DUKA

628 125 15
                                    

Levich sebenarnya bingung kenapa dia selalu bertemu gadis bar-bar di depannya ini. Dia tengah menatap Yasya yang berdiri di depan pintu gerbang.

"Bukain dong gue telat gara-gara motornya mogok" ucap Yasya dengan kepala di masukan ke sela gerbang.

"Ga bisa" jawab Levich.

"Ish lo mah ganteng doang tapi ga punya hati nurani"

Levich menatap Yasya dengan sebelah alis terangkat.

"Kan ini pertama kalinya gue telat, boleh ya.. Sekali doang kalo ga lupa"

Levich menghembuskan nafasnya dan menggeleng. Bel sudah berbunyi 10 menit yang lalu.

"Kemaren lo juga telat" ucap Levich.

Yasya menghembuskan nafasnya pelan.

"Yakan kemaren kemaren sekarang ya sekarang... Ayolah lo ga kasian liat gue yang berdiri mirip orang gila disini?" tanya Levich.

"Engga" jawab Levich lalu berbalik dan masuk kedalam sekolah.

"Awas aja lo ck ga jadi ngefens gue!" geram Yasya.

Leon tengah bermain basket di lapangan, Athena terlihat menyemangati Leon.

"Semangat!! Semangat!! Leon Semangat!!" teriak Athena.

*Drrtt*

Athena mengambil ponselnya dan mengangkat telepon dari seseorang.

*deg*

Leon selesai bermain dan mendekat kearah Athena. Dia mengerutkan keningnya setelah melihat wajah Athena yang terlihat pucat.

"Kenapa?" tanya Leon.

Bukannya menjawab Athena malah menangis membuat Leon dan teman-temannya kebingungan.

"Athe kenapa? Ko malah nangis?" tanya Leon sembari mendekat kearah Athena.

Tak lama seseorang datang dan mendekati mereka.

Leon menatap Levich yang datang dengan nafas memburu. Levich mendekati Athena dan Athena langsung memeluknya erat sembari menangis kencang.

"Ada apa bang?" tanya Leon.

"Uncle Xavier dia meninggal" lirih Levich.

"Engga hiks... Dady ga boleh tinggalin Athe! Cukup Mamih aja Dady ga bolehhh!! Hiks... Ga boleh Levich!" isak Athena.

Levich menutup matanya dan mengeratkan pelukannya. Sedangkan Leon dia terdiam menatap Athena yang meraung di pelukan Levich.

Keysa terdiam setelah mendengar kabar mengejutkan kematian Xavier. Dia menatap Xander yang juga terkejut bukan main saat Noran memberitahukan hal ini.

"Lo jangan bercanda deh" kata Keysa pada Noran yang berdiri di depan.

"Gue ga bercanda, mobil yang ditumpangi Xavier keluar jalur dan jatuh ke jurang." kata Noran.

Keysa beralih menatap Xander sembari menggeleng. Xander mendekat dan memeluk Keysa erat.

"Ga mungkin kan? Kasian Athena dia... Hiks ga mungkin" lirih Keysa.

Setetes air mata Xander turun dia ingat apa perkataann kakaknya kemarin.

"Kalo gue titip Athena ke lo sama Keysa bisa?"

Keysa menangis kencang, kenapa harus secepat ini?. Dia memikirkan nasib Athena yang akan sangat terpukul pastinya. Gadis kecil itu hanya memiliki Xavier selama ini. Ibunya meninggal saat ia balita. Dan sekarang dia harus kehilangan satu-satunya keluarga yang ia miliki.

Levich melepaskan pelukannya dan menangkup wajah Athena. Athena menangis sesenggukan dan terlihat sangat kacau.

"Ga mungkin hiks... Levich ga mungkin kan?" tanya Athena.

Levich hanya terdiam dan memilih mengusap air mata Athena. Athena yang melihat Levich tak membalas ucapannya kembali menangis.

"Athena sendirian dong... Athena ga punya orang tua lagi huaa.. gamau Levich.. Athena gamau pasti Dady lagi ngeprank Athena kan?" tanya Athena.

Levich menatap keatas mencoba menghalau air matanya sendiri. Leon segera menarik Athena dan memeluknya.

"Kata siapa Athe sendirian? Masih ada Leon, Levih, ayah sama bunda. Athe ga sendirian ko" ucap Leon.

Ia mengijinkan Athena memanggil Xander dan Keysa dengan sebutan Ayah dan Bunda namun gadis itu tetap memanggil mereka dengan sebutan Uncle dan Aunty. Athena kembali menangis kencang di pelukan Leon.

Dunianya hancur.

Athena menatap kosong dua makam di depannya.

"Dady udah ketemu sama Mamih kan?" tanya Athena lirih.

"Kenapa Dady ga ngajak Athe si" gumamnya kemudian setetes air matanya turun.

Keysa segera memeluk Athena erat.

"Athena anak yang kuat kan, kamu harus sabar ya sayang jangan pernah mikir kamu sendirian di dunia ini" kata Keysa.

"Tapikan emang kenyataannya gitu"

Keysa menggeleng kemudian Xander mendekat dan memeluk mereka berdua.

"Kata siapa? Masih ada uncle dan aunty yang bakal jagain Athe. Ada Levich sama Leon juga yang bakal jagain Athe...jangan pernah ngerasa sendirian oke" bisik Xander lalu mengeratkan pelukannya.

Athena mengangguk dan kembali menangis kencang.

"Ayo pulang sayang kamu bakal tinggal di rumah Aunty ya.."

Athena mengangguk dan menatap makam kedua orang tuanya untuk terakhir kalinya sebelum Levich dan Leon menariknya menuju mobil.

Athena pulang dan duduk diantara Levich dan Leon. Keysa sesekali melirik Athena yang menunduk dengan jari saling bertaut.

Xander mengambil sebelah tangan Keysa dan mengenggamnya erat. Keysa menghembuskan nafasnya pelan dan tersenyum kearah suaminya.

Xander juga terpukul terlebih lagi Xavier adalah sosok yang selalu mendukungnya. Dia berharap kakaknya itu akan bahagia bersama istirnya di sana.

Tenang saja dia pasti akan menjaga Athena dengan baik. Terlebih lagi ada dua anak dan istrinya yang sangat menyayangi gadis kecil itu.

Hm...
Levich kan bukan anak kandungnya Xander.. Kalo dia sama Athe boleh la ya... Atau sama Yasya aja?.

😂😂😂😂

Dah lah usap air mata kalian wkwk walaupun pendek jujur aja sedikit nyesek..

Nightmare or Sweet dream S1&S2 {HIATUS}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang