°Gadis Brengsek° [49]

23 3 0
                                    

°••[Gaduh Lagi]••°

"Oke, ini hari terakhir kami mentraktirmu, ya?" tutur Kirana sembari bersidekap dada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oke, ini hari terakhir kami mentraktirmu, ya?" tutur Kirana sembari bersidekap dada.

"...Iya-iya," balas Adelio setelah meminum minumannya. Maniknya teralih pada gadis yang berada di samping Indria. "Lo ngapain natap gue gitu?"

Alisha menunjuk dirinya sendiri dengan pandangan menantang serta di mulutnya masih terdapat kotak susu yang sudah kosong. "Gue?" tanyanya.

"Iyalah! Siapa lagi," desis Adelio mengernyitkan dahi.

Indria dan Kirana merasakan seperti ada sambaran petir di antara netra Alisha dan Adelio. Keduanya saling lirik, lalu berinisiatif untuk pergi dari sana diam-diam.

"Kamu yakin, Ind?" tanya Kirana berbisik. "Gimana kalau mereka berantem?"

Indria menjawab dengan anggukan pelan seraya memberikan gestur gerakan tangan bahwa mereka tidak akan berbuat hal semacam kontroversi.

"Yah ... kali ini aku coba mempercayai," tutur Kirana yang masih merasa was-was.

"Maksudnya kau tidak percaya padaku?" papar Indria membuat Kirana gelagapan.

"Er ... u-udah, deh. Mending kita cabut daripada ntar kena omel Alisha," kata Kirana mengalihkan pembicaraan. Indria dan Kirana pun melenggang dari kantin, meninggalkan Alisha dan Adelio yang masih perang tatap.

Kembali pada Alisha dan Adelio. Keduanya tampak tak ingin ada yang mengalah.

"Ngapain lo mandangin gue segitunya? Jangan-jangan suka, lo, ya?" tutur Adelio membuat urat tercetak jelas di dahi Alisha.

"Najis gue suka sama orang kayak, lo!" desis Alisha.

"Ya, udah. Gak usah natap gue-"

Puk!

Alisha menutup paksa mata Adelio dengan satu tangannya. Membuat laki-laki itu berdecak sebal. Dihempasnya tangan Alisha, namun tak sampai membuat gadis itu bergeming.

"Lo mau gelut sama gue?" pungkas Adelio seraya menatap tajam langsung ke netra coklat Alisha.

"Oh, ayok! Di mana?" tukas Alisha sambil mengambil ancang-ancang untuk melayangkan pukulan mautnya.

"Gak jadi, deh," cetus Adelio kemudian meninggalkan Alisha yang membatu.

Alisha yang masih memproses tindakan Adelio, lantas menggeleng cepat. "Tunggu dulu! Maksud lo apaan, ha?" jerit Alisha menahan pergerakan Adelio yang sudah berada di ambang pintu kantin.

Adelio perlahan berbalik dengan kedua tangan yang masih berada di saku celana. "Gue malas terus-terusan adu cekcok sama, lo," akunya, "bisa akuran aja gak?"

Alisha yang semula menarik baju Adelio, seketika dilepasnya. ".. Eh? Tu-tunggu, a-apa?" gumam Alisha bimbang. Kelopak matanya berkedip cepat, lalu tertawa keras membuat hampir seisi kantin melayangkan pandangan ke arahnya.

Gadis Brengsek✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang