"Eh katanya anak itu sok banget loh dengan nolak semua cowok yang nembak dia?"
ucap seorang siswa menatap sinis gadis di seberang.
"Bukan sok lagi, tpi beneran ngejengkelin. Yah sih cantik, tapi sifatnya buruk banget."
"Hm, cepat atau lambat dia pa...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Eh Del, lo kemarin di pukul Alisha ya?"
Yang di tanya hanya diam. Ia hanya berfokus pada game-nya saja dengan kerut di alisnya.
"Gue cuma mau kasih tau, mending lo jangan deket-deket sama tu anak. Apalagi dengan sikap lo yang kayak gini."
Adelio menatap salah satu teman tongkrongannya.
"Nah bener tuh," ucap salah satu yang lain.
"Kenapa?"
"Lo anak baru, jadi lo ga tau banyak tentangnya."
"Memangnya dia kenapa, Jan?"
Januar menatap langsung manik Adelio, memalingkan sebentar pandangannya dari game.
"Dia dikenal sebagai cewek tergila di SMA ini," ucap Januar kembali melanjutkan gamenya yang sempat tertunda.
"Bisa lo ceritain apa maksudnya?" tanya Adelio menyelidik. Ia butuh banyak informasi mengenai gadis yang sudah lancang melancarkan pukulan pada wajahnya.
"Haaahh… jadi gini ya, gue langsung ke intinya aja," Januar menjeda kalimatnya sebentar dan memberikan senyum miringnya pada Adelio yang bertanya-tanya. "Dia sudah berani mengeluarkan genap tiga puluh siswa di SMA ini. Dan anak-anak yang di keluarkan semuanya adalah anak yang memiliki masalah dengannya."
¥
¥
¥
"Haachuuu-"
"Kamu flu Sha?" tanya Indria.
"E-enggak kok. Kayaknya huuff ada yang lagi ngomongin."
"Hahaha, makanya jangan buat masalah teruss. Di ghibahin orang kan jadinya," tawa jahat Kirana.
Alisha hanya menatap datar teman laknat itu sambil menopang dagu.
Hanya dalam tinggal hitungan menit saja sebentar lagi bell akan berdering nyaring memekakkan telinga menandakan jam pelajaran pertama. Jadi mereka memutuskan untuk tetap berada di kelas sambil bersenda gurau.
Adelio memasuki kelasnya yang sudah ramai dengan murid-murid walau tidak duduk di bangku masing-masing sembari menunggu bell berdering. Matanya bertemu tatap dengan Alisha sebelum sang gadis tersebut kembali memfokuskan diri pada teman-temannya.
