12. Askala

13.5K 2K 625
                                    

Jangan lupa nabung🔥

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa nabung🔥

🥀
Siapakah kita ini, manusia
Yang dalam diam, riuh, ragu, dan tak mampu
Ada rahasia, tidak rahasia
Ada di sini ada di situ
Diseret-seret waktu
Kita berjalan saja masih,
Terus berjalan
Meskipun kita tak tau
B'rapa jauh, jalan ini nanti

🎵Lagu pejalan- Sisir Tanah🎵

🥀

Dulu sewaktu SMA, perasaan yang dirasakan oleh Hauri dan Alskara mereka beri nama cinta yang sedang tumbuh, cinta yang belum matang. Cinta yang masih labil dan abu-abu itu membawa keegoisan, keserakahan dan kemunafikan pada diri mereka berdua. Mereka berdiri di atas benang tipis antara benci dan cinta. Begitu tipisnya sampai mereka sulit menjatuhkan perasaan mereka pada kotak benci atau cinta. Jarak dan orang baru yang hadir di hidup mereka menjadi pemicu cinta yang abu-abu mulai menunjukkan warnanya. Kehilangan menyadarkan seberapa pentingnya seseorang itu memang benar adanya. Itu yang mereka rasakan.

Jika ditanya siapa yang salah? Maka semuanya salah. Jika ditanya siapa yang paling terluka? Maka semuanya terluka.

Demikian lah sebuah kalimat kesimpulan yang menjadi penutup kisah cinta masa SMA antara Alskara dan Hauri.

Saat itu mereka masih anak remaja yang mementingkan ego demi cinta. Kesalahan yang mereka tanam di masa lalu, di masa SMA, tumbuh menjadi karma yang harus mereka bayar saat ini.

Jarak adalah pengadilan paling adil yang mereka dapat. Rindu menjadi hukuman paling menyiksa yang harus mereka tanggung atas kesalahan masa lalu. Tangis menjadi noda darah dari luka-luka yang mencabik hati mereka.
Hauri menyesal telah berpikir dirinya paling menderita dihukum jarak dan kerinduan. Namun perkataan Alskara malam itu tidak hanya meruntuhkan keraguan di hatinya. Namun juga runtuhnya air matanya selama semalaman. Tanpa bisa mengendalikan perasaannya, malam itu Hauri berbicara dengan suara bergetar mengenai isi hatinya.

"Perempuan bukannya lemah dalem rindu atau mudah menyerah pada hubungan. Perempuan cuma butuh diyakini. Karena pada dasarnya ketika perempuan diberikan cinta. Dia nggak cuma mengharapkan cinta buat hari ini. Melainkan juga selamanya. Sedangkan terkadang perempuan sulit membaca isi hati laki-laki yang nggak ada kepastian."

Terdengar helaan napas Alskara dari dalam telepon malam itu. Kemudian Alskara menjawab, "pernyataan cinta yang pernah aku ungkapin ke kamu bukan cuma berlaku hari itu. Tapi berlaku untuk hari esoknya, hari esoknya lagi dan seterusnya. Nggak semua perasaan harus dijelasin dan dideskripsikan. Cara orang memperlihatkan cintanya berbeda-beda. Apa sebegitu abu-abunya perasaan aku ke kamu sampai harus aku yakini setiap saat?"

I'm not Antagonist II : The Last Rute (TAMAT dan SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang