EXTRA PART 1

1.6K 217 11
                                    

Keysa yang sudah diperbolehkan pulang sedikit tertekan batinnya. Bagaimana tidak Xander selalu mengawasinya setiap saat, pria itu kembali posesif seperti dulu.

"Sayang kamu gapapa?" tanya Xander di depan pintu kamar mandi.

Keysa yang berada di dalam mendesah frustasi, dia kemudian mencoba bersabar dan berteriak keras menjawab perkataan Xander.

"Aman sayang AMAN"

Mendengar teriakan Keysa, Xander menghembuskan nafasnya lega. Dia beralih duduk di kursi yang tak jauh dari pintu kamar mandi. Dia membaca beberapa file dokumen yang berada di laptopnya.

Perusahaan yang ia pegang mengalami peningkatan dan termasuk dalam jajaran perusahaan dengan pendapatan terbanyak nomor 3 di dunia. Ia juga melakukan kerja sama dengan perusahaan yang di pegang Raden.

Untuk Raden sendiri dia memutuskan untuk tidak menikah dan pergi menjauh dari keluarga Iblis itu. Dia memilih membeli rumah di wilayah timur milik keluarga Minerva. Levich juga sering menginap disana tentunya setelah meminta ijin dari Keysa dan Xander.

Karena terlalu fokus dengan laptop di tangannya ia tak menyadari kedatangan Keysa. Keysa langsung memeluk Xander dari belakang dan ikut membaca file dokumen di laptop itu.

"Om suami serius banget" kata Keysa.

Xander tersenyum dia segera berbalik dan menarik Keysa agar duduk di pangkuannya. Ia meneliti setiap inci wajah Keysa yang tak berubah sama sekali, masih cantik seperti dulu.

"Kamu masih tetep cantik" kata Xander sembari mengusap pipi Keysa yang memerah.

"Jelas dongg" kata Keysa dengan nada sombongnya dan Xander tersenyum dan mencubit pelan hidung Keysa.

"Atau jangan-jangan kamu makhluk jadi-jadian?" tanya Xander dengan wajah yang ia buat terkejut.

Keysa memukul pelan dada Xander, enak saja dia dibilang makhluk jadi-jadian. Ah atau mungkin benar persilangan antara bidadari dan manusia?. Xander tertawa dan menarik Keysa ke dalam pelukannya.

Sejenak mereka menikmati pelukan hangat itu, Xander mengusap surai panjang milik Keysa yang harum dan Keysa dia sedang mendengarkan detak jantung Xander yang berpacu dengan cepat.

"Key" panggil Xander sembari melonggarkan pelukannya.

Keysa segera mendongak menatap wajah Xander yang sedang menatapnya lekat. Sebelah tangan Xander terangkat dan menyelipkan rambut Keysa ke belakang telinga gadis itu.

"Makasih" Kata Xander dengan senyuman manis di wajahnya.

Keysa menggeleng, seharusnya dia yang berterimakasih kepada Xander.

"Seharusnya aku yang bilang makasih" kata Keysa.

"Makasih karena udah mau nerima aku yang tidak berakhlak ini" kata Keysa lagi di akhiri tawa kecil mengingat kelakuannya yang kelewat bar-bar dulu.

Xander mengangguk dia mencium kening Keysa lama, tidak apa-apa lagi pula dia juga terhibur dengan tingkah Keysa dulu. Namun dia lebih senang karena gadis ini sedikit berubah menjadi lebih tenang. Mungkin karena dia sudah menjadi seorang ibu.

"Makasih kamu udah ngerawat anak-anak kita dengan baik" bisik Xander.

"Mereka jadi pria yang bertanggung jawab, pemberani dan sayang keluarga" lanjut Xander.

Keysa mengangguk dia mendongak dan menatap kembali wajah suaminya tercinta.

"Makasih juga udah jadi ayah terbaik untuk anak-anak kita" kata Keysa.

