73. Karena Kita Terlalu Rusak Untuk Diperbaiki

3.7K 530 129
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Masih bisa CO ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Masih bisa CO ya. Klik link di bio IG palupiii07

🥀

'Cause in my heart and in my head
I'll never take back the things I said
So high above, I feel it coming down
She said, in my heart and in my head
Tell me why this has to end
Oh, no, oh, no
I can't save us, my Atlantis, we fall
We built this town on shaky ground
I can't save us, my Atlantis, oh, no
We built it up to pull it down

🎵Atlantis - Seafret🎵

🥀

"Jadi, Aqila udah cerita tentang masa lalunya?" tanya Liam.

Hari ini, di siang hari yang terik. Masih tersisa waktu sebelum Hauri bertemu Alskara untuk pergi ke rumah sakit bersama. Maka ia sempatkan sebentar waktunya yang kosong untuk menemui Liam yang kebetulan juga sedang tidak ada kerjaan karena tanggal merah.

Keduanya duduk berhadapan di kafe milik Jiana, membicarakan tentang Aqila yang sudah begitu kuat hingga mampu bercerita perihal masa lalunya. Coffe hitam yang pahit untuk Liam dan es lemon tea untuk Hauri pun juga berhadapan di atas meja, di tengahnya terdapat kentang dan potongan ayam crispy.

Hauri yang tadinya bercerita sambil tertunduk mengangkat kepalanya perlahan hingga bisa melihat Liam dengan jelas. Lelaki yang sudah ia kenal sejak SMA itu menurunkan pandangan dengan ekspresi murung, seolah sedang bersimpati terhadap Aqila.

"Lo udah tau semuanya tentang Aqila?" tanya Hauri. Dari ekspresi dan respons Liam, Hauri menyadari jika Liam mengetahui segalanya.

"Iya, Aqila cerita semuanya ke gue. Maaf, gue nggak bisa cerita ke lo tentang Aqila."

Hauri menghela napas seraya tersenyum. "Kenapa harus minta maaf? Yang lo lakuin udah benar, lo nggak harus cerita ke gue karena emang sebaiknya lo jaga rahasia masa lalu Aqila."

"Selagi gue jaga rahasia Aqila, gue percaya kalau suatu saat Aqila bakal cerita ke kalian. Karena bagaimana pun, lo dan Siya sahabat Aqila. Gue rasa Aqila cuma nyari waktu yang tepat buat cerita, waktu disaat dia merasa kalau semuanya bakal baik-baik aja, waktu disaat dia merasa udah jauh lebih kuat. Dan waktu yang Aqila tunggu udah datang dan terjadi," Liam tersenyum, senang karena pada akhirnya Aqila yang sudah jauh lebih baik begitu berani menceritakan dukanya pada Hauri dan Siya.

I'm not Antagonist II : The Last Rute (TAMAT dan SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang