🥀Anytime I'm alone, I can't help thinking about you
All I want, all I need, honestly, it's just me and youHe giving me that good shit
That make me not quit, that good shit
He giving me that good shit
That make me not quit, that good shit🎵Everyday - Ariana Grande🎵
🥀
Setelah Sury mengalami panic attack di tengah berlangsungnya pesta mewah Zelia, Liam yang ditemani Bimo membawa Sury menjauh dari keramaian dengan menutup kepala perempuan itu menggunakan jasnya. Membawa Sury ke kamar VIP yang tersedia di gedung, biasa digunakan untuk beristirahat di tengah pesta.
Sury duduk di pinggir kasur, meminum perlahan air putih hangat. Sedangkan Liam dan Bimo berdiri menghadapnya, memperhatikan keadaan Sury yang nampak lebih baik dari sebelumnya.
"Duh, kameranya ada di meja. Sury, sebentar gue ambil kamera dulu." Bimo pamit mengambil kamera yang tadi ia letakan di meja luar lantaran terlalu fokus mengawasi langkah Sury yang tertatih ketika meninggalkan keramaian. Ia keluar dari kamar, berjalan terburu-buru, takut kameranya hilang.
Menyisakan Sury dan Liam di dalam kamar, berdua. Liam yang berdiri melipat kedua tangan, menatap tajam Sury, mengintai perempuan itu. Membuat Sury yang sedang memegang gelas dengan kedua tangan merasa canggung, salah tingkah. Ia pun memalingkan wajah, menghindari tatapan Liam. Namun tidak berpengaruh apa-apa, tetap tidak nyaman.
"Lo mau gue balikin jas lo?" Sury menatap Liam, berusaha menebak arti dari tatapan Liam. Barang kali laki-laki itu ingin jasnya yang ia pakai dikembalikan.
Liam menggeleng, masih menatap tajam dan tak sedikit pun mengalihkan pandangan.
"Haus? Mau minum?" Sury menyodorkan gelas berisi air yang sudah tidak hangat seperti sebelumnya, mungkin karena berada di ruangan berAC jadi mudah dingin.
Liam kembali menggeleng.
"Lo kenapa deh? Aneh banget, ditanya geleng mulu. Tapi liatin gue terus. Serem tau nggak?" perasaan gugup membuat Sury mudah marah seperti saat ini.
"Lo nggak makan berapa hari sampai lemah banget kayak sekarang?"
"Hah?" tentu saja Sury terkejut, tidak mengerti kenapa tiba-tiba Liam bertanya demikian. Memang apa hubungannya antara keadaan dirinya saat ini dan sudah makan?
"Kalau tadi gue nggak liat lo, lo bakal pingsan di sana dan buat keributan?"
Sury merapatkan bibirnya, mengeratkan pegangannya pada gelas. Apa-apaan coba sikap Liam ini? Kesal karena takut dirinya akan mengacaukan pesta? Jika bisa mengontrol diri, ia juga tidak ingin mengalami kejadian seperti tadi. Namun perasaan takut telah menenggelamkannya, mendatangkan trauma hingga mengalami panic attack.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm not Antagonist II : The Last Rute (TAMAT dan SUDAH TERBIT)
Non-Fiction( JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM BACA. SETELAH BACA JANGAN LUPA VOTE, KOMEN DAN KRITIKNYA. MAKASIH) ⚠️Rate 17+⚠️ ⚠️TW kissing scene bertebaran⚠️ Cinta adalah tentang perjalanan, bagaimana setiap insan bertemu lalu berpisah. Sama seperti perjalanan yang...