30. Yuni

28.1K 2.5K 140
                                    

-Vote dulu sebelum baca!
.

.

.

Hujan badai bergemuruh di luar sana, membuat seorang Naura Amanda terbungkus resah di dalam kukupan selimut sembari terus menatap ke luar jendela kamar yang langsung disuguhkan dengan pemandangan langit malam.

Sudah jam sepuluh malam, namun Barra tak kunjung pulang ke membuatnya risau akan keadaan pria tersebut. Deru nafas Naura memburu, beberapa kali menelan Saliva berusaha menenangkan dirinya di tengah dinginnya suhu ketika hujan di malam hari.

"Kamu dimana sih?" Monolognya sesekali menyeka air mata.

Naura benar-benar khawatir dengan keadaan suaminya. Bagaimana dia bisa meninggalkan dirinya sendirian di tempat yang belum sepenuhnya ia kenal, bagaimana bisa Barra berfikir seperti ini.

Gleduarrrrr!

"Allahu Akbar!" Teriak Naura menutupi kedua telinganya disaat Guntur menyambar pepohonan yang berada tak jauh di sebrang sana.

"Hiks-"

"Kamu tega, mas!"

"Aku takut hiks,"

"Mama, papa, Naura takut!" Adunya benar-benar ketakutan. Ia tidak berani beranjak dari tempat tidur, terlalu menakutkan baginya berjalan dalam suasana mencekam itu.

Sedangkan di sisi lain, Barra berada tak jauh dengan rumah orang tuanya. Ia merasa bersalah karena telah meninggalkan Naura sendirian di apartemen dalam keadaan cuaca yang tiba-tiba buruk.

"Lo gila? Kenapa harus gue?" Sentak Barra kepada Koko, sahabat baiknya.

"Apa salahnya Bar? Lo tega kalau dia jadi gitu?" Ujar Koko kepada Barra disaat mereka berdua sedang berbincang di ruang tamu rumahnya.

"Gue udah punya istri!" Barra membentak Koko.

"Gue ngerti, tapi dia maunya sama Lo!" Bentak nya balik.

"Terus gue harus apa?"

"Cukup yakinin dia kalo di dunia ini bukan cuma Lo yang pantes diprioritaskan!"

"Gue tau Lo suka sama dia, Lo aja yang kesana!"

"Gue gak bisa Bar! Lo tau gimana terobsesinya dia sama Lo, gue cuma bisa ngejauhin kalian, gue gak bisa berbuat lebih lagi."

"Oke! Gue bakal yakinin dia, kalo Lo lebih baik daripada gue."

Koko menyeka air matanya, merasa sangat bersalah terhadap Barra. Ia sungguh berterima kasih kepada pria yang telah beristri tersebut, karena telah mau memenuhi keinginannya.

*Flashback tadi siang*

Dua orang laki-laki dan perempuan sedang bertengkar hebat di depan mini market, membuat mereka menjadi perhatian publik.

"Gua gak suka sama Lo, gua sukanya cuma sama Barra!"

"Dia udah punya istri, Lo jangan gini Yun!"

Koko dan Yuni, mereka bertengkar hebat perkara Yuni yang ingin merusak hubungan antara Barra dan istrinya. Dari dulu sejak kelas satu SMA, wanita tersebut sudah sangat terobsesi kepada Barra. Dirinya tergila-gila kepada pria itu hingga rela mempertaruhkan segalanya.

"Jangan ganggu Barra lagi, Yun! Gue mohon sama Lo, tolong lupain Barra!" Pinta Koko terhadap Yuni yang masih bersikeras untuk mendapatkan Barra.

"Gua gak bisa! Gua udah terlanjur cinta sama dia, Ko!" Kini Yuni menangis, menepis sejenak rasa malunya.

"Gue yakin Lo bisa move on, plis jangan gini!" Koko berusaha menenangkan Yuni dengan cara memeluknya namun Yuni malah semakin marah.

"Jangan sentuh gua, bangsat!" Teriaknya membuat Koko semakin merasa malu. Ia pun menarik paksa Yuni menjauhi keramaian, agar semua orang tidak memperhatikan mereka lagi.

Om Barra [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang