Kemudian dia berbalik dan mendorong pelan kursi rodanya menuju meja di depan.

"Haiss... Gue harusnya seneng kan, gue balik" kata Kayla sembari mengusap air matanya.

Dia menatap pantulan dirinya sendiri di cermin, namun dia segera menyengit.

"Kenapa gue jadi mirip Keysa?" gumamnya.

"Bisa aja itu semua cuma mimpi kan? Tapi kenapa nyata banget?" tanya Kayla.

Dia beralih mendorong kursi rodanya menuju balkon kamar. Kayla menatap kedepan dimana ada pemandangan ibu kota.

"Ya gue seneng ko" lirih Kayla.

Setetes air matanya luruh,Kayla menghela nafas dan menyipitkan matanya melihat seorang pria berjalan di depan.

Pria itu mendongak dan menatap Kayla kemudian dia tersenyum. Kayla berdecak pelan dan melambaikan tangannya menyuruh pria itu untuk ke kamarnya.

"Sahabat gue ais" gumam Keysa melihat Riko berjalan menuju rumahnya.

"Ga jadi mati lo?"

Kayla mendelik menatap Riko yang bersender di pintu kamarnya. Pria itu tersenyum dan berjalan menghampiri Kayla.

"Gila aja lo ngapain si! kalo lo sampe kepanggang gimana?" tanya Riko sembari menatap tajam Kayla.

"Ck, elemen gue air mana mungkin kebakar" kata Kayla.

Riko menghela nafasnya pelan dan berjongkok di depan Kayla. Dia menatap Kayla dengan wajah serius.

"Lain kali ati-ati, nyawa lo cuma satu Kay" kata Riko.

"Hah... Iya iya, gue bukan siluman koceng oren"

Riko tersenyum dan mengusap kepala Kayla pelan. Kayla agak terkejut namun segera menetralkan ekspresinya, karena memang Riko biasa melakukan ini padanya dulu.

"Gimana kuliah lo?" tanya Kayla.

"Ga gimana-gimana, lo kapan mau masuk?"

"Lo ko nanya kap-" Kayla mendelik dan menatap horor Riko.

"Jangan bilang lo daftarin gue ya!" kata Kayla setengah berteriak.

Riko berdiri dan menghela nafasnya kemudian dia menunduk dan tersenyum manis di depan wajah Kayla.

"Selamat tebakan lo bener"

Kayla mendelik dia hendak berdiri namun tubuhnya terhuyung ke depan. Riko segera menangkap tubuh Kayla.

"Lo gila! Masih mau berdiri!" bentak Riko.

Kayla menghela nafas dan mengalungkan tangannya ke leher Riko.

"Abang Riko gendong Lala ke kasur dong" kata Kayla dengan nada anak kecil dan wajah yang diimutkan.

Riko menghela nafas dan mengangkat Kayla menuju kasur gadis itu.

"Gue gamau kuliah" kata Kayla yang sudah duduk diatas kasurnya menatap Riko dengan wajah malas.

"Kalo gamau kuliah lo mau jadi apa? Seenganya lo dapet ijazah S1 bisa lebih enak kerjaannya" kata Riko mencoba menasihati Kayla.

"Ck, males mikir gue sumpah, lo tau sendiri kan ujian sekolah aja gimana susahnya gueee"

Riko menggeleng pelan membuat Kayla berdecak.

"Gimanapun juga lo udah di daftarin, dan lo bakal pilih jurusan sebulan lagi. Kayaknya kaki lo juga bakalan sembuh kecuali lo salto gaya kudanil lagi di atas kasur"

Kayla mendengus dan merebahkan dirinya keatas kasur. Pria ini memang selalu mengatur kehidupan liarnya.

"La, gue cuma mau yang terbaik buat lo. Lo liat sendiri kan temen lo yang ga kuliah dia jadi buruh cuci di cafe. Lo mau kerja keras kaya gitu?" tanya Riko.

Kayla tidak menjawabnya sama sekali, bukan karena marah tapi dia mencoba mengingat siapa temannya yang menjadi buruh cuci di cafe.

"Katanya lo mau nyari cogan, kalo lo sendiri kerjanya berat tangan jadi kasar emang ada cogan yang mau sama lo?" tanya Riko lagi.

"Hais... Yaudah sana gue mau tidur" usir Kayla pada Riko.

Riko menghela nafasnya dan berdiri, dia kemudian mengusap pelan kepala Kayla.

"Jangan pecicilan dulu" kata Riko.

"Hm" jawab Kayla.

Riko mengangguk dan berjalan keluar dari kamar Kayla. Dia menutup pintu kamarnya dan menghela nafas kembali.

"Gue cuma gamau lo dipandang rendah sama orang lain nantinya" gumam Riko.

"Gue udah terlalu menghayati peran jadi Keysa dan lama ga berjibak baku sama pelajaran, ck kenapa gue balik dan harus kuliah sii" geram Kayla.

"Ya ampon padahal rencana awal gue mau nyari sugar dady yang masih muda biar di jadiin atm berjalan" decak gadis itu.

"Kalo gini caranya, hah... Bentar gue mau tidur dan mikir mau masuk fakultas apa yang ga mikir dan ribet nantinya"

Kayla memejamkan matanya dan mencoba melupakan sejenak kejadian yang ia alami.

"Kalo kaya gini gue harap saat gue bangun gue lupa ingatan amananesia atau apalah itu, karena gue gayakin bisa move on dari Xander" lirih Kayla lalu kesadarannya mulai terenggut.

Nightmare or Sweet dream S1&S2 {HIATUS}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang