Jangan lupa nabung gaes🔥
🥀
Pagi telah pergi
Mentari tak bersinar lagi
Ntah sampai kapan kumengingat
Tentang dirimu
Kuhanya diam
Menggenggam menahan
Sgala kerinduan
Memanggil namamu
Disetiap malam
Ingin engkau datang dan hadir
Dimimpiku rindu🎵Tentag Rindu - Virzha 🎵
🥀
Sebagai mahasiswi Sastra Indonesia, nama Sapardi Djoko Damono tidak pernah asing di telinga. Salah satu penyair terbaik yang dimiliki Indonesia dan karya-karyanya selalu abadi di hati pembaca seperti Hauri.
Hauri sangat menyukai gaya kepenulisan Sapardi Djoko Damano dalam menulis bait syair. Kata-kata yang begitu romantis mampu menggetarkan hati pembaca, bahkan mungkin membuat bibir ikut tersenyum saat membacanya. Hauri memiliki beberapa buku karya Sapardi Djoko Damono yang ia klaim sebagai buku favoritnya.
Membicarakan tentang Sapardi Djoko Damono yang merupakan penyair hebat, Hauri jadi teringat dengan impiannya. Sama seperti manusia lainnya, ia juga punya mimpi-mimpi yang ditulisnya pada buku harian. Dulu saat ditanya apa cita-citanya, Hauri ingin menjadi dokter. Alasannya karena ingin mengobati Alskara yang terluka. Namun semakin beranjak dewasa, ia sempat kehilangan arah jalan menuju masa depan. Dan Sastra Indonesia adalah pilihan yang tidak pernah ia pikirkan untuk menjadi jurusan kuliahnya.
Alasan Hauri memilih jurusan Sastra Indonesia karena ia jatuh cinta pada bait-bait syair romantis karya Sapardi Djoko Damono. Seketika Hauri merasa takjub dengan manusia di balik tulisan syair tersebut. Ia pun jadi sering membaca puisi-puisi terkenal sampai membaca berbagai macam genre novel best seller. Saat itu lah ia berani memutuskan ingin menjadi seperti penulis-penulis hebat itu. Ia ingin meninggalkan jejak kehidupannya pada sebuah tulisan hingga abadi sekalipun raganya telah menyatu pada tanah.
"Ri, lo baca apaan?" Aqila yang tertidur di sampingnya semula asik main ponsel. Namun ketika ia melirik ke samping, ia menemukan Hauri tiduran telentang sambil membaca novel. Jadi lah ia penasaran.
"Oh, ini?" Hauri menatap sampul belakang novelnya. "Hujan bulan Juni," jawabnya.
Malam ini, di malam yang cerah dipenuhi bintang, Hauri dan Aqila berada di dalam kamar Siya. Anggap saja ini merupakan pesta kumpul mereka dua hari sebelum Siya menikah. Khusus malam ini mereka ingin menikmati waktu kebersamaan mereka. Tadi sore mereka sudah shoping, dilanjutin nonton film dan sekarang hanya rebahan sambil maskeran.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm not Antagonist II : The Last Rute (TAMAT dan SUDAH TERBIT)
No Ficción( JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM BACA. SETELAH BACA JANGAN LUPA VOTE, KOMEN DAN KRITIKNYA. MAKASIH) ⚠️Rate 17+⚠️ ⚠️TW kissing scene bertebaran⚠️ Cinta adalah tentang perjalanan, bagaimana setiap insan bertemu lalu berpisah. Sama seperti perjalanan yang...