Keysa mendekat dan mencium singkat bibir Xander. Xander tersenyum dia kembali memeluk Keysa erat. Dia tidak ingin kehilangan wanita tercintanya ini. Mereka akan melewati hari tua bersama dan pergi bersama. Mereka akan membesarkan Levich dan Leon dengan baik sampai mereka menjadi sosok ayah yang baik seperti Xander.

Xander jarang sekali tersenyum kecuali saat bersama Keysa. Bukankah dari sini kalian tau seberapa besar cinta Xander pada Keysa?.

"Udah dong pelukannya"

Xander melirik kearah pintu yang menampilkan wajah kedua anaknya yang tengah menatapnya tak suka. Bukannya melepaskan pelukannya Xander justru mempererat dan tak mengijinkan Keysa pergi. Keysa tertawa kecil dan kembali memeluk Xander.

Levich dan Leon mendengus sebal mereka kemudian masuk dan berdiri di depan mereka berdua. Ayahnya ini,,,tidak taukah jika mereka berdua iri dengan posisi ayahnya saat ini?!.

"Udah dong kasian bundanya nanti gabisa nafas" kata Leon.

"Bisa ko, Ayah denger deru nafasnya bunda. Udah kalian jangan ganggu kita berdua yang lagi mesra-mesraan" kata Xander sembari melihat wajah Levich dan Leon secara bergantian.

Leon menatap tak suka kearah Ayahnya sedangkan Levich dia sudah mendatarkan wajahnya menatap ayahnya yang selalu memanas-manasi mereka berdua.

"Makanya cari pasangan" Kata Xander sembari melepaskan pelukannya. Ia tak tega melihat wajah memelas Leon dan wajah dingin Levich.

"Nanti kalian bisa kaya gini"

*Chup*

"AYAHHHHHH" Levich dan Leon berteriak keras saat melihat ayahnya yang mencium bibir Keysa dengan hot di depan mereka.

Levich akhirnya maju dan memisahkan mereka berdua namun Xander kembali menarik Keysa dan akhirnya gadis itu kembali duduk di pangkuan Xander.

"Loh kenapa Bunda istrinya ayah kan" kata Xander dengan wajah yang terlihat sangat menyebalkan bagi Levich dan Leon.

Keysa sendiri hanya diam sembari melihat pertengkaran kecil antara ayah dan anak di depannya. Ia sempat berfikir apakah setiap keluarga seperti ini? Atau cuma kedua anak dan suaminya yang selalu bertengkar seperti ini?.

"Sayang gimana kalo kita buat satu lagi?" tanya Xander pada Keysa.

"JANGAN" bukan Keysa yang menjawab melainkan kedua anaknya yang sudah melotot kearah mereka berdua.

"Bunda jangan mauu!!" kata Leon dengan wajah cemberut menatap Keysa.

"Dua aja cukup bun" kata Levich sembari menatap Keysa dengan wajah memelas.

Keysa menaikan sebelah alisnya menatap kedua anaknya kemudian ia menatap kearah Xander dengan senyuman menggoda.

"Kalo kembar si gapapa, ayo" kata Keysa kemudian mengalungkan kedua tangannya di leher Xander.

Xander tersenyum dan segera mengangkat tubuh Keysa. Sedangkan dua remaja disana menatap tak percaya kearah Keysa. Leon segera berguling keatas kasur agar mereka tidak jadi membuatnya.

"Heh awas bunda mau bikin twins" kata Keysa pada Leon.

"Bunda jangan ya" kata Levich.

Keysa dan Xander saling berpandangan kemudian Xander berdehem pelan.

"Di kamar tamu aja gapapa kan sayang?" kata Xander sembari berbalik dan melenggang pergi.

"AYAHHH"
"BUNDAAAAA"

Keysa dan Xander tertawa keras diluar kamar sedangkan kedua anaknya melihat mereka berdua dengan wajah memerah menahan amarahnya.

"IYA SINI TURUN SARAPANN" teriak Keysa.

Selanjutnya hanya terdengar suara derap langkah bersautan dari atas.

Balik lagi nihh.. Masih belum rela cerita ini tamat 😥😥😥
.
.
.
.
.
.
✨✨

Nightmare or Sweet dream S1&S2 {HIATUS}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang