32. Suportif

6.3K 1K 200
                                    

Jangan lupa nabung dan ikutan PO nya🔥

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa nabung dan ikutan PO nya🔥

🥀

It's a certain way you me feel

I go crazy over you, boy
I know I'm on your mind after what happened last night
But I don't wanna hit your line even though you are on mine
But you so fine, I want your time, can't hide the way I feel
So I call and I'ma tell him through the phone

🎵Crazy Over You - Sonta🎵

🥀

Jika dulu Alskara dan Hauri menghabiskan waktu belajar bersama di kamar Hauri. Sekarang mereka juga melakukannya bersama. Bukan belajar, lebih tepatnya mengerjakan pekerjaan mereka masing-masing. Dulu mereka adalah anak sekolahan, yang sekarang menjadi seorang pegawai.

Menghabiskan waktu bersama dalam keheningan karena tenggelam oleh perkejaan masing-masing, Hauri dan Alskara duduk berhadapan. Alskara yang sibuk mendesain projek bangunan dan Hauri yang sedang mengecek pemasukan bulanan penerbitnya, juga membaca ulang naskah-naskah yang masuk ke penerbitnya untuk ia lakukan pembedahan dan mengecek beberapa hal lainnya.

Alskara yang memakai kaca mata anti radiasi tergoda untuk melirik kekasihnya yang sedang serius. Rambut perempuannya dikuncir cepol menggunakan kaca mata juga sama sepertinya. Alskara tersenyum, menopang dagu mengamati wajah serius Hauri yang mengeluarkan aura kecantikan seratus kali lipat.

"Nona," panggil Alskara.

Hauri yang merasa terpanggil mengangkat wajah dari laptop, menatap Alskara. "Iya?"

"Aku sayang kamu," Alskara tersenyum.

"Kamu kenapa sih? Tiba-tiba bilang sayang. Kamu kecapean kerja?" tanya Hauri heran.

"I don't want to hide my feelings again. I don't want to regret anymore. That's why I want to show you how much I love you."

Hauri tersenyum, dia mengayunkan tangan meminta Alskara mendekatinya. Menurut bagai anak kucing yang manja dan ingin mendekati pemiliknya, Alskara berjalan mendekati Hauri, sang pemilik hatinya.

Alskara menggeser kursi beroda Hauri supaya menghadapnya. Tangannya bertumpu ke kedua pegangan kursi, mengurung Hauri dalam dekapan tubuhnya yang tinggi. Agak membungkuk, ia dekati Hauri. "Apa?" tanyanya berpura-pura tidak tahu.

Alskara yang dilihat Hauri sekarang seperti anak kucing yang manis dan manja. Hauri tidak bisa menahan dirinya untuk mengabaikan tatapan berseri-seri Alskara yang memelas. Disentuh kedua pipi Alskara, menariknya supaya mendekatinya. Kemudian mengecup kening Alskara.

"My affection," kata Hauri setelahnya. Menatap Alskara dengan lembut.

Alskara tersenyum tipis, memutar tubuh Hauri menghadap laptop. Tidak bisa, merasakan sentuhan dan melihat senyum Hauri yang lembut membuat Alskara kesulitan mengontrol diri. Terlebih lagi saat ini mereka sedang ada di dalam ruang kerjanya dengan pintu tertutup dan AC yang mendinginkan ruangan. Suasana yang sangat mendukung untuk Alskara menerjang Hauri. Bagaimana pun ia adalah pria yang juga memiliki nafsu. Namun sekalipun ia memiliki nafsu, ia tetap memiliki logika yang jernih. Logika serta perasaan cintanya yang membuat Alskara terus menahan diri hingga sampai waktunya tiba.

I'm not Antagonist II : The Last Rute (TAMAT dan SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang