°••[Kesalahpahaman]••°
Dua hari telah berlalu, yang artinya sudah hampir tiga hari Kevin terbaring di atas ranjang pasien. Pemuda itu masih setia mengatupkan matanya, membiarkan orang-orang mengkhawatirkan dirinya yang senantiasa masih menunggu kesadarannya.
"Lo kapan bangun sih?" lirih Alisha menopang dagu duduk di samping ranjang pasien Kevin. Tangannya mengelus pelan lengan Kevin sambil meratapi wajah Kevin yang dibaluti alat bantu pernapasan. "Gue bosen nih, gak ada yang gangguin."
"Gue pegal tau, nungguin lo yang gak bangun-bangun." Sudah tiga puluh menit Alisha duduk menunggu sang pasien sadar dari komanya, namun tak kunjung datang. Kepalanya ia sandarkan di tepi ranjang, dengan arah pandang menatap wajah laki-laki. "Cepatlah sembuh, agar gue bisa liat lo balik tanding basket dengan anak SMA lain lagi."
"Sha," panggil Kirana pelan dari arah belakang. Alisha menoleh. Kirana menatapnya sendu, kemudian tersenyum tipis. "Keluar yuk, hujannya udah berenti."
"Kemana?"
"Jalan-jalan aja, menghirup udara seusai hujan 'kan enak. Udaranya juga segar."
Anggukan kecil menjadi jawaban. Gadis itu berdiri dari duduknya. Sekali ia menoleh dari berdirinya pada wajah Kevin, berharap keajaiban secara tiba-tiba datang. Hembusan napas panjang ia keluarkan, sebelum benar-benar keluar dari ruang inap Kevin yang ditinggali seorang.
Setiap lorong yang mereka lalui tidak ada yang memulai pembicaraan. Hanya keheningan dari keduanya. "Sebentar lagi bunda datang kok, jadi jangan khawatir Kevin sendirian. Toh, ada dokter dan kakak-kakak perawat juga yang jag-"
"Kapan aku bertanya?" potong Alisha. Gadis itu menatap wajah Kirana dengan perempatan urat di keningnya. Sebelum sebuah senyum manis merekah di bibir Kirana.
"Ah~ gapapa kok, cuma mau bilang doang," ucap Kirana membuat darah Alisha mendesir di kulitnya yang meremang.
"Err, Indria kemana?" tanya Alisha mengganti topik. Mencoba menghilangkan aura gelap temannya.
"Sama aja, dia bentar lagi datang kok. Cuma … tadi katanya mau beli buah dulu sekalian camilan. Oh iya, kamu udah makan?"
"Udah kok, cuma ya … masih laper," balas Alisha menyampirkan anak rambutnya ke belakang telinga.
"Mau cari makan?" tanya Kirana memegang bahu Alisha. "Kirain bakal mogok makan lagi. Jangan sampe deh, Sha."
"Gak usah, tadi katanya Indria mau bawa camilan?" tanya Alisha memanyunkan bibirnya.
Kirana terkekeh sebentar. "Iya, deh. Tapi, aku gak janji dia akan cepat."
Mereka terus berbincang, hingga tanpa sadar telah sampai di taman rumah sakit. Satu bangku kosong menjadi pilihan mereka untuk mendudukan diri. Kirana mengelap sejenak bagian basah di bangku menggunakan tisu akibat hujan deras tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Brengsek✔
Teen Fiction"Eh katanya anak itu sok banget loh dengan nolak semua cowok yang nembak dia?" ucap seorang siswa menatap sinis gadis di seberang. "Bukan sok lagi, tpi beneran ngejengkelin. Yah sih cantik, tapi sifatnya buruk banget." "Hm, cepat atau lambat dia pa...