Setelah pernikahan Naura dengan Bram, Naura pun bercerita dengan temannya bahwa apa yang tengah dia alami, tiba-tiba hamil dan tiba-tiba dinikahi oleh pria yang tidak dikenalnya.
"Serius Lo gue mau kalau gitu" Devina tentu dia mau jika harus seperti Naura, ya walaupun dia juga baru lulus sekolah tapi daripada dia bosen dirumah mending mencari suami kan.
"Tapi gue gatau gue aja belu gituan udah hamil" termasuk tidak masuk akal, tapi menarik untuk Devina.
Nikko yang mendengarkannya pun ada ide, mungkin dengan sperma milik Antonio Radikara Wuile dia laki-laki berusia 32 tahun, yang akan menjadi ayah dari anaknya Devina. Lalu apakah Devina mau ketika ayah bayi yang ia kandung ayahnya terpaut 14 tahun.
Ternyata Devina dan Elisa menginap dirumah, kenapa? Karena Bram sedang diluar kota bersama istrinya, ketika mereka tertidur iya Nikko telah mencampuri minuman mereka dengan obat tidur.
Nikko pun menyutikan dengan bergantian, tentunya dengan kandungan Devina yang berusia tiga bulan sedangkan Elisa dua bulan, kenapa seperti itu bukanlah lebih baik dari awal.
Sperma yang di suntikan kepada Elisa adalah milik om seseorang yang menyukai Elisa lama yaitu, Reno Anatara Sevano yang berusia 35 tahun, seorang duda dengan dua orang anak,tapi kini statusnya akan berubah ketika Elisa mengandung anaknya.
Kenapa Reno menyukai Elisa dikarenakan Elisa perempuan yang baik, hanya saja dia sendirian tidak ada siapapun jadi Reno berniat menjadikannya keluarga.
Dua hari kemudian Elisa dan Devina merasakan mual di pagi harinya, mereka berdua tentunya bingung kenapa bisa seperti ini.
"Lo mual juga El,gue juga nih pusing" Lalu Elisa mengajak Devina pergi ke klinik untuk memastikan sakit apa, tentunya mereka terkejut karena tiba-tiba dikatakan hamil.
"Hamil anak siapa ini El"
"Gue juga gatau, anak siapa juga diperut gue Dev"
Devina pun bingung harus mengatakan apa kepada orang tuanya,ia tiba-tiba hamil dan tidak tau siapa ayah dari anaknya, sedangkan Elisa setres memikirkan kehamilannya hingga ia hampir saja tertabrak mobil.
"Astaga Elisa" iya itu adalah Reno ia segera membopong tubuh Elisa dan membawanya masuk ke dalam mobil.
Elisa terlihat pucat dan sedikit berisi, apakah benihnya tumbuh di rahim Elisa? Itulah yang menjadi pertanyaan maka Reno harus memastikannya sendiri.
Reno membawa Elisa kerumah sakit, sesampainya disana Elisa diperiksa dan dokter mengatakan bahwa Elisa tengah hamil.
"Selamat ya pak, sebentar lagi akan menjadi ayah istri anda tengah hamil delapan minggu dijaga ya pak, jangan sampai kecapean saya akan memberikan vitamin agar kandungannya kuat, apalagi hamil muda sering rentan terjadi keguguran apabila kondisi ibu tidak baik"
Setelah kepergian dokter senyum Reno mengembang, dan memeluk tubuh mungil itu, Elisa yang tingginya hanya 155 cm sedangkan Reno 175 cm.
"Kamu siapa, kenapa aku disini"
"Hei jangan banyak bergerak,saya adalah calon suami kamu"
"Astaga mana mungkin,bayiku tidak apa-apa kan om"
"Bayimu kuat seperti ibunya, besok kita menikah ya agar anak ini merasakan keluarga yang lengkap"
"Tidak mau, aku tidak mengenal kamu mana mungkin kamu menikah denganku"
"Tunggu saja besok oke, kamu dalam sekejap akan menjadi istri saya"
Betul besok Elisa sudah dinikahi oleh pria asing, bagaimana tidak pria yang mengaku sebagai ayah dari bayi yang ia kandung.
"Ini rumah kita dan ini kamar kita ayo masuk" rumah yang tidak terlalu mewah dan besar tapi nyaman disini.
Sedangkan Devina juga dipaksa menikah oleh laki-laki yang tidak ia kenal, bahkan umurnya terpaut sangat jauh,kini Devina telah menjadi seorang istri.
"Jadi saya menjadi istri kedua" Devina mendorong laki-laki itu tapi tubuh laki-laki itu sangat kuat hingga Devina jatuh dalam pelukannya.
Devina yang memiliki tubuh mungil berhadapan dengan laki-laki yang gagah dan berbadan gempal ini.
"Sama suami jangan kasar, saya buat menjerit-jerit baru tau rasa" Antonio menggendong Devina dan mereka melakukan hubungan seks untuk yang pertama kalinya.
Devina meringis kesakitan karena ini adalah yang pertama apalagi milik Antonio yang besar dan panjang menembus miliknya tentu membuatnya kebobolan.
"Ahh hentikan tolong sakit"
"Bagaimana masih mau kasar dan melawan suami"
"Ahh uhhh enakkk"
Antonio semakin mempercepat membuat Devina merem melek sungguh Devina menikmati walaupun disana nyeri dan perih tapi kenikmatan juga ia rasakan, Antonio tidak ingin lama-lama karena ia tau istrinya sedang hamil muda tidak lupa ia menyemburkan spermanya ke rahim Devina.
"Aww sakit perih banget buat jalan" Antonio mencium bibir Devina lalu mengajaknya untuk mandi bersama apakah hanya mandi tentunya Antonio memintanya lagi, sungguh Devina kelelahan bersama Antonio.
Antonio menyuruh Devina merebahkan tubuhnya dan membuka kakinya awalnya Devina menolaknya tapi Antonio ingin memberikan obat oles kepada milik Devina yang lecet karena permainannya tadi.
"Saya laper saya mau makan steak langsung di restoran " Antonio menatap tajam devina dan Devina yang mendapatkan tatapan tajam hanya bisa menundukkan kepalanya.
"Baiklah sini saya pakaikan pakaianmu "
"Tidak saya bisa sendiri,tolong jangan marah ini kemauan bayi kita "
"Tidak makan tetap disini, atau kita pergi makan tapi saya pakaikan pakaianmu "
"Ah iyaa "
Seperti mengurus layaknya bayi, Antonio dengan telaten memakaikan pakaian Devina, bagaimana tidak gadis secantik ini sekarang menjadi miliknya bahkan lebih hot dari istrinya.
"Pakaikan punya saya" Devina agak ragu tapi mau tidak mau Devina memakaikan pakaian Antonio, hingga selesai Antonio malah mencium bibirnya.
Di dalam perjalanan Devina hanya diam, bagaimana tidak miliknya masih sakit sedangkan Antonio fokus menyetir dan satu tangannya berada diperut Devina mengelus perut yang masih rata itu.
Hingga sampailah di restoran ternama, Antoni menggandeng tangan Devina, layaknya seorang kekasih tetapi mereka adalah suami-istri.
"Aku mau makan yang ini tapi pedas"
"Jangan makan pedas terlebih dahulu "
"Tapi bayimu ingin ini"
"Saya bilang tidak ya tidak,, yang ini saja 1 sama yang super pedas 1 ya kak"
"Wah masnya pengertian deh ke istrinya "
Sambil menunggu makanan siap, tangan Antonio daritadi mengelus perut Devina, Devina juga heran kenapa Antonio sering seperti ini apakah dia khawatir dengan bayinya.
"Lepaskan tanganmu membuatku sulit bergerak "
"Ah maaf perutmu membuat saya candu, apalagi disini ada anak saya"
"Sampai rumah lagi kamu puas memegang perutku kapanpun "
"Mau liburan atau honeymoon saya belikan tiket"
"Boleh kapan mas"
"Kamu maunya kapan, yang penting kamu harus sehat-sehat"
"Besok apakah boleh mas"
"Oke saya pesankan tiket ya"
Makanan pun datang, Devina menikmati makanannya hingga belepotan membuat Antonio gemas dengan tingkah lakunya istri kecilnya itu.
"Pelan-pelan masih banyak tuh kalau kurang bisa pesan lagi" kali ini senyum Antonio manis tidak menyeramkan membuat Devina terpikat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Sahabat Adikku
Romancepernah berpikir gak kalau nantinya bakal menikah dengan sahabat adiknya sendiri... pasti enggak dong apalagi dia sahabat adiknya sendiri dan gak mungkin bisa menjadi suaminya.. namun takdir berkata lain sahabat adiknya sekarang adalah suaminya...