Dewa Nami -4-

5.6K 1.1K 32
                                    

Lisa dan Jaehyun menatap Park Do han yg sekarang duduk di kursi,
pandangan pria jangkung itu menunduk tanpa berani mengangkat kepalanya.

"Dohan-ssi, katakan apa tujuan mu menguping pembicaraan kami", Jaehyun berujar dengan nada dingin.

"A..Aku..  Aku hanya...",

"Hanya ingin tahu tulisan kertas yg dimiliki Kwon Yuri-ssi..?", Lisa menjawab, membuat Park Do han langsung menatap nya.

"dia benar benar menulis sesuatu kan..?, apa tulisannya..?, Apa?",

"akan kuberitahu, tapi jawab dulu pertanyaan kami", Lisa duduk bersila lagi di lantai.

"Sudah ku bilang aku tidak menger...",

"Kau pasti tahu darimana Kwon Yuri-ssi mendapat kan kertas ini kan?, karena itu kau atau mungkin kalian menjadi sangat berminat di desa ini",
Lisa membuka sesi pertanyaannya.

Park Do han masih diam,
lalu beberapa saat akhirnya dia mulai buka suara.
"Aku tidak tahu pasti, tapi sebelum dia terbunuh. Dia sesumbar bahwa dia mendapat kan rahasia harta karun di desa ini, kami juga melihat dia menulis sesuatu di kertas. tapi dia bilang kertas itu petunjuk hartanya",
jelasnya.

Lisa dan Jaehyun hanya diam mendengarkan,

"tulisannya.. Emas..", Lisa akhirnya dengan santai nya memberi kan kertas yg beberapa hari lalu dia ambil dari mayat Kwon Yuri.

Jaehyun menatap Lisa sebentar,

Lisa yg sadar sedang di tatap Jaehyun langsung mengedipkan sebelah matanya,
dan memberi isyarat -Ok..-

"Kami tidak tertarik dengan apa yg kalian cari, jadi jangan kuatir",
"Justru kalian lah yg harus berhati hati, seperti kata Nona Kwon dulu -jangan membuat sang dewa marah-",
Lisa menatap Park Do han dengan serius.

.

"apa menurutmu, kasus penculikan di desa Jing dan pembunuhan di desa Bing... berhubungan?", Jaehyun membuka suara setelah Park Do han sudah pergi.

Mereka sekarang juga mulai berjalan mengelilingi desa tanpa Yeji yg menemani.

"Ada.. tapi masih sedikit samar", ujar Lisa.

Mereka berjalan menuju gerbang desa, melihat kearah Luar.
"oh ya.. Jaehyun-ah, apa Yeji-ssi juga bilang ini jalan satu satunya?",

Jaehyun mengangguk membenarkan,
"dia bilang juga seperti itu, karena itu fasilitas disini sangat terbatas.
warga desa disini juga sepertinya memang sengaja mengisolir diri dari dunia luar",

lalu mereka berdua melihat sekelompok orang berjalan dengan jubah warna putih yg sudah lusuh, dan juga memakai topeng dewa Nami.

Yg dimaksud dengan topeng dewa Nami adalah sebuah topeng polos berwarna putih dengan kedua lubang mata dan bercorak bintik bintik hitam.
Seperti topeng Tuan Yejong hanya beda corak di lubang mata yg terlihat menghitam.

"Apa yg mereka lakukan?, mengenakan pakaian seperti itu.. seperti hantu saja",
Lisa menatap tak percaya pada gerombolan yg mulai pergi melewati gerbang desa itu.

Jaehyun menatap salah satu dari orang orang itu,
"salah satu dari mereka.. terlihat sangat mirip dengan seseorang",

"Siapa..? yang mana?", Lisa ikut melihat,namun hanya terlihat punggung mereka.

"Mereka akan melakukan sembahyang di desa Bing",  seorang petugas jaga keluar dan memberitahu mereka.

"oooh.., oh ya Tuan Penjaga... apa anda asli penduduk sini?", Lisa langsung mendekat dan mengajak ngobrol.
Jaehyun hanya membungkuk sekilas menyapa.

Q Class -JaeLice Couple-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang