Pertemuan Kedua

1.3K 8 0
                                    

Raffdhan pun berniat untuk pergi ke rumah Akbarra tentunya dengan alasan kerja kelompok walaupun dia hanya alasan saja.
Tentunya Raffadhan kerumah Akbarra berniat menemui Michella calon istrinya.
15 menit Raffadhan telah sampai di rumah sahabatnya dan ia segera turun dari mobil dan mengetuk pintu.
"Assalamualaikum" Kata Raffadhan
"Waalaikumsalam" Kata Michella
"Lo Bu michell ngapain dirumah sahabat saya" tanya Raffadhan sambil tersenyum memandang wajah Michella
"La seharusnya saya yang tanya ngapain kamu kesini" kata Michella
"Kan saya sahabat Akbarra Bu dimana akbarra" kata Raffadhan
"Akbar sedang olahraga kemungkinan pulang nanti" kata Michella
"Boleh saya tunggu disini Bu" pinta Raffa
"Lebih baik kamu susul dua ditaman" kata Michella
"Tidak Bu mengapa saya harus ketaman disini kan ada ibu" kata Raffa
"Terserah kamu" Michella pun kembali masuk kerumah dan raffadhan pun mengikutinya dan ikut masuk kedalam rumah
"Kamu ngapain ikut saya masuk" kata Michella
"Tidak apa apa Bu saya ingin menunggu disini sambil menonton tv" kata Raffa
"Yaudah terserah kamu " kata Michella sambil menuju dapur dan memasak
Tiba tiba Raffadhan pun pergi ke dapur dengan alasan haus
"Ibu Michella" panggil Raffa
"Ada apalagi kamu selalu mengikuti saya kemana mana" kata Michella
"Saya haus Bu boleh mintak minum" kata Raffa
"Oh Ambil sendiri saya sedang memasak" kata Michella
Raffadhan pun tersenyum mendengar perkataan Michella
"Ibu memasak apa , baunya baunya sangat harus saya ingin mencobanya Bu kebetulan saya belum sarapan" kata Raffa
"Raffa bisakah kamu memanggil saya dengan sebutan kak atau mbak karena ini diluar kampus saya bukan ibu kamu jadi jangan panggil ibu terus terusan" kata Michella
"Oke mbak Michella, saya gak rela kalau Mbak Michella menjadi ibu saya, karena mbak Michella terlalu cantik cocoknya menjadi istri saya saja" kata Raffa
Michella pun menghela nafas panjang mendengarkan ucapan Raffa
"Jadi kamu berharap saya menjadi istri kamu" tanya Michella
"Harapan saya membina rumah tangga bersama Mbak Michella" kata Raffa
"Itu tidak mungkin Raffa kita sebatas mahasiswa dan dosennya" kata Michella
"Tidak ada yang tidak mungkin Bu apabila Allah meridhoi kita" kata Raffa sambil tersenyum menatap Michella
Michella pun menatap tajam ke Raffa
"Ini makanan kamu habiskan" kata Michella
"Mbak perhatian deh ke saya" goda Michella
"Saya sekedar memberikan makanan Raffa bukan perhatian" kata Michella ia pun akan segera pergi namun tanggalnya di pegang oleh Raffa
"Jangan pergi mbak temani saya makan, saya tau mbak belum makan" kata Raffa
Michella pun menatap Raffa dengan tatapan yang heran
"Baiklah saya akan menemani kamu makan" kata Michella
Michella dan Raffa pun makan berdua bersama tentu Raffa Sangat senang sekali hari ini.
Tiba tiba tangan Raffa menyentuh bibir Michella karena ada bekas nasi di bibir Michella dan tatapan mereka pun bertemu dengan lama.
"Ah maaf mbak bukannya lancang ada nasi yang tertinggal dibibir mbak" kata Raffa
Dan deg jantung Michella serasa tidak karuan saat ia menatap Raffa
"Terimakasih Raffa selesaikan makanmu" kata Michella
Raffa pun hanya tersenyum
Mereka berdua pun selesai makan dan langsung bergegas ke ruang tv
"Mbak kita ke taman yuk" ajak Raffa
Michella pun menoleh ke Raffa dan menatapnya
"Kamu sendiri aja saya malas" kata Michella
"Ayo dong mbak masak dirumah aja" pinta Raffa
"Untuk apa kesana Raffa" kata Michella
"Plis ayok" ajak Raffa
"Ya saya ambil tas dulu tunggu sini" kata Michella segera naik ke atas dan menuju kamarnya.
Raffa pun kegirangan akan hal itu
10 menit kemudian Michella turun
"Udah siap mbak" tanya Raffa
"Sudah " kata Michella
Raffa dan Michella segera menaiki mobil Raffa
Namun Michella berpikir mengapa saat bersamaan Raffa ada rasa nyaman sendiri
"Oh ya mbak Raffa boleh tanya sesuatu" kata Raffa
"Hemm ya" kata Michella
"Mbak punya pacar" tanya Raffa
"Punya raff ada apa" tanya Michella
"Gpp mbak" kata Raffa dalam hati Raffa ia harus memperjuangkan Michella lebih keras walaupun ia sudah mempunyai pacar tidak berati ia harus mundur namun Raffa harus manju sebelum janur kuning melengkung,

15 menit perjalanan Mereka telah sampai di taman
"Turun mbak" kata Raffa sambil membukakan pintu mobil Michella
"Sudah sampai ya terimakasih raf" tanya Michella
Raffa pun tersenyum dia bahagia hari ini dia mendapat respon ya baik walaupun di awal Michella memang terlihat seperti galak dan killer.
"Mbak kita duduk disana" Ajak Raffa
"Oke" jawab Michella

Suamiku Sahabat AdikkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang