Pagi Harinya pun Delvin Dan Delvina Segera pergi ke kampus ya mereka ada kelas pagi. Ya seperti biasanya mereka sarapan bersama.
"Yuk sarapan "Ajak Michella
Delvin pun bingung mungkin maminya sedang marah dengannya.
Selesai sarapan pun bahkan maminya masih mendiamkannya.
"Mi Pi kita berangkat" Kata Delvin segera mencium tangan mami dan papi.
"Delvina juga mi pi"Kata Delvina
"Hati hati" kata Michella
Di mobil pun Delvina Segera menanyakan apa yang terjadi kepada kakaknya.
"Kak ada apa" Tanya Delvina
"Maksudnya apa " Tanya Delvin
"Kakak tau kan mami gak kayak biasanya mami setelah acara pertunangan aku mami lebih banyak diam ada apa sebenarnya kak" Tanya Delvina
"Mami gak merestui hubungan aku dan Dania " Delvin pun menatap Delvina
"Kakak disuruh milih antara Mami dan Dania
Tapi kakak hanya diam mungkin dari itu mami kecewa dengan kakak, karena kakak tidak nurut ke mami, kakak bingung harus apa" kata Delvin
"Jadi kakak akan memilih Dania dibandingkan Mami gitu maksudnya kakak gak menjawab semuanya" kata Delvina
"Bukan maksud kakak begitu " kata Delvin
"Apa maksud kakak cobak jelasin" Tanya Delvina
Sedangkan dirumah Alexander Naura pun cemas ia mendengar Maminya lebih banyak diam dan tidak berbicara Naura Khawatir maminya sakit ataupun banyak pikiran.
"Hei ada apa melamun" Kata Alexander menatap Naura Yang Sedang Melamun sendiri.
"Mas sejak kapan kau disini" Tanya Naura
"Sejak kau melamun" kata Alexander
"Ada apa katakan padaku sayang kau kelihatannya cemas sekali ada apa" Lanjut Alexander
"Hemm mami mas tidak seperti biasanya mami lebih banyak diam semenjak acara pertunangan itu aku jafi khawatir mami kenapa-kenapa" kata Naura Menatap Alexander
"Ada ya sayang, apa ada masalah atau kita salah bicara" tanya Alexander
"Aku gak tau mas" Kata Naura
"Lebih baik nanti kamu sepulang kerja langsung kerumah mami ya" Kata Alexander
"Tapi bagaimana anak anak mas aku ajak saja mereka ya" Kata Naura
"Jangan sayang biar mereka bersama mama" kata Alexander
"Mas aku gak mau merepotkan mama mas kasihan" kata Naura
"Sayang gpp lagian nanti kalau yang pulang aku terlebih dahulu aku menjemput mereka kok" kata Alexander
"Serius kan mas" kata Naura
"Iyaa tenanglah dan segera pergi kerumah mami" kata Alexander
"Terimakasih mas" kata Naura memeluk Alexander
"Salam ke mami sama papi ya" kata Alexander
"Iya mas" Kata Naura
Mereka pun segera turun untuk sarapan.
"Mommy Antar Anne kan" Tanya Anneliese
"Iya sayang Mommy akan mengantarkan mu" Kata Naura
"Mom Akan ke Kantor" Tanya Arion
"Aaron Mau ikut mommy" Kata Aaron
"Boleh sayang" Kata Naura
"Ikut ke kantor Daddy aja ya sayang" kata Alexander
"Kenapa begitu Daddy" tanya Aaron
"Gpp lusa kalian boleh ikut ke kantor mommy" Kata Alexander
"Oke Daddy" Kata Aaron
"Ayo sarapan" Kata Naura
Setelah Sarapan pun Naura segera membereskannya ya ia langsung bersiap siap untuk Pergi Ke kantor.
"Mommy Ara pamit ya mommy hati hati" kata Arabella
"Aaron juga mommy hati hati" kata Aaron
"Arion juga" Kata Arion
"Iya sayang kalian hati hati ya" kata Naura
"Aku berangkat ya hati hati di jalan sayang" kata Alexander Mengecup Kening Naura
"Hati hati mas" kata Naura
"Anak cantik hati hati semangat sekolahnya" kata Alexander
"Iya Daddy semangat ya kerjanya" kata Anneliese
Ya Alexander dan Anak anaknya pun telah berangkat terlebih dahulu. Lalu Naura dan Anneliese pun berangkat.
Setelah 10 Menit perjalanan akhirnya Naura sampai.
"Sayang Mommy antar sampai sini gpp kan" Kata Naura
"Gpp mommy makasih ya mommy hati hati dijalan, semangat kerjanya love you mommy" kata Anneliese
"Love you too Anak cantik" Kata Naura
"Daaa mommy" kata Anneliese
Anneliese pun segera meninggalkan Naura ya ia segera memasuki halaman sekolahnya dan Naura segera menuju kantor.
Di Kantor Alexander.ya Alexander dulu adalah duda anak satu namun sekarang ia Memiliki 4 Anak, dua putri dua putra.
"Wah pak Alex anaknya lucu sekali persis seperti Pak Alexander dan Ibu Naura" Kata Delisa
"Terimakasih onty" kata Aaron, Arion,Arabella
"Makasih Lisa" kata Alexander
"Pak Anaknya Ganteng dan Cantik lucu lucu lagi yuk sini sama Tante sayang" Ajak Gina
"Wah pak Alexander ke ke kantor bawa anak ganteng dan cantik lagi aduh jadi pengen punya anak" Kata Fino
"Halo anak cantik dan ganteng siapa namanya" Kata Dio
"Aaron Om" Kata Aaron
"Arion" kata Arion
"Lalu kamu princess" tanya Dio
"Arabella" kata Arabella
"Sini saja sama Tante" Kata Elsa
"Saya ke atas dulu anak anak ayo ikut ke ruangan Daddy" Ajak Alexander
"Daa Om Tante Aaron Ke atas dulu ya sama Daddy" kata Aaron
Di kantor Naura ia pun segera menelfon adiknya.
"Hallo Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam Delvina Kapan pulang kakak jemput ya"
"Nanti jam 1 kak, aku tunggu ya kak"
"Iya tunggu kakak"
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
Ya setelah perkejaan semua selesai Naura pun segera Menjemput adiknya karena sudah Jam Setengah 1 Siang.
Tiba tiba ia melihat Dania dan Delvin di luar kampus tentunya di restoran dekat kampus. Naura Pun Sengaja Turun ya ia akan membeli Roti dan minuman.
"Kakak" Kata Delvin yang melihat Naura
"Kamu sedang disini apakah kelas sudah selesai" Tanya Naura
"Sudah kak" kata Delvin
"Lalu kenapa gak pulang" kata Naura
"Aku Sedang Bersama Kekasihku kak" kata Delvin
"Oh bagus jadi gak pulang nongkrong disini sama pacarnya oke baiklah teruskan" kata Naura
Naura pun segera pergi namun ia di kejar oleh Delvin
"Ada apa" tanya Naura
"Kak kenapa sih kakak kayak gini" Kata Delvin
"Kayak gini gimana cobak jelaskan kakak gimana" Tanya Naura
"Kakak tuh beda kakak kayak gak bisa Nerima pacar aku" kata Delvin
"Maksud kamu apa Delvin kamu menuduh kakak seperti itu ha" Kata Naura Menatap Tajam Ke arah Delvin
"Memang kan kakak begini, atau jangan jangan kakak juga terpengaruh oleh omongan lainnya" kata Delvin
"omongan Lainnya apa maksud kamu omongan mami ingat Delvin dia mami kamu dia yang ngelahirin kamu yang merawat kamu hingga seperti ini tapi kamu lebih memilih dia seseorang yang kamu kenal belum bertahun tahun iya begitu katamu ayo jawab" kata Naura
"Ya aku memilih dia karena dia pacarku" kata Delvin
"Astaga Delvin Gimana cara berpikir mu kakak gak habis pikir " kata Naura
Delvina yang melihat itu semua kecewa ke Delvin. Dan siapa sangka disana ada Keenan dan Kenzo.
"Maksudmu apa hah jelaskan sama kakak" kata Keenan menarik kerah baju Delvin
"Ayo jelaskan gak usah diam Delvin" kata Kenzo
"Kak Keenan, kak Kenzo" kata Delvin
"Iya ini kami" kata Keenan
"Kenapa kaget kami gak terima kamu bikin mami sakit hati kamu memilih perempuan ini Delvin kakak kecewa sama kamu" kata Keenan
"Ayo jangan beraninya sama mami dan sama Naura lawan kami Delvin" kata Kenzo
"Kalau kamu memilih wanita ini, Lihat aja apa yang Akan kami Lakukan" kata Keenan
"Kak Delvin Aku kecewa sama kakak" kata Delvina
"Kami tunggu kamu dirumah Delvin" kata Keenan
"Dan kamu silahkan Menghasut adik saya, saya tau niat anda" kata Kenzo menatap Dania
Ya memang selama ini Dania Menghasut Delvin ia selalu bilang apabila keluarga Delvin Selalu menerornya.
"Kami tunggu dirumah Delvin " kata Kenzo
Keenan dan Kenzo meninggalkan Delvin dan pacarnya. Tinggallah Naura Dan Delvina
"Ayo Naura delvina"Ajak Keenan
"Kamu duluan kami akan Mengikuti mobilmu" kata Keenan
"Iya kak" kata Naura
"Hati hati jangan ngebut" kata Kenzo
"Iya kak kami duluan" kata Naura
Naura pun segera melajukan Mobilnya ya disusul dengan mobil Keenan dibelakangnya mereka akan menuju rumah Mami dan papinya setelah beberapa menit perjalanan mereka pun sampai.
Michella pun terkejut ada apa Dengan anak anaknya mengapa mereka kesini.
"Mami" kata Naura
"Sayang ada apa" Tanya Michella
"Mami gpp kan" kata Keenan
"Mami sehat" kata Kenzo
"Mami sehat sayang ada apa" kata Michella
"Aku selalu kakak tertua disini aku kecewa melihat Delvin seperti itu" kata Keenan
"Gpp Keenan memang mungkin Sudah jadi pilihan dia" kata Michella
"Mi gak boleh gitu mi, jujur Naura juga kecewa sama delvin dia di depan banyak orang berani begitu " kata Naura
"Iya mi Kenzo juga kecewa dia memilih Seseorang yang bahkan ia belum mengenalnya dengan lama" kata Kenzo
"Delvina juga kecewa Delvina kecewa banget" kata Delvina
"Mami ngerasa gagal nak mendidik anak anak mami" kata Michella sambil menangis
"Mami gak boleh gitu mami berhasil kok mendidik kita " kata Keenan mengusap air mata Michella
"Mami berhasil mendidik kita " kata Naura memeluk Maminya
Rendy yang pulang pun ia kaget melihat anak anaknya berkumpul di rumah dan menangis.
"Ada apa"kata Rendy
"Papi keenan akan menjelaskan jadi pas waktu delvina bertunangan itu kan Delvin membawa pacarnya nah pacarnya itu beda 4 tahun ya bisa dikatakan Delvin berpacaran dengan yang lebih tua nah pacar si Delvin itu menghasut Delvin dengan alasan keluarga Delvin selalu meneror dia dan melabrak dia padahal dari kami tidak melakukan apapun terus Delvin masih membela dia bahkan ketika mami mengasih pertanyaan pilih Mami atau dia Delvin tidak menjawab dan tadi dia berantem dengan Naura dia bilang dia memilih pacarnya otomatis kita emosi dan kecewa pi" kata Keenan
"Apa kurang aja dia awas aja kalau pulang" kata Rendy
"Papi jangan emosi ya" kata Naura
"Iya papi gak emosi kok" kata Rendy
Tiba-tiba Delvin pun pulang ia melihat papi yang sedang kelihatan marah dengan dia.
"Berani pulang" tanya Rendy
"Papi kehasut omongan mereka" kata Delvin
"Mereka siapa Delvin siapa" Bentak Rendy
"Mami, Dan kakak kakak, lalu Delvina" Kata Delvin
"Kamu waras Mami itu mamimu hey kau waras tidak" kata Rendy
"Aku ingin bahagia Pi" kata Delvin
"bahagia diatas penderitaan Kelurga maksudmu" tanya Rendy
"Apa salahku Pi" kata Delvin
Rendy pun menatap tajam putranya,ia tak habis pikir dengan putranya ini
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Sahabat Adikku
Romancepernah berpikir gak kalau nantinya bakal menikah dengan sahabat adiknya sendiri... pasti enggak dong apalagi dia sahabat adiknya sendiri dan gak mungkin bisa menjadi suaminya.. namun takdir berkata lain sahabat adiknya sekarang adalah suaminya...