49. Perempuan Selain Hauri Kamaniya Alhasan

5.8K 803 571
                                    

Siapkan uang kalian untuk ikutan PO besok, tanggal 30 April 2023🔥




🥀

We don't care anymore
Two hearts still beating
On with different rhythms
Maybe we should let this go
We're falling apart, still we hold together

🎵All We Know - Know feat. Phoebe Ryan🎵

🥀

Di tengah ramai dan berisiknya sekitar, Sury tidak mendengar apapun yang menganggu lamunannya. Ia membatu ketika setiap manusia melakukan beragam aktifitas. Seolah hanya ada tubuhnya, tapi jiwanya melayang bebas entah kemana.

Dan Amanda cukup geram melihat tingkah sahabat baiknya tersebut. Bukan tanpa alasan ia merasa geram. Masalahnya, saat ini mereka sedang ada di tempat berlangsungnya event kuliner yang diadakan setahun sekali dan cukup meriah. Dimanjakan oleh berbagai macam makanan unik, permainan seru, stand-stand penjual barang-barang kekinian seperti baju, makeup dan lainnya serta terdapat konser yang menyajikan lagu-lagu populer. Di keadaan yang semenyenangkan ini, Sury justru asik dengan dunianya sendiri.

Amanda yang menopang dagu seraya memakan kentang goreng menatap kesal Sury. Namun sayangnya yang ditatap sama sekali tidak peka.

"Malem minggu sengaja pergi ke event kuliner biar have fun eh malah sibuk bengong," sindir Amanda.

Sury tidak mendengarnya, tidak sadar oleh sindiran Amanda dan tetap melamun.

Amanda menoleh ke samping. "Loh, Liam sama siapa tuh?"

Mendengar nama Liam, Sury sontak langsung berdiri, menoleh kiri kanan dengan ekspres kaku dan penasaran. "Mana?" tanyanya setelah tidak menemukan Liam di sekitar.

Amanda tersenyum mengejek. "Jadi dari tadi lo ngelamun mikirin Liam?"

"Nggak!" bantahnya begitu cepat.

"Gue sih nggak percaya," Amanda menyipit berusaha mengintai Sury, mencari celah dari kebohongan sahabatnya itu.

Merasa canggung dan takut ketahuan, Sury memalingkan wajah. "A-apa sih lo..." Ia kembali duduk dan betah memalingkan wajah.

"Semenjak lo kerja bareng Liam di film dokumenter, curhatan lo tuh selalu tentang Liam. Jadi nggak usah bohong deh. Kali ini si Liam ngapain lagi? Buat lo kesel apa lagi?" Amanda begitu malas mendengar kebohongan Sury di saat ia tahu segalanya.

Sury menelan ludah. Semula berpikir rasanya tidak usah ia ceritakan apa yang terjadi di pacuan kuda. Namun keresahan menggoyahkan keinginan merahasiakan. Kedua tangan yang ada di atas meja perlahan mengepal dan kepalanya tertunduk.

"Man, pernah nggak lo pengen jadi diri lo yang dulu cuma biar bisa bareng lagi sama seseorang? Soalnya, Man, gue yang sekarang nggak bakal bisa. Gue yang sekarang terlalu jauh dari dia."

Amanda diam mendengarkan cerita Sury. Menatap ibah sahabatnya yang tertunduk tak berdaya oleh keadaan.

Kemudian Sury teringat oleh kejadian yang sudah berlalu....

***

Namun kemudian samar-samar ia mendengar suara kuda. Tanpa sadar tubuhnya berdiri, menoleh ke sekitar memastikan dari mana asal suara kuda tersebut.

"Sury!"

Sury menoleh, Bimo yang naik kuda putih bersama pelatih telah sampai. Dilirik belakang mereka, tidak ada Liam. Bimo turun dari atas kuda dengan kamera di tangannya, menghampiri Sury.

I'm not Antagonist II : The Last Rute (TAMAT dan SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang