Sinopsis :
Pertemuan mereka di sebuah toko yang sepi
Genre : Fiksi Remaja
Pemeran : Roseri dan Jaeta
(vote dan komen please)
_____________________________________________________________________
Silir angin kembali menerpa wajah mulus gadis itu. Ia kembali lagi memutar bola plastik kecil yang begitu pas di genggamannya.
"Seri, kamu jaga tokonya yang bener dong, mukanya jangan kayak orang susah - susah amat lah."
Roseri, nama lengkap gadis itu diam saja mendengar protes dari sang ibu untuk kedua kalinya. "Hmmm, maaf."
"Udah ah, ibu masuk dulu yah, mau buatin masakan untuk ayah kamu." Ibu bangkit berdiri dari kursinya lalu memutar badannya dan keluar dari pintu di sudut ruangan itu.
Roseri melirik sebentar ke arah sang ibu, lalu kembali berbalik dan terus memainkan bola kecil tadi di tangannya.
Helaan napas terdengar jelas dari mulut Roseri. Ditatapnya lagi tempat yang diinjakinya itu.
Toko Pak Wuyono.
Spanduk kecil itu tertulis jelas di etalase kaca tempat penyimpanan segala macam barang yang dijual.
Ruangan itu berukuran medium, dengan warna putih menjadi warna dasarnya dan lantainya berwarna senada.
Bermacam makanan ringan digantung diatasnya. Lalu ada lemari es mini di sudut paling kiri, tempat diletakannya segala jenis minuman untuk didinginkan.
Roseri tidak sedang mengeluh soal kondisi keluarganya, ada hal lain yang mengganjal di hatinya.
Bukan, bukan karena sang ibu yang nyatanya jarang menunjukkan kasih sayang padanya, bukan pula karena sang ayah yang sakit karena kedapatan mengonsumsi alkohol berlebihan, bukan pula karena tetangga sebelah mereka yang hobinya memamerkan kepintaran anak mereka.
Tapi ini karena hal lainnya.
"Patah hati, tau gini gue ga usah pacaran sama Renji, orangnya ganteng tapi suka selingkuh dibelakang," ucap Roseri setelah sekian lama merenung itu.
"Seri bego banget sih!"
Tetesan air mata sudah tak dapat ditahan lagi oleh Roseri. Perlahan air mata tumpah begitu saja, bersamaan dengan isakan kecil kepedihan dan ingus yang tak terlalu tampak.
Roseri menghela napas panjang. "Tau gini, gue gak usah buang waktu cuman buat pdkt 1 tahun sama Renji, padahal pacaran cuman dua bulan. Parah parah!"
Gadis itu menunduk. Beberapa kali terdengar isakan dan ingus yang ditahan untuk tak keluar.
Lalu ada tangan yang digunakan untuk melepas rambut panjangnya, membiarkannya digerai begitu saja agar dapat menutup wajahnya.
"Halo mbak, beli jagung goreng 20 ribu sama 12 plastik es batu yah!"
Roseri segera saja mendongakkan kepalanya, menatap lelaki yang baru saja menyebutkan barang yang mau dibelinya itu.
Tunggu, Roseri tidak salah lihat?
Ini, si Jaeta Agustino, cowok populer di sekolahnya yang juga menjabat sebagai ketua tim basket kan?
"Jaeta Agustino?"
"Eh, lo kenal sama gue?"
Siapa yang gak kenal orang ganteng macam lo coba? Seri langsung saja mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dead Man's Feeling ✓
General FictionDia Roseanne Wiyana. Gadis yang setia menemani malam si mahasiswa amburadul. ©biangpenat, 2020