Jangan lupa nabung dan ikutan PO nya🔥
⚠️TW kissing scene⚠️
🥀
If you've been waiting for fallin' in love
Babe, you don't have to wait on me
'Cause I've been aiming for heaven above
But an angel ain't what I need
Not anyone, you're the one
More than fun, you're the sanctuary
'Cause what you want is what I want
Sincerity🎵Sanctuary - Joji🎵
🥀
Aqila mendengus dengan seutas senyum tepat ketika langkahnya terhenti di tengah jalan, ekor matanya menemukan sosok Liam duduk di bangku bulat berhadapan dengan meja panjang bartender bar. Pertemuan mereka kali ini terjadi di tempat yang sama lagi.
Kali ini, apakah pertemuan yang dituntun oleh takdir? Atau pertemuan yang sudah direncanakan?
Meninggalkan tanya dalam benak dari arti pertemuan kesekian ini, Aqila kembali melangkah mendekati Liam. Langkah yang teratur dan sunyi membuat Liam tidak sadar jika sekarang Aqila yang mengenakan celana pendek tertutup flannel hitam duduk di sampingnya.
"Tempat pertemuan kita jelek banget, ya. Di bar," Aqila membuka suaranya.
Liam yang semula asik mengepulkan asap rokok dengan fokus memperhatikan kinerja pelayan bartender memainkan gelas-gelas begitu lihai, lantas menoleh setelah mendengar suara tidak asing. Tampang melongonya membuat Aqila terkekeh, apalagi putung rokok yang ujungnya masih menyala menggantung diantara dua belah bibirnya.
"Apa kabar, Iam?" sapa Aqila sekedar basa-basi yang sebenarnya ia sedang menahan tawa.
Liam mengambil rokok di bibirnya, menekan ujung rokok di asbak sampai mati. "Baik. Lo sendiri?"
"Juga baik. Udah lama kita nggak ketemu. Pasti lo sibuk. Dan nggak nyangka kita ketemu lagi di sini. Mungkin ini yang dinamain takdir." Aqila terkekeh, merasa lucu oleh pendapatnya tentang pertemuan yang ia maknai sebagai jalan takdir.
"Nggak juga, setiap pertemuan nggak bisa dibilang takdir."
Kening Aqila mengernyit. "Maksudnya?" ditatap Liam dengan penasaran dan bingung.
Liam memutar kursi hingga menghadap Aqila. Tangan kanannya menekuk di atas meja, secara tidak langsung ia melakukan itu untuk bersandar dengan menjadikan tangan kanan sebagai tumpuan. "Ketidaksengajaan itu cuma berlaku sekali. Jadi kalau nggak sengaja ketemu buat kedua kali atau tiga kalinya, itu namanya udah direncanain dengan usaha."
Aqila yang memahami perkataan Liam menahan senyum. "Jadi...." ia pura-pura tidak tahu, ingin Liam memperjelas perkataannya.
"Kita bukannya nggak sengaja ketemu di sini. Gue sengaja dateng ke sini selama beberapa hari belakangan biar bisa ketemu lo lagi. Dan kesengajaan yang gue buat akhirnya berbuah manis sekarang."
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm not Antagonist II : The Last Rute (TAMAT dan SUDAH TERBIT)
Non-Fiction( JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM BACA. SETELAH BACA JANGAN LUPA VOTE, KOMEN DAN KRITIKNYA. MAKASIH) ⚠️Rate 17+⚠️ ⚠️TW kissing scene bertebaran⚠️ Cinta adalah tentang perjalanan, bagaimana setiap insan bertemu lalu berpisah. Sama seperti perjalanan yang...