54. Anger Issue

599 93 1
                                    

"Rose."

"Iya?" Puan yang masih berada di dalam mobil itu sempatkan diri untuk melihat suaminya disamping. "Kenapa?"

Jahesa menarik napas. Lelaki itu memandangkan wajahnya ke kaca depan mobil, tak berniat menghadap sang istri.

"Aku jemput, ya?"

"Oke," sahut Rose menyetujui. Dia pun bergerak mengangkat tangan dan merapikan sedikit anak rambut nakal yang masih beraninya menjulang tinggi di area dahi.

"Jangan pulang bareng Doyoung."

Rose berdehem. "Hmmm."

Jahesa melihatnya sekilas. Ia tak mematikan mobil, menunggu Rose selesai dan turun ke kampus.

Hari ini sungguh terasa canggung. Entahlah, peristiwa kemarin seperti tembok yang memisahkan dua insan--lebih tepatnya ego masing-masing.

"Tanganmu."

Jahesa lantas menaikkan alisnya dan melirik Rose disamping. "Gimana?"

"Sini tangannya."

Masih dibuat bingung, Rose hanya bisa mengulum senyumnya dan cepat-cepat mengambil tangan kanan suaminya, pun mempertemukan permukaan tangan dengan dahi cantiknya itu.

"Aku ujian dulu. Doain," ungkap Rose masih berautmukakan serius.

Jahesa tak membalas apa-apa.

Dia masih merasa aneh dengan tingkah laku Roseanne, atau mungkin lebih tepatnya rasa bersalah pada diri yang begitu besar.

Setelah dilihat bahwa Rose telah turun, Jahesa lekas memutar kendaraan beroda empat itu dan pergi dari sana. Sebelum maniknya fokus ke depan jalan, Jahesa justru menangkap sosok familiar yang menjadi dalang dari pertengkaran mereka.

"Doyoung Wiraga."

☆☆☆☆☆

"Njir Rose, masa suami lo balesin chat gue sih!"

"Eoh?" Kerutan di dahi muncul tatkala Rose mendapati Doyoung yang menyapanya dengan kalimat tak biasa.

Doyoung berjalan mendekatinya. "Suami lo, Jahesa. Dia balesin chat gue dini tadi."

"Masa?"

Rose buru-buru mengeluarkan ponsel dari sakunya dan kini mengaktifkan layar. Gelengan kepala pun muncul begitu saja. "Lo gak ngechat gue kalik."

"Gue chat, balesin pesan lo yang sebelumnya."

"Gak ada nih," ungkap Rose sembari menunjukkan keseluruhan obrolan mereka kepada Doyoung.

Doyoung langsung tertawa renyah. "Pantes, suami lo hapus berarti."

"Emang dia ngechat apa? Gue kemaren udah tidur soalnya."

"Ini."

Rose mengambil sodoran ponsel dari tangan Doyoung. Ia membaca pesan itu dan matanya sungguh ingin keluar.

Doyoung
Gak ada sih. |
Btw besok mau
gue anter kemana
gitu? |

Roseanne
| Tolong jangan chat istri
gue, lagi. Makasih.

"Tapi kenapa gak ada di obrolan gue?"

Doyoung berdecak. "Ya kan suami lo hapus biar gak ketahuan lagi cemburu sama teman sendiri."

Dead Man's Feeling ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang