Q Class -JaeLice Couple-

Snow Moon Flowers -5-

Lucas, Doyoung dan ChenLe spechless begitu melihat Jaehyun dan Lisa datang bersama menemui mereka.

Namun ChenLe yang sadar dengan perbedaan suasana langsung tersenyum lebar,"Kalian datang bersama?!!".

Lisa melambaikan tangannya,"haaii.. kami kembali..".

Doyoung dan Lucas saling menatap satu sama lain bingung.
"Maaf telah membuat keributan..", Jaehyun yang paham bahwa keduanya masih bingung langsung minta maaf.

Lucas yang lebih menangkap maksudnya,"kita...? Berbaikan?".

Lisa merangkul Doyoung yang masih diam,"apakah kita pernah berkelahi sebelumnya?".

Doyoung paham dan akhirnya tersenyum,"benar..! Kita tidak berkelahi..! Hanya sesaat butuh waktu sendiri!".

"Jadi Q Class...", Lisa melihat kepada teman temannya,"pakai bet detective kalian... dan ayo kita mulai investigasi dari awal lagi".

"SIAP!!", ketiga nya tidak bisa menyembunyikan perasaan senang mereka.

.
.

Q Class berkumpul di ruangan keluarga Wong, mereka merasa lebih aman jika disana.

"Jadi kalian berdua bersama Yuqi memeriksa surat yang ditujukan pada Sojin?".

ChenLe mengangguk,"benar, Noona. Kami bahkan menemukan fakta bahwa surat itu diketik saat tengah malam jauh hari sebelum kejadian pembunuhan pertama terjadi".

"Benar.. dan bisa dipastikan bahwa itu memang dilakukan oleh orang dalam karena password komputer milik keluarga Park hanya diketahui keluarga inti", tambah Doyoung.

Lucas mengambil sesuatu di tas selempangnya,"Lisa.. ini bunga yang kau bilang.. Hortensia dan bunga yang mirip dengan pembunuhan pertama".

Jaehyun yang berada disampingnya ikut melihat,"apakah bunga ini bisa memberikan petunjuk?", tanya nya pada Lisa.

Gadis itu berfikir sejenak lalu mengusak rambutnya gusar.
"Coba dengarkan analisa ku.. dan simpulkan...".

Ucapan Lisa bagai perintah dan langsung membuat Q Class diam mendengarkan.

"Katakan..", Jaehyun menjawab.

Lisa menghela nafas sejenak,"sengaja mengambil bunga untuk pembuktian kutukan Roh Bunga namun kenapa harus yang berada diluar area keluarga Park yang jauh?",

"Membuat surat untuk Park Sojin menggunakan komputer keluarga Park dan dilakukan pada malam hari disaat semua orang tidur.. seolah jika ada orang yang menyadarinya maka bisa membuat kehebohan",

Lisa menatap mereka yang masih diam mendengarkan, dan terlihat jelas bahwa teman temannya itu sekarang berfikir keras untuk mengerti maksud dari ucapan Lisa.

"Jika ada yang menyadari...maka bisa menimbulkan kehebohan?", Lucas menggumam kembali ucapan Lisa.

Jaehyun mengangkat kepalanya, sepertinya pemuda itu mulai paham.
"Doyoung... coba ingat kembali posisi tidur dari Tuan Park selama kita beberapa saat bersama didalam ruangannya".

ChenLe menoleh antusias,"ah!! Apakah mungkin...",

Doyoung mengingat lagi sampai akhirnya dia ikut menyadari,"aahh!! Aku ingat dia tanpa sadar menggerakkan pinggangnya saat Asahi dituduh sebagai pelaku!!".

Lucas langsung berdiri,"kalau begitu kita harus bergegas.. tuntaskan kasus ini!".

"Semua hal menjadi cocok jika memang dia pelakunya...", gumam Jaehyun kemudian dia melirik Lisa yang melamun.

"Lalice...",

Gadis itu terkesiap,"ah? Ya..?".

"Ucapan yang tadi kau bilang semua berkesimpulan bahwa dia memang pelakunya!! Benarkan?", Doyoung tiba tiba bersemangat karena mengetahui kebenarannya.