Memilih Baju

73 3 0
                                    

Ya Delvin dan Zahra Masih Berada Di Butik Milik Keluarga Valerian.
"Zahra suka yang mana nak" Tanya Rifka

"Mungkin yang ini Tante kelihatan simpel bukan" Kata Zahra Memegang Gaun Berwarna Merah.

"Iya sayang ini sepertinya cocok untukmu. Cobak kamu pakai lalu tunjukkan pada Tante" Kata Rifka

"Baik Tante aku coba terlebih dahulu dimana kamar gantinya" Tanya Zahra
 
"Itu sayang" Kata Rifka
Zahra pun segera memasuki ruang ganti ya ia akan mencoba gaun pilihannya.
"Dia pacar kamu nak" Tanya Rifka

  "Delvin gak tau Tante Delvin bingung" kata Delvin

  "Tidak mungkin kalau kau tidak menyukainya kau membawa dia kemari nak" Kata Rifka
Delvin pun terdiam Mendengarkan Ucapan Tantenya. Setelah Selesai Zahra pun segera keluar ya ia akan memperlihatkan kepada Tante Rifka dan Delvin.
"Tante Bagaimana" Tanya Zahra
Delvin pun menoleh ke arah suara tersebut ia pun terpaku melihat penampilan seorang gadis di depannya, cantik ya cantiknya natural menurutnya.

  "Cantik banget sayang" Kata Rifka

"Terimakasih Tante, Bagaimana kak Delvin" tanya Zahra

   "cantik sekali" Kata Delvin

  "Ehemm sudah menatapnya Delvin, Sekarang kau ganti Memilih Jas yang cocok untukmu" kata Rifka

"Baik Tante" Kata Delvin
Setelah selesai memilih Delvin pun bicara dengan tantenya.
"Udah sini biar Tante kemas" Kata Rifka
Selesai memilih baju mereka pun berbincang-bincang dengan Rifka.

"Tante makasih ya Zahra dikasih gaun cantik banget sama Tante makasih Tante" Kata Zahra

  "Sama sama sayang sering-sering kesini ya" kata Rifka

  "Kalau Boleh sih Tante" Kata Zahra

  "Tante malah senang ada temannya nak" Kata Rifka

  "Makasih Tante" kata Zahra

Dilain tempat Naura dan Alexander pun berniat mengajak Delvin dan Zahra makan malam ya mereka tau sekarang mereka ada di butik.
"Mas bagaimana kalau kita makan malam diluar bersama Delvin dan Zahra" Tanya Naura
 
  "Boleh cobak kamu hubungi sayang" Kata Alexander

  "Baiklah Bentar ya mas" Kata Naura

Naura pun segera menelfon Delvin dan mengajaknya untuk makan malam.

"Bisa mas yuk kita siap-siap" kata Naura

  "Mumpung anak anak di rumah mama kita bisa kencan" kata Alexander

  "Mas bisa saja" kata Naura
Setelah selesai berdandan dan Siap-siap mereka pun langsung menuju restoran tempat mereka janjian dengan Delvin
"Kak kita nunggu siapa" Tanya Zahra

  "Nungguin kakak aku ya bentar" Kata Delvin

  "Baiklah kak" Kata Zahra
20 menit perjalanan mereka pun sampai ya mereka menuju meja yang sudah dipesan.
"Lama ya menunggu kakak" Kata  Naura
Zahra pun yang mendengar suaranya seperti tidak asing seperti ia mengenal suara tersebut.
"Kak Naura" Kata Zahra

"Hei Zahra" kata Naura

"Loh Jadi Kakak itu kakaknya kak Delvin" tanya Zahra

  "Hehe iyaa" kata Naura

  "Astaga aku gak menyangka"Kata Zahra

"Belum pulang gak dicariin papamu Zahra" Tanya Alexander

  "Zahra sudah telpon Papa kak" kata Zahra

  "Minggu main kerumahnya mami dong nanti kak Naura sama kak Alexander kesana" Kata Naura
Zahra pun terdiam bahkan ia menginginkan Agar mengenal Keluarga Delvin namun Delvin melarangnya untuk mengenal keluarganya.
"Kok diam Zahra kenapa" Kata Alexander

  "Gpp kak Alex" kata Zahra

  "Kakak gak mau tau besok kakak tunggu Minggu ya" Kata Naura

  "Iyaa kak" Kata Zahra
Setelah selesai makan mereka pun berbincang-bincang hingga malam dan akhirnya pulang semua karena sudah malam dan Zahra besok sekolah.
"Minggu aku akan menjemputmu" Kata Delvin
Zahra pun menatap Delvin dengan heran dia yang melarang kenapa dia yang mengajak sekarang.
  "Gpp kan kak, kalau gak boleh gpp kok gak usah" kata Zahra
 
"Aku ingin kamu mengenal keluargaku" kata Delvin

  "Terimakasih kak" kata Zahra
Di dalam perjalanan mereka pun hanya diam menurutnya canggung apabila diam saja.
"Kak kakak tau gak ada tempat berlibur loh kak mau gak kesana" Tanya Zahra

  "Kakak sibuk" Kata Delvin
Zahra pun sedih ya jawabannya Delvin selalu cuek.
"Terimakasih kak mau mampir dulu" Kata Zahra

  "Sudah malam istirahat " kata Delvin

"Baik kak hati hati" Kata Zahra
Setelah mobil Delvin sudah pergi Zahra pun segera memasuki rumahnya. Dirumah memang ia selalu kesepian karena papa dan kakaknya selalu sibuk dan jangan tanya dimana mamanya. Mamanya sudah mempunyai keluarga baru bahkan tidak pernah menanyakan kabar Zahra.
"Darimana Zahra"Tanya Papa
"Habis keluar sama temen" Kata Zahra
  "Temen apa temen jelas jelas cowok" Kata Papa
  "Dia adik Ipar Kak Alexander teman papa" Kata Zahra
  "Maksud kamu putra keluarga Valerian" tanya Papa
"Iya pa" kata Zahra
"Maafin papa kalau papa selama ini cuek ke kamu dan selalu sibuk Zahra" kata Papa
Zahra pun tersenyum menatap papanya.
"Papa gak perlu minta maaf pa bukan salah papa kok, oh ya semisal setelah Lulus sekolah Zahra mau menikah boleh gak biar Zahra gak kesepian pa" Kata Zahra
"Kamu mau menikah sama siapa Zahra" Tanya Papa
  "Dengan siapapun pa asalkan Zahra tidak kesepian lagi" Kata Zahra
"Maafin Papa Zahra" Kata Papa
"Zahra capek pa Zahra mau istirahat" kata Zahra
Zahra selalu menghindar ketika mengobrol dengan papanya bahkan dengan kakaknya ia selalu menghindar mengapa menurutnya sama saja ia akan tetap kesepian. Walaupun segala fasilitas papa Berikan, Segala kebutuhan papa cukupi, Namun untuk kasih sayang Zahra belum mendapatkannya. Walaupun ia sudah mendapatkan segalanya namun dengan kasih sayang ya mungkin bisa dikatakan kurang kasih sayang .

 

Suamiku Sahabat AdikkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang