23. Pemain Baru dan Rasa Ragu

2.1K 343 69
                                    

"Jahe!"

Lelaki yang masih disibukkan dengan beberapa lembar laporan di atas meja itu seketika menengok saat mendengar suara yang familiar.

Matanya seketika melotot. Antara kaget dan bahagia saat melihat wanita dengan kemeja putih polos dan celana kain hitam yang membalut tubuh wanita itu.

Huh, dia tak pernah menua yah.

"Kak Ital?"

Jahesa berdiri dan melangkah menuju seseorang yang ia panggil kak Ital itu.

"Loh loh kok?"

"Kagetnya biasa aja dasar dek. Eh, Ital taunya dari papa sama mama makanya datang kesini buat ngeliat kamu dek."

Srikandital Ratu. Kakak dari Jahesa yang saat ini tengah menetap di Surabaya.

Wanita dengan tubuh kurus dan tinggi yang hampir menyamai Jahesa itu lalu memeluk erat sang adik.

"Udah lama yah."





























"Cih, siapa juga yang suruh Kak Ital buat ikut Kak Jongin ke Aussie? Aku kan jadi sendiri disini!" Jahesa tak berniat membalas pelukan sang kakak.

Ia justru hanya terpaku diam dengan wajah kesalnya, masih tak suka dengan tindakan kak Ital yang membuatnya kangen dan marah dalam waktu yang bersamaan.

"Serius nih? Gak mau peluk kakak? Yaudah Ital lepa-"

"Eh jangan dong. Jauh - jauh dari Aussie masa cuman mau liat adek doang."

Jahesa sontak membalas rengkuhan sang kakak yang memiliki jarak usia cukup jauh dengannya, yaitu tujuh tahun.

Lelaki itu melepaskan pelukannya. "Napa kak Ital datang kesini? Gak ke kos aku aj-"

"Siapa coba yang tahu kos kamu? Sejak kamu milih buat merantau, kamu malah gak pernah ngabarin kita tentang lokasi kamu itu tepatnya dimanaaaaa."

"Eh, kamu ngekos? Kenapa gak di apartemen aja? Hotel mungkin? Heh?" lanjut Ital yang seketika jadi kesal dengan sang adik.

"Loh, kenapa aku yang dimarahin?"

Ital hanya meletakkan kedua tangannya di pinggang. "Heh, kamu itu. Uangnya ditransfer tiap bulan tapi ga tahu urus diri. Dasar."

"Emang kamu ga punya pacar apa?" lanjut Ital sembari merapatkan bibirnya dan sedikit memajukan kepalanya pada wajah sang adik.





































Jahesa tertunduk malu. "Apaan sih, gebetan aja gue ga punya."

"Loh, terus yang di medsos kamu? Siapa coba?" tanya balik Ital dengan nada datarnya.

Lagi - lagi Jahesa menggeleng.

"Teman deket itu. Ngapain sih bahas pacar segala? Emang kak Ital gak ada kerjaan apa? Pake acara datang ke tempat magang aku lagi!"

"Iyadeh maap. Ini juga kak Ital lagi ngambil resep dan obat."

"Heh, kak Ital-" Jahesa menempatkan kedua tangannya pada bahu kakaknya itu. "-sakit?"

"Bukan kak Ital, Jongin tapi."

"Kak Jongin dimana? Udah rindu aja aku sama tiket konser yang selalu dia beli."

Ital memasang wajah cemberutnya "Dih, dasar muka gratisan. Ntar Ital laporin kamu ke Jongin."

"Jahesa!"

Dead Man's Feeling ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang