°••[Bergabungnya Indria]••°
"Hm?"
"Aku minta kamu agar berhenti menyuruh teman-teman berandalmu itu mengantar jemput ku!" tegas Indria ulang.
"Jangan membantah, ikuti saja permainannya," jawab Alisha kembali memasang earphone menyumpalnya ke telinga.
Dengan kasar Indria menarik paksa kabel tersebut. "Kamu kalo bertindak tanya orangnya dulu dong apakah dia menerima atau tidak di perlakukan demikian. Kalo sampai orangnya tidak terima, kamu bisa di laporkan ke-"
"Baiklah aku tidak akan memaksamu lagi untuk tetap dalam jangkauan'ku," jawab Alisha menatap tajam Indria. "Jadi, enyahlah sana!"
£
£
£
Benar saja. Saat perjalanan berangkat dan pulang selama tiga hari ini, Indria tidak lagi di ganggu oleh kehadiran sosok Alisha di sekitarnya. Gadis itu bisa bernapas lega sekarang karena tidak ada lagi pengganggu di hidupnya.
"Akhirnya bisa ten- Argghh!"
Belum sempat Indria menyelesaikan gumamnya, gadis itu ditarik paksa oleh beberapa siswi ke belakang sekolah. Indria terus memberontak yang tidak di hiraukan kelima siswi yang Indria sendiri yakin mereka adalah anak yang tempo hari mengganggu Alisha.
"Lo serius gapapa kita gangguin dia, Monika?"
"Ya iyalah, Bunga! Lagian kalian liat sendiri 'kan kalo dia sudah tidak terlihat bareng lagi dan tidak mau di lindungi si brengsek itu!" ucap Monika tersenyum senang. "Ini kesempatan kita untuk membuat mampus anak ini, karena dia juga lah yang meminta untuk mengeluarkan Saga dari sekolah!"
Sekarang Indria dapat menyimpulkan. Saga, anak yang tiga hari lalu menyerang mereka sewaktu perjalanan pulang adalah pacar dari anak yang saat ini menahan dirinya, Monika. Sungguh buruk dirinya sekarang, ia tidak dapat berbuat banyak karena tubuhnya yang lemah.
"Ugh." Indria hanya bisa menggertakan giginya kesal. Ia terus merutuki dirinya yang selalu di landa kesialan. Juga, kenapa tubuhnya harus selemah itu. Kenapa ia tidak bisa di anggap teman akrab seperti anak-anak lain yang bisa tertawa bersama dengan kakak kelas tanpa harus takut akan pembullyan?
"Sekarang kamu ngerti kan kenapa aku meminta mereka untuk mengawalmu dan Kirana?"
Serempak kelima gadis itu serta Indria sendiri menoleh ke asal suara. Disana Alisha berdiri menyender di dinding belakangnya sembari melipat tangan di depan dada.
"Lo gak akan ikut campurkan?" ucap Bunga menatap tajam Alisha.
Alisha membalas dengan mengangkat bahunya acuh. Gadis itu beralih menatap Indria yang gemetar ketakutan, menunjukan senyum tipis pada gadis itu yang sudah di buat menunduk paksa oleh Monika dan temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Brengsek✔
Teen Fiction"Eh katanya anak itu sok banget loh dengan nolak semua cowok yang nembak dia?" ucap seorang siswa menatap sinis gadis di seberang. "Bukan sok lagi, tpi beneran ngejengkelin. Yah sih cantik, tapi sifatnya buruk banget." "Hm, cepat atau lambat dia pa...