kutukan hantu air -1-

5.8K 1K 310
                                    

Lisa mengernyit. Matanya semakin menyipit begitu melihat pemandangan di depannya.
Lalu dia memeriksa selembar kertas yang dia lipat dari dalam sakunya.

"Emm.. sebentar dulu. Ini tidak salah tempat kan?",

"Betul kok.. turun dari stasiun lalu kita naik bis menuju distrik selatan. Dan akan ada palang nama jalan yang terlihat di depan halte bus", Lucas membaca petunjuk alamat nya.

"Tapi....", ChenLe menyahut sedikit tak yakin.

"MANA NYA YANG JALAN ASPAL?!! KITA INI MAU JADI DETECTIVE APA PENDAKI GUNUNG?!!!", Lisa kesal sekarang.

"Berisik, Lis!! SM memberikan petunjuk alamat nya memang begini", kalau saja tangannya tidak repot membawa tas tak manusiawi milik Lisa mungkin Doyoung sudah memukul kepala nya.

"Seperti nya di ujung jalan setapak atas sana, ada pemukiman", Jaehyun menunjuk keatas.

Lisa merangkul sebelah tangan Jaehyun,"tolong tarik aku keatas...", bibirnya mencebik.

"Kuseret mau?", Lucas memberi pertolongan.

"gunakan lenganmu untuk membawa tasmu sendiri daripada menggelayuti Jaehyun seperti simpanse!",

Lisa menatap Doyoung sengit,"kau yang kalah suit ya..",

"Kau pasti curang karena setiap kali suit aku pasti kalah.. tck!!",

ChenLe mengalihkan perhatiannya pada Lucas,"hyung.. kemarin kau bilang Mul Gwishin itu hantu air? Lalu apa hubungannya dengan pembangunan bendungan?",

Lucas mengusap dagunya,"emm.. mungkin ini seperti sebuah urban legend. Kau pernah dengar tentang pengorbanan manusia saat melakukan pembangunan kan..?",

ChenLe mengangguk,"pernah..".

"Maksud mu pembangunan bendungan itu memakan korban?", sahut Lisa.

"Itu termasuk hal yang lumrah terjadi di masa lalu..", Jaehyun ikut menjelaskan.
"Pada jaman kuno masa peralihan kerajaan, bahkan sudah terkenal dengan tradisi pengorbanan manusia atau hewan untuk mengokohkan bangunan..",

Lisa mendekat pada Doyoung begitu mendengar penjelasan mereka.
"Bahkan ada juga bekas pembangunan yang dibongkar, didalamnya terdapat banyak kerangka tulang manusia yang seperti nya dikubur hidup hidup..", ucap Lucas serius.

ChenLe mengeluarkan tablet nya dan memperlihatkan artikel tentang desa yang mereka datangi.
"Ini tentang desa Aguma.. disini tertulis, mereka sejak jaman dulu merupakan desa yang terkenal melakukan ritual penyembahan setan. Bahkan mereka pernah melakukan pengorbanan dengan cara pembakaran..",

Lisa semakin ngeri membayangkannya dan,"HWAAHH!!!!",

"KENAPA KAU TERIAK SETELAH MELIHAT MUKAKU?!!", Doyoung ikut kaget.

"Oh maaf.. reflek..!",

"Maksudmu wajahku mirip setan kan? HAH?!!",

"Tidak..ya ampun..!", Lisa bergerak cepat kebelakang tubuh Lucas.

"Oh.. itu perbatasan desa nya..", ChenLe yang mendaki lebih dulu menunjuk kedepan.

Lucas mendorong punggung Lisa agar tetap bisa berjalan . Pemuda itu cukup tahu bahwa jalan setapak menanjak yang mereka lalui memang sedikit memakan tenaga.

"Wah, tidak ada orang?", Doyoung mengamati rumah rumah kuno yang terlihat kosong.
"Seperti lama ditinggalkan..",

"Terlihat seperti desa hantu..", gantian Lucas yang mengambil alih tas Lisa.

"Harus nya orang orang mengumpulkan uang untuk membangun rumah mereka lebih layak..", sahut ChenLe.

"Tidak semua orang punya peruntungan baik dalam mencari uang, Bocah..",

Q Class -JaeLice Couple-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang