°••[Balasan]••°
"Kamu gapapa, Sha?"
Suara lirih menyapa indera pendengar Alisha. Dirinya baru saja membersihkan kotoran yang menempel pada seragam sekolah. Dua orang muncul dari arah pintu toilet dengan raut muka sendu.
Alisha menatap dari pantulan kaca wastafel. Gadis itu membuang napasnya berat kemudian berbalik menghadap kedua sahabatnya. Senyum ceria terukir di bibir Alisha namun masih meninggalkan kesan tidak enak pada Indria dan Kirana.
"Aku gapapa, kok. Kayak nggak biasa aja, hahaha," tutur Alisha sembari bersandar pada wastafel di belakangnya. Sebelum kedua Indria dan Kirana kembali bertanya, Alisha lebih memilih keluar dari toilet. Tangannya menepuk pelan kedua pundak Indria dan Kirana dengan Alisha berjalan di antaranya.
"Kamu gak bakal membalasnya, 'kan?" tanya Indria gelisah. Dia takut jika Alisha akan berbuat macam-macam dan kembali terlibat masalah.
Netranya menatap kedua sahabatnya secara bergantian. Mengulas senyum tipis, Alisha pergi meninggalkan tanda tanya besar pada Indria dan Kirana.
"Maaf, ya. Tapi aku orangnya dendaman," gumam Alisha pada dirinya sendiri.
Mungkin Alisha bisa saja mengabaikan perilaku tidak bermutu tersebut. Tetapi, kesabaran juga ada batasnya. Alisha lelah jika harus menahan amarah dan membiarkan namanya tercoreng seolah dirinya hanya setumpuk rongsokan.
"Tunggu, ya, si cantik Zallynda Amora~"
✿✿✿
Deringan keras memenuhi seisi sekolah. Suara yang dinanti-nanti para pelajar akhirnya usai membawa kegirangan. Meskipun dering dari bel seakan membuat gendang telinga pecah, hal itu tidak diambil pusing dan lebih memilih membereskan alat tulis.
Setelah Alisha memasukkan semua barang-barangnya, gadis itu segera memakai tasnya di bahu. Netra karamel bertemu kedua Netra kelam yang menatapnya penuh selidik. Alisha langsung paham jika dirinya pasti akan diinterogasi layaknya tersangka kriminal.
Memilih menghindar dari perkara, Alisha tersenyum lembut seraya berlalu dari kelas. Meninggalkan kedua Indria dan Kirana yang masih menatap sebal ke arahnya.
"Ayolah Alisha, jangan lagi!" Kirana menghentakkan kakinya mengerti akan tingkah Alisha. Indria ikut memegang jidatnya merasa letih dengan segala perbuatan Alisha.
Kirana kembali duduk di kursi sembari menutup sebagian wajahnya. Matanya menatap sendu lantai berharap tidak ada kesulitan yang nantinya akan menerjang sahabat mereka. Namun, tidak dapat disangkal jika ketiga orang yang tadi mengganggu mereka itu telah melakukan hal keji. Begitu nista dan patut diberi pelajaran!
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Brengsek✔
Teen Fiction"Eh katanya anak itu sok banget loh dengan nolak semua cowok yang nembak dia?" ucap seorang siswa menatap sinis gadis di seberang. "Bukan sok lagi, tpi beneran ngejengkelin. Yah sih cantik, tapi sifatnya buruk banget." "Hm, cepat atau lambat dia pa...