29. Cinta atau Apa?

1.4K 285 18
                                    

----

mw nangis pas bacain dukungan teman - teman semua. entah kenapa tiba - tiba aku kepikiran buat fokus sama cerita ini dan tada, muncullah bagian 29!
ramein yuk ramein
terima kasih dari arga❣

----

















"Kita gak putus, kan?"

Kalimat itu terus berputar di benak Rose. Sekembalinya dari rumah Wendy, Jahesa mengantar pulang gadis itu dan lalu pulang dengan membawa motornya. Tak ada percakapan yang mereka utarakan sepanjang kejadian.

Dan disinilah Rose, dengan sedikit rasa penyesalan atas ucapannya beberapa waktu lalu.

Gadis yang sudah berganti pakaian dengan piama hitam itu berniat untuk menghubungi Jahesa, bermaksud menjelaskan kesalahpahaman yang terjadi.

Ia sama sekali tak berniat melontarkan kalimat itu. Justru Rose sedang berusaha meyakinkan Jahesa bahwa putus tidak akan menjadi akhir dari hubungan mereka.

Rose malah sangat menyayangi Jahesa dan ia tak tega menyakiti hati lelaki itu.

tok tok tok

"Anne, ibu boleh masuk?"

Rose yang kembali sadar dimana ia berada itu langsung saja bangkit dari kasur dan membukakan pintu kepada sang ibu.

"Iya ibu?" tanyanya tak bernada sembari meletakkan bokongnya di atas sofa empuk di dekat situ.

Renata tersenyum simpul. Duduk mendekati anak semata wayangnya itu dan mulai berucap, katanya: "Anne, hari ini kok lemes banget pas pulang tadi? Padahal beberapa jam lalu masih sempet chat ibu katanya Candra itu ternyata tunangan orang lain dan kamu mukulin dia bareng Jahesa dan tunangannya sendiri."

Roseanne mengangguk pelan sembari kepalanya tertunduk. Matanya ia buat seolah sayu, bermaksud mengekspresikan apa yang sebenarnya terjadi. "Ibu, ayah gak setuju kan sama hubungan Anne dan Jahesa?"

"Anne-"

"Ayah gak setuju yah karena ayah tahu kalo Jahesa itu orang biasa yang kuliah aja pakai hasil beasiswa? Belum lagi sama motornya yang bahkan bukan merek terbaru yang dikeluarkan Honda atau apalah itu." Ucapannya datar.

Rose sama sekali tak menatap ibunya, ia memilih berkata saja, melepaskan penat yang tersimpan dalam hatinya.

"Anne-"

"Do what makes you happy," lanjut Renata dengan satu tangan yang ia letakkan di puncuk rambut sang anak.

Renata kembali lagi berkata. "Ayah gasuka karena di otaknya cuman penuh sama uang dan bisnis dan kolega sana sini. Tapi ayah ga bisa maksain buat suka sama seseorang. Karena rasa sayang dan cinta itu asalnya dari hati, ga bisa diganggu - gugat sama siapapun."

"Coba deh kamu bayangin." Renata perlahan menurunkan tangannya lalu menggenggam kedua tangan Rose.

Hal itu lantas membuat Rose sedikit terpaku dan mulai mengangkat mukanya menghadap sang ibu tercinta."Kalo kamu dijodohin sama orang lain dan kamu ga punya rasa sama dia, maka kamu sendiri yang bakalan merasa terbebani dengan semua tuntutan yang terus datang ke kamu."

Dead Man's Feeling ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang