34. Ksatria Yang Telah Selesai

6K 910 548
                                    

jangan lupa nabung dan ikutan PO nya🔥

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

jangan lupa nabung dan ikutan PO nya🔥

🥀

We found each other
I helped you out of a broken place
You gave me comfort
But falling for you was my mistake
I put you on top, I put you on top
I claimed you so proud and openly
And when times were rough, when times were rough
I made sure I held you close to me
So call out my name (call out my name)

🎵Call Out My Name - The Weeknd🎵

🥀

Liam turun dari ruang kerja kantornya yang ada di lantai dua puluh setelah mendapat telepon dari resepsionis jika ada yang mencarinya. Aqila. Perempuan yang terakhir kali ia temui tiga hari lalu di bar. Aqila yang mabuk berat mengharuskan Liam mengantarnya ke apartemen perempuan itu. Jelas dengan aman dan bersih tanpa kejadian yang bukan-bukan.

Bisa dibilang, semenjak itu, ia tidak pernah lagi menemui Aqila. Menyimpan nomornya pun tidak. Oleh karenanya, agak terkejut mendengar perempuan itu berkunjung ke kantornya di sore hari sekitar jam tiga.

Sampai di ruang tunggu, kedua kening Liam bertaut ketika tak menemukan sosok Aqila. Dia hampiri meja resepsionis yang dijaga dua karyawan, perempuan dan laki-laki.

"Tamu yang namanya Aqila kemana, ya?" tanya Liam, menunjuk sofa empuk yang kosong.

"Barusan keluar kantor, Pak," jawab resepsionis yang perempuan.

"Oke, makasih, Bu."

Liam melangkah keluar kantor. Lengan kemejanya digulung menampilkan jam tangan berwarna perak di pergelangan tangan kiri.
Keluar dari kantor, ia disambut oleh hembusan angin sore yang begitu bersemangat. Dua satpam yang berdiri di depan pintu masuk memberi hormat seraya tersenyum. Liam balas hormat dengan senyuman juga.

Liam memandangi ke sekeliling depan kantor yang merupakan hamparan halaman beraspal dan jika ke sebelah kanan terdapat taman, sedangkan sebelah kiri menuju parkiran kendaraan.

Sengaja ia tidak bertanya kepada dua satpamnya mengenai kehadiran perempuan yang mencarinya. Lebih memilih mencarinya sendiri, sekalian menikmati segarnya angin sore di tengah kesibukannya. Mungkin bisa dibilang kehadiran Aqila bagaikan kebetulan yang disyukuri.

Menyelusuri bagian taman, Liam menemukan kehadiran Aqila yang sedang berdiri di depan air mancur dengan tubuh membungkuk. Seperti sedang mengamati isi dalam air.

I'm not Antagonist II : The Last Rute (TAMAT dan SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang