-Vote dulu sebelum baca!
..
.
Setelah kepergian Barra, Naura benar-benar menyesal atas sikapya kemarin. Ia berjalan melewati ruang keluarga dengan pakaian yang sudah rapi lengkap dengan tas ransel kecil di punggungnya.
Naura menghampiri kedua orang tuanya untuk berpamitan, ia akan pergi bersama Dengan Raini untuk membeli kain dan peralatan lainnya. Masih ingat dengan sketsa busana yang dibuat Raini? Nah, sekarang ia ingin merancang busana yang digambarnya.
"Mbak Mayang kemana ma?" Tanya Naura kepada mamanya yang tengah menggendong Fiya.
"Dia lagi mandi sayang."
"Oh, yaudah Ura berangkat dulu."
"Hati-hati dijalan."
"Iya ma, Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
Naura memanaskan motor Scoopy miliknya yang sudah lama tidak ia gunakan. ia berangkat menuju rumah Raini dengan hati-hati karena sudah sekian lama sejak ia belajar motor, Naura masih belum terlalu lancar.
Sialnya jalan raya sedang padat kendaraan, ia memutuskan untuk berhenti di depan gang rumah Raini karena tidak bisa menyebrang. Cantik doang, jemput temen depan gang:)
Naura menelfon temannya agar menghampiri dirinya yang tengah kepanasan menunggu di pinggir jalan. Setelah beberapa menit menunggu akhirnya Raini datang dan langsung menawarkan diri untuk membonceng Naura.
Naura mengeluarkan ponselnya lantas membuka kamera, ia memanggil nama Raini agar menoleh.
'ckrek'
Berhubung hasil fotonya bagus, Naura berfikir untuk mengunggah foto tersebut ke Instagram miliknya. Tak ada salahnya bukan? Semua orang pasti punya Instagram.
Disisi lain Mayang sedang menidurkan anaknya, iseng-iseng ia membuka Instagram karena bosan tidur berbaring sambil menyusui anaknya yang tertidur pulas. Tanpa sengaja wanita tersebut mendapati postingan Naura beberapa menit yang lalu sudah dengan ratusan like dan komentar. Ya, pengikut Naura lumayan banyak, mungkin seluruh sekolah mengikuti Instagram Naura.
"Barra lihat postingan dia gak ya?" Monolognya seraya menekan tombol Like.
___
Satu jam berlalu, akhirnya dua sejoli itu selesai berbelanja. Mereka berdua kini tengah duduk di depan rumah Raini sambil menikmati ice cream yang sempat mereka beli tadi. Naura memeriksa ponsel dan nampaklah notifikasi WhatsApp dengan nama Barra tertera di layar utama ponselnya.
Lagi main Ur? Seru kayaknya.
Iya, tadi beli peralatan busana sama Raini.
Oh gitu, yaudah kalo sama Raini mah.
Emang cuma sama Raini Om, jangan khawatir.
Kok manggil Om?
Ura mematikan ponselnya lantas menghabiskan sisa eskrim miliknya yang sudah mulai meleleh. Memangnya dirinya harus memanggil Barra dengan sebutan apa selain Om?
Jam di ponsel Naura telah menunjukkan pukul 10.05 dan kini saatnya gadis tersebut pulang. Ia bukan ABG yang suka keluyuran kesana kemari tanpa memperdulikan waktu, Naura ingat dengan semua pekerjaan rumah yang sempat ia tinggalkan sejak pagi. Gadis tersebut berpamitan kepada sahabatnya lantas pulang membawa perlahan motor yang ia kendarai.
Setelah sampai rumah, Gadis itu langsung membersihkan dirinya kemudian menyambar pakaian kotor yang ada di samping tempat tidur. Ia memang mandiri, bahkan sejak masih duduk di kelas enam sekolah dasar pun sudah bisa mencuci bajunya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Om Barra [TERBIT]
Fiksi Remaja[TERSEDIA DI SHOPEE] 17+ CERITA INI MURNI KARYA SAYA SENDIRI❗ PLAGIAT HARAP MENJAUH❗ "jadi selama ini kalian bohong sama Naura?" "Kenapa, Om? Kenapa Om Barra tega? Naura masih sekolah!" "Saya melakukan semua ini juga ada alasannya, Naura! Saya harus...