17. Posesif 1

45.6K 4K 163
                                    

-Vote dulu sebelum baca!
.

.

.

"Kamu sudah besar sayang,"

"Gimana kabar kamu? Baik kan?"

"Maafin umi sama Abi ya sayang,"

"Kamu baik-baik disana ya, nurut sama orang tuamu."

"Umi sama Abi pamit, Assalamualaikum."

Deg...

Naura terbangun dengan sekali hentakan. Apakah tadi itu mimpi? Orang tuanya terlihat sangat jelas, mereka bahkan mencium kedua pipi Naura. Gadis tersebut melihat ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul 19.00, tandanya ini sudah malam. Apa yang dilakukannya tadi hingga ia ketiduran begini? Entahlah, dia tidak bisa mengingatnya.

Naura beranjak dari tempat tidur kemudian membersihkan tubuhnya yang berkeringat, Setelah itu ia turun kebawah untuk mengambil air.

"Naura?" Panggil seseorang dari ruang tamu.

"Mmh?" Dehem Naura disaat ia sedang meminum airnya.

"Kamu kenapa?"

Tanya mamanya digelengi Naura, ia memeluk wanita paruh baya tersebut kemudian menatap matanya.

"Ura kangen sama mama."

Wanita tersebut pun tertawa lantas mengeratkan pelukan hangatnya, "mama juga kangen sama kamu sayang."

"Duduk yuk, kita ngomong bareng," ajak nya sembari melepas pelukan. Naura mengangguk, karena memang sebelumnya ia sudah merencanakan hal ini dengan Barra.

Semua orang duduk di sofa depan tv. khusus Naura dan Barra, mereka berdua duduk bersebelahan.

Barra tersenyum ke arah Naura, "kamu ngomong langsung atau saya omongin?"

"Naura gak bisa ngomongnya."

"Yaudah saya aja," ucap Barra tersenyum bahagia.

"Ma, pa, Naura udah setuju buat resepsi. Jadi kalian tinggal nentuin tanggalnya," ucap Barra menggenggam sebelah tangan Naura.

"Beneran sayang?" Tanya Nugraha memastikan.

"I-iya pa, Naura udah mikirin ini semua."

"Alhamdulillah," sorak semua orang bersamaan.

"Tapi..." Naura menghentikan ucapannya.

"Tapi apa Ur?" Tanya Barra.

"Tapi ada syaratnya, Naura mau kuliah setelah lulus nanti."

Semua orang menatap Naura, Mayang berniat berbicara namun Barra menghentikannya.

"Iya Ur, kamu boleh kuliah."

Mata Naura berbinar setelah mendengar perkataan Barra, akhirnya ia akan segera mewujudkan impiannya untuk menjadi seorang desainer.

"Makasih Om," ucapnya diangguki Barra.

"Oke, kita lanjutin bicaranya besok. Sekarang udah malem," ujar Nugraha di iyakan semua orang.

Naura tidak langsung tidur, ia terlebih dahulu menjalankan Sholat isya' yang sempat ia lewatkan.

'tok tok tok'

Pintu kamar Naura diketuk saat ia mencapai rakaat terakhirnya, gadis tersebut menyelesaikan sholat kemudian membukakan pintu.

"Om Barra? Kenapa?"

"Gak papa, saya cuma pengen lihat wajah kamu."

Naura tidak menjawab. ia merasa Barra sedikit aneh, ada apa dengan lelaki itu?

Om Barra [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang