Melahirkan

1.3K 8 0
                                    

Sisil pun Akan segera melahirkan Mengingat ia yang sedang hamil tua. Namun dirumahnya ia sendirian bagaimana bisa ia melahirkan sendiri tanpa suami. Akbarra pun masih diluar kota.
"Ahhh bagaimana ini sakit sekali" Kata Sisil
Tiba tiba ada yang mengetuk pintu rumah dengan cepat Sisil membuka pintu .
Dan ternyata Raffa yang datang kerumah Sisil ia mencari akbarra.
"K-kmu ngapain kesini" tanya Sisil sambil mencengkram erat perutnya
"Aku cari akbarr ada" tanya Raffa
"M-mas Akbar sedang diluar kota" kata Sisil
"Oh baiklah aku pulang" kata Raffa
Sisil pun menahan Raffa agar tidak pergi
"Ada apa sil butuh bantuan" tanya Raffa
"Ahhhh shhhhh huh huh" rintih sisil
Raffa pun terdiam melihat Sisil yang telah kesakitan.
"Aku bantu" kata Raffa sambil menuntun Sisil menuju kamarnya.
"Ahhh Raff boleh minta tolong huh huh huh" kata Sisil
"Ya ada apa" kata Raffa
"Awww sakit huh huh" rintih Sisil
"Cek pembukaannya Raff" pinta sisil
"Tapi" kata Raffa
"Tolong cek Raff ini sangat sakit" kata Sisil
Raffa pun memasukkan tangannya untuk mengecek pembukaan berapa.
"Awwwsh" rintih Sisil
"Masih pembukaan lima sil " kata Raffa
"Nghh ahh huh huh huh"
"Jangan mengejan sil"
"Tapi sakit sekali Raff"
"Lalu bagaimana sill"
"Percepat pembukaannya Raff"
"Hah bagaimana bisa caranya"
"Melakukan hubungan raf"
"Tidak "
"Aww huh huh huh "
Raffa pun tidak tega melihat Sisil ia pun langsung mencium bibir Sisil dan turun ke payudaranya ia segera meremas payudara Sisil.
"Awwsh sakit Raff" desah Sisil
"Aku masukin ya" kata Raffa sambil meremas payudara Sisil
Jlebb punya Raffa masuk semua ke vagina Sisil.
Sakit yang dirasakan Sisil  menjadi sakit bercampur nikmat.
"Ahhh lebih keras Raff" kata Sisil
Raffa pun masih menyusu pad Sisil.
2 jam Raffa mengagahi Sisil ya pembukaan Sisil telah lengkap.
"Awww sakit ngghhh huh huh nghhhh"
"Mengejanlah sil"
"Ahh nghhhh nghhh huh huh nghhhh"
"Lebih keras"
"Nghhh nghh huh huh huh ahhhh nghhhh ngghhh"
"Lagi"
"Huh huh ahhhh nghhhh nghhhhh nghhh"
"Ayo sil"
"Ahhh nghhhh nghhh huh huh nghhhh hah"
"Oek oek oek"
Bayi laki laki pun keluar dan berada di selangkangan Sisil.
Raffa pun segera mengambil bayi Sisil segera ia taruh di dadanya.
"Makasih Raff"
Raffa pun segera pamit pulang selesai membantu Sisil melahirkan.

Dirumah Raffa
"Hei kenapa sei" tanya Raffa
"Mas sepertinya aku akan melahirkan" kata seila
2 jam kemudian seila akab melahirkan anak mereka yang ke 5
"Awwhh huh huh huh nghhhh nghhh"
"Terus sei"
"Nghhh hah hah nghhhh huh huh"
"Lebih keras sei "
"Nghhh huh huh nghhh ahhhh ngghh huh huh"
Kepala bayi pun menyembul divagina seila
"Ayo sei lihat kepalanya"
"Nghhh huh huh nghhhh ahhh huu huh"
"Ayo"
"Ahhhh nghhhh huh huh ahhh nghhh ngghhhh huh huh nghhhh huh ahhh"
"Oek oek oek" bayi kelima mereka pun telah lahir ya perempuan artinya Raff mempunyai 6 anak perempuan dan 2 putra.
Raffa pun segera mengambil bayi mereka dan langsung menaruhnya didada istrinya.
"Mas perempuan lagi mas" kata seila
"Tidak apa apa itu berarti kita harus membuat lagi sampai lahir anak laki laki dikeluarga kita" kata Raffa

6 Bulan Kemdian Akbarra pun belum pulang dari luar kota, namun siapa sangka Raffa selalu mengunjungi Sisil
"Hei sil" kata Raffa
"Hai raff" kata Sisil
"Aku mau anak dari kamu sil" pinta Raffa
"Tapi Raff aku " kata Sisil
"Tolong sill" kata Raffa
Tanpa menunggu lama Raffa pun segera mencium bibir Sisil dan meremas payudara yang sangat penuh berisi asi tersebut.
30 menit kemudian Raffa pun pelepasan ia menyemburkan benihnya kerahim Sisil berharap Sisil mengandung darah dagingnya.
Siapa sangka Sisil sekarang masa subur lalu bagaimana kalau ia hamil apa yang harus ia katakan.

Dan ternyata benar Sisil telat 1 bulan. Ia merasakan nafsu makan yang bertambah dua kali lipat. Dan mual di pagi harinya.
"Bagaimana ini kalau aku hamil lagi sedangkan yoga masih kecil apa kata mas Akbar nanti" kata Sisil
Satu bulan kemudian kehamilan sisil memasuki 6 Minggu.
"Bagaimana ini Raff aku hamil 7 Minggu" kata Sisil
"Baguslah aku sangat senang mendengarnya" kata Raffa memeluk Sisil
"Bagaimana kalau mas Akbar tau Raff yang aku kandung bukan anaknya tapi anakmu bagaimana ini" Kata Sisil
"Tenang sil asalkan kamu jangan membocorkan rahasia ini" Kata Raffa sambil mengelus perut Sisil

Suamiku Sahabat AdikkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang