Ucapan seseorang tiba - tiba masuk pada telinga Jahesa. Lelaki yang sedari tadi menatap lurus pada kedua es krim itu lalu menoleh ke belakangnya dan mendapati gadis SMA yang ia temui kemarin.
Roseanne pun mendekat dan merampas satu buah es krim dari tangan Jahesa. Gadis itu lalu duduk di atas batu yang terletak dekat pada Jahesa. "Dimakan aja, Jahe!"
"Susah amat dah," lanjut Roseanne sambil terus menjilat lelehan es krim yang terus tumpah ke tangannya itu.
Jahesa tersenyum malu, sadar bahwa ia terlihat bodoh di hadapan remaja berusia tujuh belas tahun itu. "Gue kira lo gak dateng."
"Dih, jalan pulang gue lewat sini kali, tunggu-" Roseanne menghentikan kegiatannya yang baru saja akan mengomel itu. ia menatap mata Jahesa yang terlihat sangat tulus. "-lo beliin es krim buat gue?"
"Yes." Jahesa mengangguk mantap, kemudian menyelesaikan acara memakan es krim miliknya. Roseanne sempat melirik jahesa dan mendapati mulut lelaki itu belepotan dengan krim dari es tersebut.
"Jahe."
"Hm?" Jahesa menoleh pada gadis sma itu. Tatapan gadis itu sepertinya tak diarahkan pada mata jahesa.
Tunggu, apa gadis sma itu sedang menatap bibir tipis Jahesa yang kian hari tak pernah menghitam karena rokok yang terus ia konsumsi?
"Gue belom pernah berciuman." Roseanne membuka suaranya setelah beberapa detik menatap bibir Jahesa dengan seksama.
Jahesa justru menatap sekelilingnya sembari tertawa garing. "Hahaha, jadi?"
"Gue cium lo, boleh?"
"Hah?"
"Mumpung, belom pernah ketemu sama perokok kayak lo."
Sungguh, apa Jahesa sedang ditawari oleh seorang gadis itu?
"Mau dicium dimana?" Roseanne seketika terbuai dengan pertanyaan ambigu lelaki yang mulai mendekat kearahnya itu.
Gadis itu lalu tersenyum manis. Masih sempatnya gadis itu sengaja menggigit ujung bibirnya, bermaksud mengusik pikiran Jahesa.
"Di bibir, boleh?"
-----
napasnya kagak usah ditahan
ini double update, jadi
cus langsung ke next partsalam 3002,
arga
KAMU SEDANG MEMBACA
Dead Man's Feeling ✓
General FictionDia Roseanne Wiyana. Gadis yang setia menemani malam si mahasiswa amburadul. ©biangpenat, 2020