Escape

4.8K 945 117
                                    

"Jadi pastinya, dia akan menemukan jalan keluar...".

Seorang pria berdiri dengan santai, sebelah tangannya berada di saku celana seolah tak terlalu memperhatikan hal di depannya.

"Dia itu penjaga neraka kan? Yaaahh.. lihat saja seberapa hebatnya dia. Gedung tahanan itu adalah milik SM, dan tidak sembarang orang bisa lepas. Tapi kalau tidak berhasil keluar, dia tak mungkin bisa disetarakan dengan ku".

Marcus Cho yang berada didepannya memandangnya datar, lalu melirik ke sebelahnya. Seorang pria yang dari tadi hanya tersenyum tipis mendengar bawahannya menyombongkan diri.

"Lakukan saja apa yang jadi rencana mu..", ujar Marcus.

Pria yang diajaknya bicara hanya mendengus, lalu berbalik pergi. Gaya nya yang santai terlihat mengejeknya.

"Ya sudah.. bye, Marcus.. dan Tuan Besar..!", sebelah tangan nya yang berada di kantung celana terangkat ikut melambai.

Hanya sekilas, namun pias cahaya matahari mengenai jam tangan yang dipakainya.

.
.

.
.

"Apakah sudah beres? Kita harus mengantarnya sekarang".

Dua sipir penjaga penjara mendorong troli yang membawa makan siang untuk Johnny di dalam sel tahanan.

"Aku sedikit lelah dengan pekerjaan seperti ini.. terasa membosankan", ujar salah satunya.

Teman nya hanya menepuk pundaknya menyemangati,"yaah.. mau bagaimana lagi. Tahanan kali ini bukan tahanan biasa, jadi kita harus lebih waspada".

Sipir ber tag name Park Yoochun itu mengangguk pasrah,"iyaa.. aku tahu, tapi tahanan ini juga aneh sekali. Dia selalu bicara hal sama, seolah mendongeng.. dan itu sedikit menyebalkan".

Mereka tanpa sadar sudah sampai di lorong tempat sel Johnny. Dan mereka berdua reflek menutup mulut agar tak banyak bicara.

"Aahhh..! Aku mencium bau roti...".

Johnny langsung menyambut dengan nada antusias. Dan memang menu kali ini adalah roti sandwich dan saus yang dipisah.

"Kau berisik", Yoochun tanpa sadar mengumpat.

Johnny tak memperdulikan nya, wajahnya terlihat berseri seri seolah mendapat hadiah, seperti anak kecil.
Bahkan meskipun mata nya tertutup pun, Yoochun masih bisa melihat raut bahagianya.

"Makan lah cepat. Jangan membuang waktu!".

Johnny tentu saja mengangguk, dan meraba troli yang di taruh didepannya itu. Saat gigitan pertama dan mengunyahnya, Johnny mendongak.

"Apa?", rekan Yoochun menoleh.

"Apa aku...boleh minta roti satu lagi.. hanya roti saja", Johnny ikut menoleh kearah suara.

Yoochun melirik temannya,"Junsu-ya.. cepat ambil roti dan kita bisa pergi dari sini", pria itu berbisik sangat lirih.

"Aah.. baik lah, baiklah.. akan aku ambilkan", Junsu mau tak mau bergegas keluar.

Sementara Yoochun duduk di luar sel menunggu. Namun tak berapa lama, pria itu mendengar suara rintihan dari dalam sel.

"Hey!! Apa yang terja- TANGANMU?!!!!".

Yoochun reflek masuk kembali ke sel dan memeriksa tangan Johnny. Dia tadi sekilas bisa melihat kalau pria itu menggigit nadinya sendiri.

Namun gerakan Johnny sangat cepat dan tanpa sadar tangan Yoochun malah menggeser penutup mata miliknya.

Q Class -JaeLice Couple-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang