Detective Lucas -1-

6K 1K 172
                                    

Setelah mengetahui ada alat penyadap di kantor kepolisian pusat, Kangta menyuruh Jenderal Wong untuk berhati hati dan lebih teliti.

"Saya mengerti Tuan Kangta,kejadian seperti ini tidak akan kubiarkan terulang dua kali..",
Ucapnya tegas.

Kangta hanya mengangguk sebagai jawaban,"Aku percaya pada anda..",

"Oh iya, ngomong ngomong... Tuan Kangta, terimakasih sudah menerima Anakku sebagai salah satu muridmu..",

Kangta menoleh dengan senyum ramah,"maksudmu Lucas..?",

"Benar.. anak itu dari kecil sangat keras kepala dan bodoh.. dia bisa tumbuh sebesar itu sampai sekarang adalah suatu keberuntungan..",

Meskipun agak kasar tapi suara nya terselip nada bangga di ucapannya.

"Separah itu ya..?", bisik Guru Lee pada Vic.

"Ucapan seorang Ayah yg sangat menyayangi anak nya..", balas nya dengan bisikan.

Terdengar tawa dari Kangta,begitu Tuan Wong mengatakannya.
"Tidak Jenderal Wong.. Lucas adalah gambaran pemuda modern, aku menerima nya karena murni dari kemampuannya",

Tuan Wong yg mendengarnya sedikit menghela nafas lega.
"Aku sedikit lega kalau begitu..",

.
.

.

.

"HUACCIHHH....!!!!",

Lisa dan Doyoung yg berada disamping nya langsung beringsut menjauh.

"Ada yg membicarakan ku...",gumamnya.

"Tidak ada hubungannya bersin dengan pembicaraan seseorang..", Doyoung menyahut dari samping.

"Mungkin syaraf hidung Lucas tersambung dengan mulut semua orang.. hehe",

"Kalau begitu kita harus sering sering membicarakan Lucas hyung, agar hidungnya cepat rusak",

Ucapan Lisa langsung di tanggapi ChenLe dengan antusias.

"Bayangkan saja Lucas menjadi seperti Voldemort.. tidak punya hidung..", Doyoung bahkan ikut menimpali.

Ketiganya langsung berlagak menggunakan tongkat sihir dan mengarahkannya pada Lucas, Jaehyun yg melihatnya hanya geleng geleng kepala.

"Kalian ini minta kuhajar....", Lucas tidak habis pikir dengan rekannya.

Kling~

Lucas langsung melihat ponsel nya begitu mendengar nada pesan masuk.
Setelah membaca pesan itu, Pemuda bermarga Wong itu bergegas menuju stasiun yg berbeda.

"Kemana..?", tanya Lisa begitu melihat Lucas akan ke arah berbeda.

"Aku ada panggilan pekerjaan, gaji nya lumayan..",

"Ini sudah sore, pekerjaan apa memangnya..?", Doyoung ikut penasaran.

"Pembangunan gedung... sudah ya.. aku harus ke arah sana.. sampai jumpa besok pagi..",

Lucas berlari sambil sesekali melambaikan tangannya kearah mereka.

"Pekerja keras sekali ..", gumam Lisa.

"Lucas hyung katanya tinggal sendiri  dan ikut SM pun tanpa diketahui oleh orang tua nya..",

"Benarkah..?, pantas sekali dia selalu bilang baru pulang kerja..",
"Tapi bukankah SM juga sudah menggaji kita..",

ChenLe hanya mengendikkan bahu nya  tak mengerti menjawab pertanyaan Lisa.

.
.

.
.

Q Class -JaeLice Couple-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang