42. Harga Diri Perempuannya

5.8K 827 462
                                    

⚠️TW 17+⚠️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


⚠️TW 17+⚠️

🥀

Take me where the music ain't too loud
Trade drinks, but you don't even know her
Save me 'till the party is over
Kiss me in the seat of your Rover
Real sweet, but I wish you were sober

🎵Wish You Were Sober - Conan Gray🎵

🥀

Di kamar Hauri, Alskara duduk di pinggir kasur seraya membaca novel yang berasal dari penerbitan sang kekasih. Sedangkan Hauri sendiri sedang tiduran di paha laki-laki itu, memiringkan tubuh seraya memeluk perutnya. Hauri uring-uringan merasakan sakit perut haid di hari pertama, perutnya seperti dipelintir dan dikuras habis. Penggambarannya tentang rasa sakit yang kini ia rasakan masih bisa lebih kejam dan jahat lagi, tapi tidak akan ia gambarkan karena tidak mau banyak berpikir.

Menyadari perempuannya sedang meringkuk tidak nyaman, Alskara mengelus kepala dan memainkan rambut panjang tergerainya. Menunduk, sekedar melihat wajah Hauri. "You're not oke, right? Sakit banget perutnya?" tanyanya lembut.

"Banget, banget. Kayak diinjek-injek. Pengen aku pukul orang yang injek-injek perutku," kata Hauri mengadu.

Alskara terkekeh, mengelus pipi Hauri. "Nggak ada yang injek tapinya."

"Harusnya ada biar aku bisa pukul."

"Bilang aja kamu emang mau pukul orang."

"Aku nggak mau pukul orang. Aku mau gigit orang."

"Kamu emangnya vam--" belum selesai Alskara bicara, ujung telapak tangannya sudah masuk ke bibir Hauri dan kulitnya bisa merasakan tajam gigi perempuan itu. "Kamu beneran vampire," koreksinya menatap tanpa marah perempuannya.

Hauri mengigit telapak Alskara dengan ekspresi kesal, melampiaskan rasa sakitnya. Perlahan gigitannya melemah ketika mengingat sesuatu. "Al, amuh nga mayah ahu hadi hasanan hiam?" ia berbicaranya tidak jelas lantaran masih mengigit telapak tangan Alskara.

"Aku nggak tau kamu ngomong apaan?" kata Alskara tersenyum gemes.

Hauri melepaskan gigitan dari tangan Alskara. "Al, kamu cemburu nggak kemaren aku jadi pasangannya Liam pas Mamanya ultah? Marah nggak?"

Baru tadi pagi Alskara pulang dari luar kota. Kemudian malamnya di jam delapan menyempatkan diri mengunjungi rumah Hauri dan masih di sini sampai jam sepuluh malam. Tidak banyak hal yang mereka berdua lakukan. Keduanya saling berbagi cerita, kemudian kebanyakan Hauri uring-uringan dan Alskara senantiasa memperhatikan dan memanjakannya.

Karena ia tahu perempuannya sedang haid, maka ia bawakan banyak cemilan dan minuman manis yang sudah habis dilahap oleh Hauri seorang diri. Namun satu menit setelah menghabiskan makanan dan minuman, Hauri berujar,

I'm not Antagonist II : The Last Rute (TAMAT dan SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang