25. Om Jahesa

1.9K 327 31
                                    

Solar mengerjapkan matanya berulang kali.

Serius nih, dia adalah om Roseanne?

"Err. Rose dimana yah?"

Solar yang tengah duduk itu dibuat panik seketika. Guru yang ditugaskan untuk melakukan piket tersebut sontak tersipu malu dengan lelaki yang tengah berdiri dihadapannya.

Wanita itu mengobrak - abrik ponsel. Jahesa berpikir bahwa guru itu sepertinya sedang mengetik beberapa pesan disana.

Solar langsung berdiri. Ia memberi senyum manis pada om Roseanne lalu berkata: "Mari, saya antar ke ruang BK."

"Ah iya." Jahesa mengangguk mantap.

Dengan Solar di depan, Jahesa mengikuti langkah kaki wanita itu hingga akhirnya mereka tiba di ambang pintu ruang Bimbingan Konseling.

"Mau saya bukakan pintunya?" Baru saja Solar menyodorkan tangannya pada pintu itu, Jahesa terlebih dahulu membukanya pelan.

"Saya bisa kok. Terimakasih." Solar lantas tersenyum menanggapi ucapan Jahesa barusan.

Pria itu kemudian masuk ke ruang BK dan mendapati pemandangan yang berhasil membuat matanya ingin keluar saja.

























Sebab disana,

Sudah ada Roseanne Wiyana dengan wajah penuh darah dan pakaian seragamnya yang sangat kusut itu.

"Silahkan pak."

Rose yang sejak tadi menunduk itu pun menolehkan kepalanya dan mendapati pacarnya, Jahesa sudah ada disana. "Loh-"

"Kamu diem. Ini urusan bapak dengan keluarga kamu."

Rose dibuat cengo. Jadi, yang pak Taeil maksudkan dengan kerabat Rose selain ayah dan ibunya adalah Jahesa Adiningrat?

Orang yang sedang ingin dijauhinya itu?

Haduh, ribet sekali urusannya.

Jahesa telah mendudukkan pantatnya pada sofa yang bersebelahan dengan Rose. Lelaki itu terus mengulum senyumnya, berusaha memasang wajah serius meski hati sudah terlalu rindu.

"Jadi, begini pak-"

"Kamu gak kenapa - kenapa kan?" Jahesa tak menggubris ucapan guru Rose. Ia malah memalingkan wajahnya pada gadis itu.

Dengan lembut, didekatkannya sepuluh jari miliknya untuk memegang wajah Rose. Wajah lelaki itu nampak khawatir. "Rose-"

































"Aku baik aja, om." Potong Rose cepat dengan menekankan kata 'om' pada kalimatnya.

Ah iya, Jahesa baru sadar, dia sedang berakting.

Ia lantas menarik tangannya pun mulai berbicara dengan pak Taeil yang sedikit bingung dengan tindakan om Jahesa barusan.

Tiga puluh menit mereka saling berbicara, solusi pun ditemukan. Roseanne Wiyana akan di skors selama satu minggu dan tak lupa mengerjakan beberapa tugas yang terbengkalai.

"Terimakasih atas waktunya." Jahesa menunduk sembari memberi senyum tipis pada guru Rose. Ia dan Rose lantas berjalan keluar, dengan Rose yang berada di depan Jahesa.

Pak Taeil kembali duduk, masih sibuk merapikan lembaran perjanjian yang ditulis Rose beberapa waktu lalu.

"Om Rose kok muda banget yah? Gue yang masih 20 tahun kok begini sih?"

☆☆☆☆

Jahesa masih sibuk mengikuti Rose dari belakang, membuat gadis itu jengah dibuatnya. "Om, pulang yah."

Ucapan Rose yang ia katakan tanpa berbalik itu sedikit membuat Jahesa ingin melucu. Namun tetap saja, situasi sedang tidak memungkinkan mereka untuk bermesraan.

Sebuah ide lalu terlintas, membuat Jahesa lantas mengambil tangan kanan Rose lalu menariknya menjauhi area ruang kelas. Maka sampailah ia dan Rose di dekat pagar sekolah.

"Aku mau lanjut sekolah. Aku ma-"

"Bolos dong. Yah? Yah?"



































Jahesa dengan bibir monyong dan mata yang dibuat sipit itu berucap dengan imutnya. Roseanne menggeleng telak.

"Jahesa. Aku mau seko-"

"Yaudah deh. Bentar ke tempat biasa yah Rose."

"Please." Lanjut Jahesa lagi, membuat gadis itu sedikit iba dengan sang om.

Maka anggukan cepat diberikan oleh Roseanne pada Jahesa.

Lelaki itu lalu kembali berdiri tegap. Ia pun sempat mengacak - acak rambut Roseanne, lalu keluar dari area sekolah sang pacar.

"Da!"

Rose hanya melambaikan tangan seadanya, sambil menorehkan lengkungan tipis di bibirnya.

Senyum iba itu bukanlah pertanda yang baik.





























"Hah, selingkuh aja bisa semanis itu."









































-----
w pen banget nyamperin rose terus bilang:
sayang, itu kakaknya jahesa elah.
kamu mah salah paham dah
🌚🌚🌚

INI TRIPLE UPDATES + SHORT STORY : KAMU JAEHYUN YANG ITU? KARENA KESENENGAN YAH🥰

salam 3002,
arga

Dead Man's Feeling ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang