06. keputusan ada ditangan Ura

48.9K 5K 119
                                    

Vote dulu sebelum baca ...

...


"Saya punya satu pertanyaan tapi kamu harus jawab jujur," potong Naura disela pembicaraannya dengan Barra.

"Apa?"

"Kamu bukan Om saya, 'kan?"

Deg...

"Maksud kamu apa, Nau?" Barra mulai risau.

"Jujur aja gapapa kok,"

"..., lagian saya udah gede, kamu harus jelasin yang sebenernya."

"Itu ..."

"Cepet jelasin!"

"Lutut kamu masih sakit?" Barra berusaha mengalihkan pembicaraan mereka.

"Om Barra..."

"Kita pulang dulu, kamu juga pasti capek belum bersih-bersih."

"Barra!" Naura mulai kehabisan kesabaran, matanya mulai berkaca-kaca dan amarahnya mulai terasa.

"Naura? Kamu Berani manggil nama saya?" Barra memegang tangan Naura namun gadis itu menepisnya.

"Kenapa emangnya? Toh kamu bukan Om saya."

"Apa maksud kamu sih, Ura. astaghfirullahaladzim!"

"Gak usah sok polos kamu, Barra. Saya sudah tau semuanya," nada bicara Ura mulai gemetar.

"Apa?"

Bukannya menjawab, Naura malah menangis entah apa sebabnya. Barra memutuskan untuk menyelesaikan masalah ini dirumah, ia menyalakan mesin mobil dan menjalankannya.

___

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

"Waalaikumsalam Naura,"

"..., Naura kamu udah pulang, sayang?" Kedua orang tua Barra menghampiri gadis tersebut diambang pintu.

"Ayo masuk, sayang. udah malem." Naura mengangguk lantas memasuki rumah.

"Awh!"

"Eh? Kaki kamu kenapa, sayang? Loh? rokmu juga sobek,"

"..., kamu jatoh?" Lagi-lagi Naura hanya mengangguk.

"Kamu pucat, Nau." Barra menghampiri Naura namun ia malah menghindar.

"Kenapa?" Semua orang bingung dengan sikap Naura.

'hiks... Hiks...'

"Ur?"

"Naura kamu nangis?" Tanya Nuraini, mama Barra.

"Kenapa ma? Kenapa mama sama papa nyembunyiin ini semua dari Naura?"

Nughraha dan istrinya tak mengerti apa yang sedang dibicarakan Naura, mereka bingung dengan sikap gadis itu yang berubah-ubah.

"Barra, kamu apain dia, Bar?" Nugraha menghampiri Barra.

"Barra nggak ngapa-ngapain, Pa."

"Terus kenapa dia nangis?" Barra menggelengkan kepala.

"Kenapa kalian semua bohong sama Naura?" Kini semua orang menatap Ura dengan serius.

"Naura Udah tau semuanya!"

"Kenapa kalian semua tega sama Naura?"

"Kenapa, Om? Kenapa Om Barra tega? Naura masih sekolah." Naura mengusap air matanya.

"Saya melakukan semua ini juga ada alasannya, Naura. Saya harus menepati janji saya kepada orang tua kamu."

Naura tak menyangka. Ternyata selama ini dia dan Barra sudah menikah, bahkan mereka berdua tinggal bersama. Tapi kenapa tidak ada yang memberitahukan hal ini kepada Naura sebelumnya? Selama ini ia mengira kalau Barra adalah adik dari orang tuanya namun ternyata? Kenapa selama ini semua orang hanya diam?

Om Barra [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang