Jangan lupa nabung dan ikutan PO nya🥂
🥀
Telah lama sendiri
Dalam langkah sepi
Tak pernah kukira
Bahwa akhirnya
Tiada dirimu
Di sisiku
Meski waktu datang dan berlalu sampai kau tiada bertahan
Semua tak kan mampu mengubahku
Hanyalah kau yang ada di relungku
Hanyalah dirimu mampu membuatku jatuh dan mencinta
Kau bukan hanya sekedar indah
Kau tak akan terganti🎵Tak Akan Terganti - Marcel Siahan🎵
🥀
Sore itu, untuk pertama kalinya setelah lima tahun, kedua kakinya kembali menginjak tanah kelahirannya, Indonesia. Di depan bandara Soekarno Hatta yang ramai oleh lalu lalang, entah mereka yang baru datang atau mereka yang ingin pulang ke rumah, dia berdiri membiarkan sekitarnya terus bergerak. Koper besar berdiri di sampingnya, tas gemblok terpasang di punggungnya. Dia mendongak menatap langit sore Jakarta. Pemandangan yang sangat berbeda dari langit London. Sebab ada yang spesial di Jakarta, ada rumah yang akan menjadi tempatnya pulang, ada seseorang yang sangat ia rindukan.
Jakarta tidak pernah berubah, yang berubah adalah orang-orang yang tinggal di Jakarta. Apakah perempuannya juga berubah? Atau tetap sama seperti Jakarta? Semoga, semoga masih dengan perempuan yang mencintainya seperti dulu semasa SMA. Semoga masih perempuannya yang menunggu ia kembali.
Hari ini, akan ia usaikan penantian perempuannya. Hari ini, akan ia berikan pertemuan indah untuk perempuan yang menunggunya. Akan juga ia berikan jawaban dari setiap tanya yang terpendam di dalam kepala perempuannya.
"Halo, Jakarta, makasih udah jadi kota tempatnya menetap. Makasih telah memberi keramaian buat dia yang kesepian menunggu ketidakpastian," ujarnya seraya menatap sekelilingnya, sekaligus menatap langit sore Jakarta yang bewarna orens.
Dia, Alskara Banyu Mahaprana, sang musafir yang telah kembali pulang ke rumahnya untuk menetap, sekali lagi tersenyum. Penjelajahannya meraih mimpi di negri orang telah selesai, sekarang adalah saatnya ia mengejar mimpinya yang lain.
Dirogoh kantong celananya, mengeluarkan ponsel. Mencari kontak seseorang. Lalu menempelkan ponsel di telinga. Menunggu panggilannya dijawab.
"Halo, Al?" suara perempuan yang dirindukannya terdengar lemah.
"Mama, Al udah sampai Jakarta." Alskara tersenyum penuh kelegaan ketika mengabari keberadaannya saat ini.
Terjadi keheningan di dalam ponsel. Sampai akhirnya Alskara mendengar tarikan napas yang sesak, sedikit suara menangis ditangkap pendengarannya. Ternyata, kepulangannya disambut oleh air mata bahagia dari Hana.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm not Antagonist II : The Last Rute (TAMAT dan SUDAH TERBIT)
Não Ficção( JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM BACA. SETELAH BACA JANGAN LUPA VOTE, KOMEN DAN KRITIKNYA. MAKASIH) ⚠️Rate 17+⚠️ ⚠️TW kissing scene bertebaran⚠️ Cinta adalah tentang perjalanan, bagaimana setiap insan bertemu lalu berpisah. Sama seperti perjalanan yang...