Doyoung tetap menyoroti kearah Detective Kim yang terkejut dengan kedatangan mereka berdua.
"Apa yang kau katakan Lisa.. jangan mengada ada", terlihat sekilas tangannya menyembunyikan sesuatu di balik punggungnya.
"Bukan kah benar apa yang ku katakan. Lebih jelasnya.. Kau adalah pelaku dari dua pembunuhan yang terjadi di pondok itu. Beberapa tahun lalu, serta kemarin malam".
"Omong kosong! Jangan hanya karena kau adalah Detective SM, dengan seenaknya menuduh orang lain tanpa bukti".
"Oh ya..?", Doyoung menyorot tali di samping HyunJoong, "lalu kenapa kau akan memotong tali itu?".
Pria itu tak menjawab, tapi kedua tangannya mengepal erat.
"Kau terburu buru Tuan Kim.. mungkin rencana mu sebenar nya sudah tersusun rapi. Namun karena kedatangan kami berdua, kau menjadi lebih panik", Lisa masih menatap pria itu.
"Huh..! Aku benar benar kecewa dengan sistem SM sekarang. Membiarkan bocah yang tak paham apapun untuk menjadi muridnya.. dan sembarangan menuduh orang lain hanya karena aku kesini?".
Doyoung memicing kesal, benar benar ingin memaki pria didepannya itu. Padahal sudah tertangkap basah, namun masih mengelak bahkan menghina Lisa.
"Kalau begitu sepertinya anda harus mendengar bocah ingusan ini untuk sekarang..", Lisa menjawabnya dengan tenang.
"Anda menggunakan kami berdua sebagai penguat alibi saat terjadi pembunuhan. Atau mungkin, rencana pembunuhan itu spontan keluar karena aku bilang bahwa Wooden Box itu, aku tahu cara membuka nya".
"Kau menukar pondok tempatku yang bernomor 12 dengan yang terletak lebih jauh, oleh karena itu saat kami pergi menemui Tuan Kang, jalan kami berputar dan menjadi lebih lama", Lisa mengarahkan senternya ke tanah dan menggambar garis seperti peta pondok.
"Seharusnya, jalan yang benar kami bisa lewat dari belakang pondok. Namun,jika kami lewat belakang.. maka Dawn akan curiga karena sudah pasti dia akan bilang bahwa tidak melihat kami yang memang seharusnya berada di depan pondoknya".
"Dan kecurigaan akan langsung mengarah padamu yang merupakan penunjuk kami", jelas Lisa.
"Kau bercanda? Kau bisa tanya dengan Eunbi bahwa pondok mu adalah asli!".
"Sekarang yang aku tempati itu adalah pondok no.12 yang asli.. karena saat malam hari aku tertidur. Kau memindahkanku ke pondok 12. Bukankah kau sengaja menyeduh kopi lalu menaruh obat tidur berkadar ringan pada cangkirku, sehingga saat kau sengaja mengobrol dengan kami malam itu, secara perlahan juga obatnya bekerja".
"Sama seperti saat dia akan meracunimu?", Doyoung melirik kearah Lisa.
Gadis itu mengangguk,"Benar.. meskipun ruangan pondok itu diatur sama persis. Tapi satu hal yang pasti. Tuan Kim berjaga jaga jika kelak aku menyadari pondok yang berubah atau bahkan melaporkan pada SM..".
"Huh.. menarik. Ulasan yang menarik.. tapi aku bahkan tidak ada alasan untuk membunuhnya.. hanya karena mereka bilang dulu aku bertengkar dengan Park Jaesang lalu kau bisa menuduh-".
"Bagaimana jika saat bertengkar itu, Tuan Kang melihatmu. Bahkan saat kau membunuh Tuan Park dahulu, bukankah alat pembunuhnya sama.. sabit tajam yang menancap di dada nya".
HyunJoong terkejut mendengar ucapan Lisa. Tangan nya secara reflek perlahan bergerak perlahan menggenggam pisau yang berada di punggungnya.
"Dan satu hal yang pasti.. kenapa kau sangat bernafsu ingin membunuh Tuan Kang selain karena dia sudah tahu wajahmu.. tapi juga karena.. Hwang Eunbi".
KAMU SEDANG MEMBACA
Q Class -JaeLice Couple-
FanfictionSekolah detective ternama di Korea SM detective School membuka pendaftaran murid baru, Bermacam macam murid cerdas nan jenius berlomba lomba untuk masuk dan bisa lulus menjadi salah satu murid disana. Lalice, gadis dengan semangat muda membara jug...