Jangan lupa nabung🔥
🥀
Angin, dengarkanlah
Jangan bawa ia
Berbaik hatilah
Biar laguku memanggilmu pulang
Jangan terburu, tenang akan datang
Rindu tertumpuk 'kan gugur terbuang
Sampaikan salam
Pelan-pelan, pelan-pelan
Ku menunggu🎶Hormat kepada angin -Nadin Amizah🎶
🥀
Saat Kak Aina meninggal, usia Askala masih terlalu kecil. Askala tidak begitu mengenal sosok kaka perempuannya itu. Askala lebih dekat dengan Alskara. Dan Alskara adalah sosok abang yang selalu dikagumi oleh Askala. Di matanya, Alskara adalah orang yang cerdas, hebat, serba bisa, penyayang dan hangat.
Dulu, setiap siang hari Askala akan duduk di teras rumah menunggu Alskara pulang dari sekolah. Ketika Askala melihat Alskara keluar dari mobil, Askala langsung berdiri di depan pintu. Wajah datar Alskara yang sayu nampak kelelahan akan berubah menjadi senyuman paling terang. Alskara akan mengelus lembut kepala Askala dan bertanya padanya,
"Hari ini ngapain aja?"
Askala pun mulai berceloteh panjang lebar menceritakan hari-harinya yang sangat ajaib seraya berjalan masuk. Askala ingin terus menceritakan banyak hal dan bersama Alskara lebih lama.
"Al, kamu jangan lupa. Sebentar lagi les. Siap-siap."
Namun suara Hana yang menginterupsi obrolan mereka menghancurkan semua keinginan sederhana Askala. Bahkan juga menghentikan langkah mereka. Tatapan Alskara tidak lagi tertuju kepadanya. Alskara hanya menatap Hana. Sedangkan dirinya menatap Alskara dan Hana bergantian. Ekspresi Alskara yang diperlihatkan ketika berbicara kepada Hana sangat berbeda saat berbicara dengannya. Askala tidak melihat senyum cerah Alskara ketika bertatap wajah dengan Hana.
"Iya, Ma," jawab patuh Alskara.
"Askala, kamu mau ngapain? Abang kamu mau les. Jangan kamu ganggu," seru Hana saat melihat Askala mengintili Alskara yang berjalan menuju anak tangga.
Askala buru-buru mencengkram seragam sekolah Alskara. "Askala mau main sama Abang!"
"Askala, Abang mau siap-siap les," kata Hana.
"Askala mau main sama Abang!" Askala tetap kekeh.
"Askala, kamu ngelawan sama Mama?"
Askala langsung mendongak menatap Alskara dengan bola mata berkaca-kaca. "Abaaangg!" rengek Askala sudah memanyunkan bibir hendak menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm not Antagonist II : The Last Rute (TAMAT dan SUDAH TERBIT)
Non-Fiction( JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM BACA. SETELAH BACA JANGAN LUPA VOTE, KOMEN DAN KRITIKNYA. MAKASIH) ⚠️Rate 17+⚠️ ⚠️TW kissing scene bertebaran⚠️ Cinta adalah tentang perjalanan, bagaimana setiap insan bertemu lalu berpisah. Sama seperti perjalanan yang...