don't forget to
give a feedback
happy reading:))
-arga☆☆☆☆☆
Gemerlap lampu menarik perhatian Roseanne saat tubuhnya memasuki gedung besar di dalam sebuah hotel berbintang lima. Gaun panjangnya terlihat begitu anggun dengan warna hitam yang pekat. Rambutnya digerai dengan indahnya.
Setelah selesai dengan urusan buku tamu, gadis itu melangkahkan kaki menuju tempat duduk yang disediakan bagi perwakilan lelaki itu.
"Jahesa Onewell Adiningrat."
Nama pria itu disebut. Rose menatap Jahesa yang kini tengah mengambil sebuah piagam dari profesor atau siapapun itu. Acara wisuda Universitas ******* tahun **** berlangsung dengan meriah. Tak henti-hentinya gadis itu menebarkan senyum tipis yang semakin mengembang tatkala dirinya menemukan Jahesa yang kini tengah berfoto bersama angkatannya di atas panggung.
Tanpa sadar Roseanne malah menitikkan air mata, membuatnya tak beranjak dari tempat duduk dibanding para tamu yang kini sudah berdiri dan tengah mencari kerabat mereka yang wisuda di hari itu.
"Ihh kenapa malah gue yang nangis?" gumamnya dengan isakan pelan lalu mulai berdiri dan mendongakkan kepalanya, bermaksud mencari sosok pria itu.
"Nak sma!"
Tubuhnya berbalik dan mendapati pria itu di keramaian. Jahesa--pria itu tersenyum begitu manis tetapi perlahan memudar saat tubuhnya mendekati gadis itu.
"Kamu nangis?" Pertanyaannya langsung dibalas dengan anggukan kencang dari Rose yang sudah menutupi matanya dengan tisu.
Jahesa terkekeh. Bukankah seharusnya dia yang menangis karena sudah lulus? Mengapa malah gadis ini?
Mereka berdiam di tengah orang-orang yang tengah sibuk berfoto. Lalu Rose tiba-tiba saja menurunkan tangannya dan membuka lengannya di hadapan Jahesa.
Oh, gadis itu juga tengah memonyongkan bibirnya dan malah menatap Jahesa dengan sedih. Begitu menggemaskan!
"Peluk."
Ucapan Rose terdengar begitu gemas dengan nada pelannya. Jahesa tak cukup mengangguk, ia langsung menarik pinggang gadis itu dan merengkuhnya erat.
"Aku udah lulus nih. Udah mau jadi dokter beneran hehehe."
Rose rasanya ingin menangis mendengar perkataan pria itu. "Selamat sayang!"
"Jangan nangis dong, aku ikutan sedih."
Gadis itu menggeleng keras masih dengan sekujur tubuhnya yang menghangat karena pelukan pria itu. "Nggak nangis kok. Aku terharu soalnya kamu udah wisuda. Selamat yah."
Jahesa sontak melepaskan pelukannya. Kini ia tatap gadis di hadapannya itu. Ia sangat cantik dengan polesan make up meski riasan mata mulai terlihat berantakan karena tangisannya tadi.
"Terima kasih." Pria itu berkata sambil memberi senyum lebar
"Kamu pasti capek banget selama kuliah." Jahesa lantas menggangguk mendengar ucapan halus Roseanne. "Sini aku peluk lagi."
Roseanne kali ini maju duluan dan memeluk lelaki itu untuk kedua kalinya.
"Peluknya dikencengin dong."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dead Man's Feeling ✓
General FictionDia Roseanne Wiyana. Gadis yang setia menemani malam si mahasiswa amburadul. ©biangpenat, 2020