23-Gara-Gara Bercanda

78 14 1
                                    

Mikha berbaring di sofa panjang sambil mengecek akun Instagram-nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mikha berbaring di sofa panjang sambil mengecek akun Instagram-nya. Sesekali dia membenarkan posisi berbaringnya. Lama-lama punggungnya terasa panas, tapi dia tidak kunjung beranjak dari posisinya.

Dari arah meja kerja, Melvin memperhatikannya. Ruang tamu dengan ruang tengah hanya terpisah sekat. Di balik sekat itu ada meja kerja Melvin. Jarak antar sekat yang cukup lebar, membuat Melvin tahu apa yang sebenarnya terjadi di ruang tamu.

Melvin geleng-geleng melihat Mikha yang berbaring sambil bermain ponsel. Sekarang wanita itu berbaring miring dengan satu tangan dibiarkan menggantung. Melvin bertopang dagu dan memperhatikan wanita itu saksama.

Sejak kedatangannya tadi siang, Mikha tidak kunjung pergi. Wanita itu masih berusaha membujuk. Sedangkan Melvin masih tetap pada pendiriannya. Dia mendiamkan Mikha agar segera pergi, tapi masih saja betah di apartemennya.

"Ck!" Melvin mendongak, menyadari waktu telah menunjukkan pukul lima sore. Dia memilih beranjak kemudian melewati ruang tamu begitu saja.

Mikha yang melihat kepergian Melvin langsung turun dari sofa. Dia berlari mengejar dengan satu tangan menggapai gagang pintu.

Brak....

Langkah Melvin terhenti saat mendengar suara pintu. Dia berbalik melihat Mikha yang tidak merasa bersalah. Tanpa bersuara, Melvin melanjutkan langkah kemudian berdiri di depan pintu unit Mikha.

"Jadi, lo bakal bantuin?" Mikha berdiri di depan pintu dan menghadap Melvin.

Melvin menggeleng pelan. Dia menyentuh pundak Mikha kemudian membalikkan tubuhnya. "Masuk!"

"Nggak mau!" Mikha segera berbalik. "Gue bakal tetep bujuk lo."

"Huh!" Melvin menggaruk belakang kepala. "Tapi, lo udah terlalu lama di tempat gue. Kasihan apartemen lo nggak ada yang nungguin."

"Dia nggak akan protes!" jawab Mikha sambil menahan tawa.

Melvin geleng-geleng lalu kembali ke unitnya sendiri. Dari ekor matanya, dia merasa Mikha masih mengikuti. Melvin membuka pintu kemudian menyelinap masuk dan berusaha menutup pintu dengan cepat.

Duk...

"Aw!" Mikha menyentuh kening yang membentur pinggiran pintu. Dia mundur selangkah kemudian berjongkok.

Melvin membeku. Kejadian itu berlangsung begitu cepat hingga dia tidak bisa mencegah. "Yah. Mik...."

Mikha tetap menunduk sambil menyentuh kening. Dia merasa matanya basah dengan sendirinya. Ditambah, rasa sakit itu belum juga berkurang.

Ceklek.... Melvin membuka pintu dan mendapati Mikha yang menunduk. "Sorry...." Dia lalu membimbing Mikha berdiri. Dia menarik tangan wanita itu dan melihat kening yang sepenuhnya memerah. Melvin merangkul Mikha dan mengajaknya duduk di sofa. Setelah itu dia berlari menuju dapur.

Please, Say GoodbyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang